Friday, October 5, 2012

Tips mengatasi murai batu yang susah mabung

Sering kita menemui burung murai batu yang bulunya sudah kering dan kondisi ekornya sudah pecah-pecah atau sudah nyisir atau bahkan sebagian ujungnya tinggal batangan ekornya saja seperti lidi tetapi tak kunjung turun bulu juga. Di artikel ini mari kita share untuk mengatasinya berdasarkan pengalaman masing2 selama melihara murai batu.
Berdasarkan pengalaman kami bisa di tempuh beberapa solusi, diantaranya :

Pertama : kita ungsikan/pindahkan burung murai tersebut ke suatu tempat baru yang bener2 steril dari suara murai lainnya, bahkan kalau kasusnya sangat parah…jangan sampai terdengar suara burung masteran apapun juga supaya si murai tersebut bener2 merasa tenang dan tidak ter provokasi adrenalinnya. Sebagai contoh saja kita titipkan ke rumah saudara/rekan yang tidak memiliki burung atau bahkan ada salah satu rekan kami yang sampai extra mengambil satu kamar di tempat kost2-an yang ber beda yang aman dari predator.
Burung murai adalah salah satu burung fighter sejati, kadang ada yang rewel  mabungnya tetapi ada juga yang bagus mabungnya yaitu serempak sekaligus. Yang susah mabung ini kadang sangat sensitiv terhadap suara burung sejenisnya, ibarat kita manusia sih ada yang gampang sekali tidur alias PELOR : nempel bantal langsung molor meskipun suasana di sekitarnya gaduh tetapi ada sekelompok orang yang susah tidur meskipun sudah sangat lelahnya tetapi gampang terjaga jika ada suara, sekalipun suara itu relativ kecil bagi sebagian kebanyakan orang dan kalau sudah terjaga akan sulit lagi untuk malanjutkan tidurnya. Kurang lebih begitu juga kejadiannya dengan murai yang susah mabung, meskipun sudah ada beberapa bulu sayap yang jatuh terus tiba2 dia mendengar suara murai lain dan dirinya merasa ter tantang/ter provokasi maka jatuh bulunya akan tersendat bahkan turun bulunya berhenti cukup sampai segitu saja.

Kedua : setingan EFnya di rubah, misal awalnya setingan hariannya pagi dan sore masing-masing 5 ekor jangkrik coba kita turunkan menjadi masing2 waktu/jam makan 2-3 ekor jangkrik saja, pemberian kroto secara bertahap di kurangin dari awalnya setiap hari di minggu pertama terapi ini menjadi seminggu 2 kali saja kemudian bila perlu (untuk kasus yang parah) di minggu berikutnya pemberian kroto kita stop sama sekali. Bagi sebagian Hobis merasa tidak tega untuk mem berhentikan total pemberian krotonya, padahal ini kan sifatnya temporel yaitu selama kita bikin ronrok bulunya saja.
Bisa juga di tambahkan di waktu  pagi dan sore ulet Hongkong masing-masing 5-7 ekor untuk mempercepat rontoknya bulu karena sifat ulat Hongkong bisa membuat panas tubuh si burung sehingga bisa mempercepat pengeringan akar2 bulu di dalam tubuhnya (memang untuk yang satu ini belum ada pembuktian secara klinish tetapi yang ada hanya pembuktian langsung di lapangan). Jangan lupa kepala ulet Hkg itu di buang sebelum kita berikan kepada si burung.
Jangan khawatir mati burungnya asal burung tersebut sudah makan voor total, tapi ada yang berkomentar nanti burungnya ngedrop. Lha justru terapi ini di jalankan dengan harapan agar supaya si burung itu ngedrop yang pada akhirnya bulunya pada rontok. Gampang nanti kalau ngerontokin bulunya kira2 sudah mencapai 80%-an atau mulai ngedorong ekor kita genjot lagi pemberian EFnya, bahkan bisa juga di tambahkan vitamin2 yang di perlukan sebagai faktor penunjang.

Ketiga : methode yang ketiga ini relativ radikal yaitu dengan membawa si burung rutin ke arena lomba setiap 2 minggu sekali. Ada yang bertanya : “Lho nanti burungnya rusak gak Pak?”, jangan kuatir…TIDAK AKAN RUSAK, asal kondisi bulu si burung bener2 sudah kering atau kusam. Bisa jadi nanti si burung di lapangan hanya bengong2 saja tapi gak apa2 lah karena tujuan kita juga bukan untuk mengejar prestasi kan? Kapan ancer2 si burung tersebut kita berhentikan di bawa ke arena lomba? Jika si burung sudah menunjukan tanda2 banyak diam di dalam sangkar, melamun dengan leher di tekuk seperti burung sakit tetapi kotorannya tetap menunjukan bahwa burung itu dalam kondisi sehat-sehat saja.

Coba perhatikan saja semua burung, khususnya murai batu, yang sering atau rutin di lombakan pasti akan lebih cepat me masuki masa mabung berikutnya. Sebagai contoh yang gampang burung MB nama DMC 99 milik Andy Chriesna Madiun yang oleh pemiliknya di genjot di bawa ke arena lomba secara rutin setiap 2 minggu sekali (atau tepatnya setiap 17 hari) yaitu dari tanggal 31 Maret s/d 25 Juni dengan menggondol 5 prestasi (3 kali Juara ke-1, 1 kali Juara ke-2 dan sekali juara ke-4 ), nah sekarang apa yang terjadi dengan DMC 99? Ya lagi me masuki masa mabung lagi padahal selang belum lama DMC 99 baru tuntas dari mabungnya.
Ketiga tips ini bisa di kombinasikan sesuai dengan ke butuhan, mohon maaf sebelumnya apabila masih banyak kekurangan-kekurangan karena saya masih manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan dan kesalahan maka dari itu silahkan menambahinnya demi kepentingan sesama Kicaumania.
Read more > Tips mengatasi murai batu yang susah mabung

Manampilkan kembali murai batu mabung

Telah kita ketahui Murai Batu adalah burung jenis Fighter dan burung jenis ini tidak bisa tampil sepanjang tahun, meskipun tidak pernah mengubah penanganan terhadap si burung baik dari sisi pakan, mandi, jemur maupun pemberian extra fooding karena burung mengalami sirkulasi tahunan yang wajib dijalani. Mabung yang diistilahkan para penghobi ngurak adalah ritual rutin yang wajib dijalani setiap burung. Ditandai dengan rontoknya bulu secara bertahap sampai dengan tumbuh bulu jarum dan sampai kembali mulus. Adapun tip perawatan Murai Batu saat mabung/ngurak adalah sebagai berikut :
  1. Tidak perlu dilakukan penjemuran dan letakkan ditempat yang teduh
  2. Kurangi waktu mandi yang biasa tiap hari menjadi 2/3 hari sekali
  3. Kandang tetap dibersihkan tiap hari dan di krodong sepanjang masa mabung
  4. Asingkan dari burung yang sejenis
  5. Latakkan burung master disekeliling
  6. Beri vitaman B complex /Growvit pada minumannya terutama untuk menjaga stamina burung
  7. Berikan kroto lebih banyak dan dikurangi jumlah pemberian jangkrik yang biasa 5 atau lebih berikan menjadi 2 saja
Saat burung Murai Batu sudah muluspun banyak para pemain kecewa, setelah sekian lama ngurak dengan kondisi burung dengan bulu komplit seperti sedia kala tetapi tidak mengeluarkan kicauan apalagi tembakan andalannya. Hal ini sering terjadi karena pemahaman ngurak tidak identik dengan mulusnya bulu burung tersebut, ternyata ada masa untuk mengeraskan bulu muda sehingga perlu waktu sampai dengan 2 bulan. Tip perawatan saat tumbuh bulu adalah sebagai berikut :
  • Jangan pernah lakukan penjemuran saat pertumbuhan bulu hal ini akan menghentikan pertumbuhan bulu karena terjadi pengerasan bulu secara dini
  • Saat bulu sudah mekasimal lakukan penjemuran secara bertahap sebagai berikut :
  1. Minggu pertama dijemur selama 1/2jam
  2. Minggu Kedua dijemur selama ¾ jam
  3. Minggu ke3 dan ke4 dijemur selama 1 jam
  4. Minggu ke5 dan ke6 dijemur selama 1.5 jam
  5. Minggu ke7 dan ke8 dijemur selama2 jam
  • Jangan Pernah mengadu sebelum 2bulan bisa berakibat burung menjadi tidak terkendali dan cenderung galak.  Pola perawatan mandi dan setelan makanan kembalikan seperti setelan sedia kala saat sebelum mabung.

    Setelah selesai penjemuran selama 2 bulan cobalah dilatihan kecil terlebih dahulu antara 15-20 burung agar burung Murai Batu anda tidak terlalu kaget, dan biasakanlah melombakan burung anda 2 minggu sekali agar burung Murai Batu anda dapat selalu tampil prima. Semoga bermanfaat dan selamat berlomba

    Menampilkan Murai Batu Prestasi
    Komunitas burung memang sangat mengasikkan, dimanapun kita berada selalu ada saja sheering pengetahuan di dunia burung kicau, yang dihasilkanpun tidak hanya seputaran pengetahuan burung tetapi terjadi ikatan informal yang menghubungkan tali silahturahmi di antara komunitas itu, ada yang membentuk dalam club dan ada yang  tidak mau terikat dengan wadah tersebut dalam arti bebas yang diistilahkan SF (Single Fighter). Dimana pun kita tidak akan merasa sendirian baik itu diperjalan kereta, bus sampai dengan pesawat terbang dan levelnya pun mulai dari kelas teri sampai dengan kelas Kakap dari seniman sampai dengan politikus itupun tidak membedakan ras dan agama
    Dari sumber-sumber obrolan cangkru’an maupun di perjalanan dan dari internet sheering seputaran perburungan sering terjadi, untuk itu saya berusaha marangkum yang sering dibahas saat obrolan, bagaimana menampilkan burung Murai  mencapai performa yang optimal. Tip ini berlaku bagi burung Murai Batu prestasi atau burung yang pernah mencapai puncak tetapi menjadi tidak tampil saat berpindah tangan dan berubah rawatan.
    Perawatan Harian
    1. Pagi sekitar jam 7.00 krodong burung di buka ditempat teduh
    2. Berikan 5 ekor jangkrik
    3. Berikan 2 sendok makan kroto yg sudah dibersihkan
    4. Jemur 1-2 jam (tergantung kesenangannya) karena ada juga murai yang tidak mau dijemur terlalu lama, cukup ½ jam saja.
    5. Setelah selesai dianginkan 20 mnt lalu ditutup, simpan ditempat teduh dan dikelilingi burung master(burung isian)
    6. Sore sekitar jam 3 sore buka krodong lalu mandikan
    7. Setelah selesai beri jangkrik kembali 5 ekor setelah itu tutup kmbali
    8. Gantung burung ditempat yang tenang dan jangan terlalu terang sehingga burung dapat ber istirahat dengan tenang.
    Bagi yang senang memberikan Vitamin sebaiknya cukup diberikan 2x seminggu, jangan terlalu sering memberikan vitamin, murai termasuk burung yang sensitif terhadap bau yang berlebihan kalau terlalu sering dan terlalu banyak memberi vitamin, bisa-bisa murai jadi tidak mau minum sehingga burung jadi serak.

    Perawatan 1 Minggu sebelum lomba
    Murai Batu merupakan burung dengan type fighter yang tinggi, sehingga dibutuhkan kondisi yang benar-benar prima pada saat dilombakan selain mental jawaranya.Untuk perawatan seminggu sebelum lomba yang sering dilakukan para pemain adalah sebagai berikut :
    1. Dari senin s/d rabu burung dirawat seperti rawatan harian diatas
    2. Mulai kamis porsi jangkrik dinaikan yg tadinya 5 pagi Jadi 8 dan 7 Sore jadi 15 sedangkan perawatan lainnya sama dengan hari biasa.
    3. Jum’at porsi jangkrik dinaikan menjadi 10 pagi dan 10 sore, tambah 5 ekor ulat hongkong dan perawatan lainnya sama dengan hari biasa.
    4. Sabtu porsi jangkrik dinaikan lagi 15 pg, 10 sore, tambah 5 ekor ulat hongkong + kroto 2 sendok makan pagi hari saja dan khusus pada hari sabtu ini burung tidak dijemur dan tidak dimandikan pada sore harinya, jadi burung dikrodong seharian ditempat yang teduh setelah diberikan kroto, jangkrik, ulat hongkong. 
    5. Pada hari minggu pagi burung diberi jangkrik 10 ekor, ulat hongkong 5 ekor dan kroto 2 sendok makan, burung tetap jangan dimandikan dan usahakan pada saat menunggu untuk dilombakan disimpan ditempat yang jauh dari lapangan lomba dan burung murai lainnya. sehingga diharapkan pada saat krodong dibuka dilapangan lomba burung dapat keluar nafsunya dan tenaganya masih full untuk menandingi lawan-lawannya.
    6. Jika akan diturunkan pada babak berikutnya burung kalau bisa jangan dimandikan, beri jangkrik 5 ekor, ulat hongkong 3 ekor dan simpan ditempat yg jauh
    Bila kita cermati waktu cara perawatan diatas selaku seorang profesional pasti tidak mempunyai waktu luang yang cukup, untuk itu perlu disikapi dengan rekrutment perawat burung.  Rekrut perawat burung gampang-gampang susah yang perlu diperhatikan untuk seorang perawat burung sebaiknya yang jujur, hobi burung dan dekat rumah sehingga memudahkan pemantauan atau dengan cara menitipkan burung pada temen satu club yang mempunyai waktu cukup untuk memberikan resep diatas.

    Perawatan setelah lomba
    Untuk menghindari burung Murai tidak menjadi galak setelah dilombakan, usahakan pulang dari lapangan lomba murai batu dimandikan dan jangan diberikan jangkrik kembali, perawatan berikutnya dapat dikembalikan kepada cara perawatan harian sebelumnya.
    Sekali lagi cara perawatan diatas adalah cara perawatan yang biasa digunakan sebelum lomba dan ini hanya cocok untuk burung-burung yang sudah memiliki mental yang matang, jika burung  kegalakan atau malah kurang bergairah bisa disesuaikan dari cara pemberian extra fooding nya, terutama jangkrik dan ulat hongkongnya. Jika burung kegalakan jangan pernah memberi ulat hongkong sebelum lomba dan jumlah jangkrik bisa dikurangi baik harian maupun seminggu sebelum lomba. Sedangkan bila burung kurang bergairah bisa ditambah jumlah jangkrik yang diberikan baik harian maupun satu minggu sebelum lomba, disarankan jumlah ulat hongkong yang diberikan jangan terlalu berlebihan karena takut menimbulkan efek samping seperti rontok bulu atau kegalakan.

    Efek Pemberian Doping
    Jika ingin Murai Batu berprestasi dalam jangka panjang disarankan jangan pernah memberi doping, berdasarkan pengalaman pemberian doping akan menimbulkan efek samping yang tidak baik berupa ketergantungan terhadap doping tersebut dan burung tidak bergairah kembali setelah usai mabung. Doping yang sering dipakai saat ini adalah Orong-Orong, Kelabang dan sejenis cairan Tonic. Demikian semoga bermanfaat dan selamat berlomba.
    Read more > Manampilkan kembali murai batu mabung

    Proses mabung pada MB

    Mabung adalah proses alamiah yang sering dialami oleh sebagian besar burung berkicau.
    Mabung adalah proses pergantian bulu pada burung, di mana si burung akan merontokkan bulu-bulu tuanya secara bertahap, untuk digantikan dengan bulu baru yang akan terlihat lebih rapi dan lebih cerah dibandingkan dengan bulu lama yang akan dirontokannya.

    MB adalah salah satu burung berkicau yang juga mengalami proses mabung ini.
    Berdasarkan pengalaman pribadi, masa mabung awal dari seekor MB dialamnya adalah pada saat usia 9 bulan. Mabung awal ini dikenal dengan sebutan molting (berganti bulu), karena pada saat itu MB merubah bulu trotolnya menjadi bulu dewasa, sekaligus merontokan sebagian bulu-bulunya.

    Tetapi masa molting pada MB hasil ternakan (breeding) akan jauh lebih cepat dibandingkan dengan MB yang hidup di alam.
    Hal ini cenderung diakibatkan adanya perbedaan pola hidup dan pola makan antara MB hasil ternakan dengan MB asli hutan.

    Setelah melalui masa molting, MB akan terlihat seperti MB dewasa, di mana warna trotolan sudah tidak terlihat lagi dan baru akan mengalami mabung lagi selang 6 bulan hingga 1 tahun setelah itu. MB yang baru mengalami molting biasanya masih menyisakan tanda-tanda berupa bintik berwarna kecoklatan pada sisi sayapnya.

    Masa normal bagi MB mabung, mulai dari jatuh bulu pertama hingga copotnya bulu sayap terakhir, biasanya mencapai waku 3 bulan.
    Tapi ada kalanya, masa normal ini lebih lama dari biasanya. Hal ini terjadi pada MB yang mengalami macet mabung, di mana mabungnya terhenti di tengah jalan dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
    MB yang seperti ini cenderung sangat tidak sedap untuk dipandang.

    Banyak faktor yang bisa menyebabkan MB yang sedang mabung, tiba-tiba prosesnya macet. Penyebab utamanya adalah stress yang tinggi dan juga minimnya asupan nutrisi bagi si MB, sehingga mengganggu proses metabolisme tubuh untuk mabung.

    Oleh sebab itu, pada masa mabung sebaiknya MB jangan terlalu banyak diganggu dan sebaiknya diasingkan, agar si MB dapat beristirahat dengan tenang dan tidak mengganggu proses mabungnya.
    Makanan dan minuman serta EF harus terjaga ketersediannya dan juga harus diberikan secara konstan, demikian juga dengan kebersihan kandang, karena pada saat mabung, MB berada dalam kondisi rentan kesehatannya.

    Tanda-tanda awal yang sering dijumpai pada MB yang akan mengalami proses mabung diantaranya adalah :

    1. Bulu yang terlihat kusam.
    2. Bulu Ekor yang terlihat pecah-pecah seperti sisir.
    3. MB yang sebelumnya rajin berkicau (gacor) menjadi malas berkicau.
    4. Pada saat ditrek, MB menjadi tidak maksimal dan bahkan bulu-bulunya bisa terlihat berdiri (ngejabrik).
    5. Ada bagian bulu tertentu yang mulai rontok secara alami. Bulu yang rontok ini bisa berupa bulu halus yang berasal dari bagian kepala, bisa juga bulu besar dari bagian sayap atau ekor.

    Perlu juga diketahui, MB yang secara rutin mengkonsumsi kroto akan menyebabkan bulu-bulunya terlihat cepat kusam. Selain itu MB ini juga akan mengalami masa mabung yang lebih lama dibandingkan dengan masa normalnya.
    Hal ini dikarenakan tingginya zat protein yang terkadung dalam kroto yang menyebabkan peningkatan daya tahan tubuh dan stamina bagi MB, sehingga memperlambat masa mabung.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat MB sedang dalam proses mabung :
    1. Sebaiknya full krodong. Selain untuk membuat MB menjadi rileks dan tenang, hal ini juga untuk memudahkan proses pembersihan bulu-bulu yang rontok.
    2. Untuk sementara, proses penjemuran dihentikan dulu. Untuk mandi, sebaiknya jangan dipaksakan. Letakkan saja cepuk dalam sangkar agar si MB dapat mandi sendiri didalamnya. Hal ini untuk mengantisipasi adanya perubahan pola atau jadwal mandi bagi MB selama proses mabung. Periksa dan ganti air mandinya jika sudah terpakai.
    3. Bagian bulu sayap atau ekor yang rontok, sebaiknya jangan langsung dibersihan dari kandang. Sering kali MB mematuk-matuki bagian bulu ini untuk mengambil zat kalsium yang terkadung dari bulu tersebut untuk membantu proses mabungnya. Tulang sotong bisa juga diberikan buat MB sebagai sumber kalsium yang dibutuhkan pada saat mabung, walaupun sebenarnya kandungan kalsium dalam voer sudah mencukupi.
    4. Berikan EF yang dapat membantu proses mabung, sehingga pada saat pasca mabung MB akan terlihat indah dan menarik dengan tampilan bulu barunya. EF terbaik adalah belalang hijau berukuran besar yang banyak terdapat pada tanaman palawija. Carilah belalang hijau yang belum bersayap, selain lunak belalang ini kaya akan protein dan vit. E yang dihasilkan dari daun-daunan palawija yang dimakannya.
    Alternatifnya, kondisikan saja jangkrik agar mengkonsumsi kacang panjang dan irisan kunyit.
    5. Pada saat MB sedang melakukan proses pertumbuhan bulu, terutama menumbuhkan bulu ekor, itu adalah saat yang optimal untuk dimaster dengan suara-suara isian dari burung lain. Biasanya pada saat tersebut MB sedang rajin-rajinnya ngeriwik.
    6. Proses mabung baru berakhir pada saat ekor MB terlihat full tumbuh (dorong) dan bagian bulu sayap dari MB sudah rontok semua, karena sering kali MB menyisakan 1 atau 2 helai bulu sayap (terlihat berwarna kecoklatan). Jika bulu sayap ini sudah rontok dan tumbuh normal, barulah MB menyelesaikan proses mabungnya.

    Jika MB anda ternyata mengalami masalah dalam proses mabungnya, atau istilahnya macet, maka silahkan coba tips di bawah ini:
    1. Coba tempel dengan MB betina dengan jarak 1 meter selama 1 minggu. Setelah itu singkirkan MB betinanya sejauh mungkin. Tunggu hasilnya, MB akan kembali mabung.
    2. Coba dimandikan sampai basah kuyup, jangan dijemur, selang beberapa menit langsung krodong. Lakukan rutin setiap hari sampai gejala mabungnya muncul lagi, setelah itu stop.
    3. Perbanyak konsumsi UH, pagi 10 sore 10. Hal ini akan memicu MB merontokkan bulunya karena pengaruh panas dari UH.

    Anda boleh melakukan salah satu di antara tips tersebut untuk menghadapai MB yang mengalami macet mabung.
    Read more > Proses mabung pada MB

    Mengatasinya ekor murai yang rusak

    Tulisan dengan “kategori” tercecer adalah tulisan yang saya ambil dari tanya jawab yang muncul di web ini tetapi tenggelam karena berada di “halaman dalam” (tanya jawab di bawah sebuah postingan). Ada beberapa di antaranya cukup menarik dan perlu saya angkat untuk sekadar menambah wawsan untuk yang tisdak sempat membuka-buka arsip tanya jawab website ini.


    Pertanyaan :
    Saya punya murai batu  katanya sih lampung. ciri cirinya badannya agak besar dengan ekor yang ukuran sedang-besar-besar, kalo diliat sudah memenuhi kriteria burung yang baik dari segi kepala, leher, badan dan leher, umurnya masih muda karena menurut yang punya dulu baru mabung 1x dari waktu trotol.

    Diliat dari kaki juga masih muda banget, sekarang dah bunyi + type ngerol jg cuma ga rajin banget.. isian jg lmayan banyak kaya gereja tarung, lovebird, ciblek dll.. cuma saya dapat masalah dari bulu ekornya, kata pemilik lama bulu ekor belum mabung alias masih bawaan trotol ± 15 cm cuma bulunya pecah2 seperti sisir.
        • Bagaimana tips agar burung cepat mabung? karena dari EF-nya saya beri banyak ulat hongkong pun belum juga mabung.
        • Ada kemungkinan ekor nambah panjang nggak? ukuran murai batu  lampung panjang ekor berapa?
        • Bagaimana cara nglatih mental fighter yang bagus? karena kemarin saya coba tempel dengan murai batu  tetangga hanya nunggu serangan sedangkan lawan jg sama2 nunggu.
        • Bagaimana caranya agar bunyinya rajin sekali?
    Untuk EF-nya saya beri jangkrik 6/6, ulat hongkong 3/3 ukuran besar.
    Thanks sebelumnya
    Galih
     
    Jawab:
    1. Bulu ekor yang rusak, ada beberapa penyebabnya: 
      • Karakter murai batu  yang memang “ngruji ekor”. Ada burung yang memang punya tipe “ekor duluan kalau nabrak jeruji sangkar” (disebut “ngruji ekor”). Coba perhatikan bagaimana murai batu ketika nabrak jeruji. Kalau dia menahan badan bawah di jeruji menggunakan ekor dan sebagian besar ekor otomatis keluar dari sangkar, berarti burung memang bertipe “ngruji ekor”. Burung seperti ini, dalam kondisi bulu barupun, ekornya terlihat rusak. Lama-lama, daun ekor pecah dan ekor secera keseluruhan menyerupai sisir dua muka. Ini karakter dan tidak bisa diubah. Karenanya, ya diterima saja apa adanya, hehehehe.  
      • Kena kutu/pernah kena kutu. Kutu menyebabkan bulu burung rusak. Perlu dicek, apakah di bulu-bulu tertentu (pangkal bulu ekor, leher, sayap) ada warna putih2 seperti tepung di bagian yang dekat dengan batang bulu. Kalau iya, berarti ada kutunya dan perlu ditangani dengan penyemprotan air daun sirih. Rebus daun sirih dan airnya (jangan terlalu kental) digunakan untuk menyemprot bulu murai batu  selama tiga hari. Setiap setalah semprot, jangan langsung dibilas dengan air, tetapi tunggu sampai sekitar 30 menit. 
      • Sering langsung dijemur begitu habis mandi/kena air. Penjemuran ketika kondisi bulu basah, menyebabkan bulu terlihat / mudah rusak. Sebab, ketika bulu belum sempat ditatan rapi oleh burung, sudah kering duluan. Ini ibarat baru saja mandi dengan rambut basah dan cuma dihanduki langsung di-hairdryer. Dijamin rambut kelihatan mawut sekali.
    2. Mabung tidak bisa dipaksakan. Kita hanya bisa mempercepat/menyempurnakan proses mabung ketika proses sudah terlihat dimulai (jatuhnya bulu2 kecil). Cara untuk treatmen mabung sudah ada di situs ini dan bisa cari.
    3. Mengenai ekor MB, bisa baca-baca lagi situs ini untuk kategori “Murai Batu”. Sudah relatif bisa dijadikan referensi.
    4. Cara nglatih mental yang sering dipertemukan dengan murai batu  lain tetapi tidak perlu lama-lama. Sebab, mempertemukan dengan murai batu  lain sekadar untuk memancing dia bunyi. Setelah dia bunyi, pisahkan sehingga tidak sama2 melihat. Masing-masing akan bunyi tanpa ada rasa terintimidasi dan “merasa sama-sama menang”. Hal itu akan meningkatkan mental tanding.
    5. Burung mau rajin bunyi kalau kondisinya fit (fisik dan mental/tidak takut orang lagi). Meski demikian, ada burung yang memang hanya mau bunyi pada waktu2 tertentu. Ini karena kebiasaan sejak lahir. Karena itu saya sarankan kalau memelihara burung, khususnya MB, adalah burung hasil tangkaran. Burung hasil tangkaran relatif sudah rajin bunyi sejak trotol dan tidak pernah ada masa berhenti bunyi. Dengan syarat, sejak awal sudah terbiasa dengan lingkungan ramai.
    Tambahan :
    Coba kalau ada beri kroto. Kalau tidak ada, jangkrik bisa diteruskan. Ulat hongkong tidak perlu. Kalau memang mau diberi UH, beri dulu ulat UH itu dengan pakan daun kates/pepaya (warna UHnya jadi gelap) atau wortel m(warna UHnya jadi terang/cerah seperti warna wortel).
    Okey ya ? Kalau nggak puas, bisa tanya lagi.

    Pertanyaan :

    Murai saya kemaren di adu trend kok ga mau bunyi ? padahal di rumah gacor bener ,mau bunyi, apa kurang dikasi jangkrik ya atau kurang dijemur, trus ciri-ciri murai medan super kaya apa, soalnya saya beli murai medan ini katanya super, gitu aja. Makasih.

    Jawab:
    Untuk ditrek, tergantung kondisi mental loh . Jangan-jangan beli murai batu  yang sudah pernah “kalah” dalam arena trek. Bukannya nakut-nakuti, murai batu  kalau pernah kalah dalam trek-trekan, biasanya “ngeper” kalau diadu. tetapi faktor usia juga berpengaruh. Untuk murai batu  medan super atau bukan super sebenarnya sama saja, tergantung penamaan daerah tertentu. Jenis “medan” juga sebenarnya sekadar penamaan untuk murai batu  yang berasal dari wilayah Sumut. Cuma di Sumut sendiri banyak murai batu  dari luar wilayah itu, bahkan datang juga dari Lahat, Aceh dll.
    Ekor panjang sedikit melenglung dan kalau membuka berbentuk kipas, biasanya sebagai penanda bahwa itu burung murai batu  medan (itu minimal pengertian di Solo loh). Jaadi bukan sekedar melengkung atau panjang saja.

    Pertanyaan:
    Selamat siang, Bos! dah lama gak jumpa ya…
    Gini, kemaren sy diajak sm teman ke PB Depok, mumpung banyak murai batu  MH (katanya) sekalian suruh pilihin gt, tetapi sy tolak krn boro2 pilihin, bedain kelamin aja gak tau kok he..he..he
    Pertanyaan sederhana, bgmn cara bedain kelamin pada murai batu  MH gt (soalnya ditagih trs nich). matur suwun

    Jawab:
    Kalau untuk trotol, kalau di bagian pangkal lidah ada hitamnya/gelap (pada bagian cabang yang menghadap ke dalam) berarti jantan.
    Kalau sudah lewat trotol, cari yang bulu hitamnya terlihat ada kilauan (sambililer, meski sedikit) atau yang hitamnya legam. Pilih yang suara kreknya “dalam” bukan nyaring. “Krek” suara murai batu  jantan sama betina banyak nyaring yang betina.
    Read more > Mengatasinya ekor murai yang rusak
     
     
    Copyright © seputar info burung
    Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo