Monday, January 7, 2013

Tips Beternak Muraibatu Yang Berkualitas

1. Memilih Induk Jantan.
Prioritas utama bagi para peternak MB dalam memilih indukan Jantan yang akan dimasukan di kandang ternak, mempunyai kriteria-kriteria untuk indukan jantan yang akan diternakan yaitu :
- Sudah pernah atau sering mendapatkan juara, dengan demikian sang indukan jantan telah teruji baik mental dan kualitas serta kuantitas bunyinya dilapangan perlombaan.
- Memiliki karakter dan sifat yang baik atau tidak galak.
- Katuranggan yang sempurna, dimulai dari bentuk kepala, leher, dada, warna bulu, ekor, dan kaki.
- Mempunyai Volume yang keras dan Variasi banyak serta mental baja.

2. Memilih Induk Betina.
Kunci sukses dalam beternak MB yg bagus terletak pada Indukan Betina, dimana mempunya perbandingan 70% s/d 80% untuk indukan Betina dan 30% s/d 20% indukan Jantan. Artinya sang anak lebih banyak meniru induk betina ketimbang induk jantannya, karena berdasarkan pengalaman yang saya alami selama ini adalah :
- Irama : Irama anak burung 90% ikut induk Betina, disamping pemasteran.
- Dasar Suara : Untuk Dasar Suara 80% Induk betina terkecuali untuk Volume 80% Ikut induk Jantan.

Jadi berdasarkan prosentase diatas induk betina memegang peranan sangat penting dalam menentukan hasil anakan MB yang akan dihasilkan nantinya.




Contoh Muraibatu Hasil ternakan Umur setahunan


3. Kandang Ternak
- Kandang ternak yang akan digunakan sebagai pengembangbiakan MB harus mempunyai harus yg tenang dari kebisingan.
- Kandang ternak yang terkena sinar matahari langsung, tangkringan kandang yang kuat
- Tempat sarang yang baik (Tahap awal perlu dibuatkan 2 model sehingga si MB akan memilih mana yg disukai serta terhindar dari hama (Semut, Tikus, Kucing, Musang) dan jenis hewan pengganggu lainnya.
- Kandang juga terlindungi dari angin, karena angin adalah musuh utama MB, dimana MB adalah sangat mudah terkena masuk angin, sehingga kandang perlu terhindarkan dari angin langsung.
- Dasar pasir, serta kapur buat mengontrol kotoran MB
- Karena MB suka mandi, harus ada tempat mandi yg cukup serta air selalu bersih dari kotoran.
- Pembelian lampu 5-10 watt, perlu diberikan sebagai pengganti sinar matahari bila kondisi hujan.

4. Lingkungan Ternak.
- Diusahakan untuk lingkungan tempat kita berternak cukup nyaman artinya tidak terlalu bising, sehingga tidak menggangu jalannya proses perkawainan dikarenakan apabila perkawinan tidak sempurna maka telor akan bening (pembuahan tidak sempurna) serta apabila Lingkungan Ternak terlalu bising atau ramai si MB bisa kaget dan akan berakibat telor jatuh dari sarang atau telor retak.
- Juga bila lingkungan banyak merpati, si MB akan tertanggu dan tdk mau bertelor atau bahkan saling mematikan.

5. Makanan Ternak.
- Makan utama MB adalah jenis serangga seperti: jangkrik, kroto, Ulat Hongkong (UH) serta ulat Kadang (UK). Serangga ini harus tersedia tipa harinya.
- Voer: Voer juga wajib tersedia sebagai ganti bila tdk ada serangga. Krotodan harus diberikan dalam kondisi fresh, jangan sekali-kali memberikan makanan yg sdh busuk atau bau karena akan mengakibatkan bakteri sehingga menimbulkan penyakit.
- Pemberian serangga harus dimonitor saat penjodohan, bertelur, mengeram dam masa menetas.

6. Vitamin, Minetal dan Antibiotik
Pemberian Vitamin dan mineral sangatlah penting buat memacu proses berternak, dimana vitamin dan mineral tersebut dapat menghindari indukkan dari penyakit juga dapat meningkatkan produktifitas telor atau kalau tidak punya bisa dicoba beli vitamin yang dijual dipasar burung. Pemberian antibiotik sangat diperlukan apabila kondisi indukan sakit.

7. Prosentase Hasil Anakan.
- Peternak harus memonitor pekembangan hasil indukannya, mana yg prosentase bagus menghasilkan anakan dan mana yg tidak bagus menghasilkan anaknnya. Nah yg bagus menghasilkan anakan nya, serta productive maka sang indukan perlu dipetahankan.
- Peternak juga harus bisa membuktikan kalau hasil ternaknya ada yg sdh bisa menghasilkan prestasi baik setingkat Latber, Lomba bajkan bisa mencapai Juara Nasional sangat bagus.

8. Ring
- Ring bagi peternak sangat perlu untuk identitas si peternak.
- Ring ini juga sebagai identitas asli hasil ternakan, dengan dicirikan jari-jari ring yang kecil apabila dibandingkan dengan ring bodong, walau banyak juga yang menggunakan ring bodong aspal (asli tapi palsu ternakan, bukan MB hasil ternakan murni).


Contoh Ring


9. Sertifikat
Stifikat ini istilahnya adalah Akte Kelahiran, sehingga bagi peternak disamping Ring juga mempunyai sertifikat. Sehingga hasil ternakannya tidak mudah di klaim oleh orang dan untuk memantau perkembangannya.
 
 
 http://www.kicaumania.or.id/forums/content.php?205-Tips-dasar-beternak-mb-yang-berkualitas
Read more > Tips Beternak Muraibatu Yang Berkualitas

Langkah pemasangan ring Murai Batu

1. Mempersiapkan ring yang telah dilumasi minyak sayur.
Contoh Ring Untuk Trotolan Murai Batu


2. Memegang Trotolan Murai Batu.
Memegang trotolan


3. Memegang jari Trotolan Murai Batu.
Memegang Jari Trotolan Murai Batu


4. Memasukkan ring pada 3 jari depan Trotolan Murai Batu.
Memasukkan ring pada 3 jari depan


5. Mendorong ring ke pergelangan kaki Trotolan Murai Batu.
Mendorong ring ke pergelangan trotolan


6. Mendorong ring melewati jari kaki belakang Trotolan Murai Batu.
Mendorong ring melewati jari kaki belakang trotolan


7. Ring telah terpasang di kaki Trotolan Murai Batu.
Ring telah terpasang


http://muraibatubing.wordpress.com/
Read more > Langkah pemasangan ring Murai Batu

Foto perkembangan trotol Murai Batu

Umur 1-2 harian.


Trotolan 1-2 hr


Umur 3-4 harian.
Trotolan 3-4 hr


Umur 5-6 harian.
Trotolan 5-6 hr


Umur 7-8 harian.
Trotolan 7-8 hr
Umur 9-10 harian.
Trotolan 9-10 hr


Umur 11-12 harian.
Trotolan 11-12 hari


Umur 13 hari sudah keluar dari kotak sarang.


Trotolan 13 hr



 http://muraibatubing.wordpress.com/


Read more > Foto perkembangan trotol Murai Batu

Penyebab Telur Gagal Tetas

Masa pengeraman telur murai batu, biasanya berlangsung antara 12 hingga 14 hari. Apabila sudah melewati masa itu, dan telur tidak kunjung menetas, hampir bisa dipastikan telur gagal menetas. Apa saja penyebab telur gagal tetas, berikut adalah 5 kemungkinannya:

1. Telur Perdana
Telur MB-1Indukan betina yang baru berjodoh dengan pejantannya, jika kemudian betina tersebut berhasil bertelur untuk pertama kalinya, pada umumnya telur yang dieraminya mengalami gagal tetas. Tentu saja fakta seperti ini tidak mutlak, sebab bisa jadi ada kasus di mana betina bisa menetaskan telur perdananya. Tetapi sejauh pengamatan di TORO BF, kasus seperti itu belum pernah dijumpai. Entah di penangkaran lain.

2. Over Ekstra Fooding
Ekstra Fooding (terutama jangkrik) yang berlebihan, bisa menjadi penyebab betina bertelur tanpa menjalani perkawinan dengan pejantan. Terdapat 2 kasus yang terjadi di TORO BF. Kasus 1 : setelah berproduksi 4 periode terus-menerus, pejantan dicabut dari kandang dengan masksud agar betina bisa beristirahat dulu. Tetapi, meskipun tanpa pejantan, ternyata betina tetap bertelur dan mengeram. Karena bukan akibat dari perkawinan, hasilnya bisa diduga, telur gagal menetas. Kasus 2 : pejantan sedang mabung, dan tidak dicabut dari kandang. Asumsinya, jantan mabung tidak mungkin mengawini betinanya. Tetapi ternyata betina tetap mau bertelur dan mengeram, dan hasilnya telur gagal menetas.

3. Proses Pengeraman Tidak Sempurna
Proses pengeraman yang tidak sempurna, menjadi salah satu penyebab gagalnya telur menetas. Lalu, apa penyebab terjadinya pengeraman yang tidak sempurna? Saat mengeram, betina sering sekali turun dari kotak sarang. Dalam kondisi normal, saat mengeram, betina biasanya hanya turun dari kotak sarang jika mau makan dan mandi. Tetapi, jika betina sering sekali turun selain karena dua alasan tadi (misalnya suka nongkrong berlama-lama di tangkringan, atau gemar sekali bermain-main di dasar kandang), ini bisa menjadi penyebab terjadinya pengeraman yang tidak sempurna.

4. Cuaca Ekstrim
Cuaca yang tidak stabil dan cenderung berubah-ubah secara drastis (sebentar panas, sebentar adem, sebentar berangin dan hujan) menjadi salah satu penyebab gagalnya penetasan. Cuaca yang berlangsung seperti ini, menyebabkan betina kurang nyaman melakukan pengeraman di kotak sarang. Betina seperti terlihat gelisah; sebentar-sebentar keluar dari sarang. Cuaca yang ekstrim, menyebabkan kondisi suhu di dalam kotak sarang pun turut labil sehingga menyebabkan telur gagal menetas.

5. Jantan Over Birahi
Saat ditinggal betina mengerami telurnya, biasanya aktivitas induk jantan hanya duduk manis di tangkringan sambil ngoceh sekenanya dan sesekali terbang kesana kemari. Tetapi jika asupan ekstra foodingnya berlebihan –sehingga memicu tingkat birahi sang jantan—ceritanya bisa lain. Jantan bisa berulah macam-macam; misalnya sering memasuki kotak  sarang tempat di mana betina tengah mengerami telurnya. Bahkan tidak jarang induk jantan mengobrak-abrik sarang dan membuang telur-telur yang ada di dalamnya. Jika jantan berulah seperti ini, tentu akan sulit si betina fokus mengeram dan menetaskan telur-telurnya.
Read more > Penyebab Telur Gagal Tetas

Kenapa Murai tidak kujung berjodo.

Pertama-tama perlu diketahui, bahwa kunci utama menangkarkan burung adalah bagaimana menyamakan waktu birahi antara jantan dan betina. Banyak sekali calon penangkar yang putus asa karena sudah dua-tiga bahkan mungkin empat tahun burung tangkarannya tidak pernah mau bertelor, atau kalaupun bertelor tidak berisi sperma jantannya (kosong), atau kalaupun telornya isi, tak mau mengeram/sarang dieker-eker lagi (telor jatuh dan pecah berantakan) dan sebagainya. Intinya: burung yang ditangkar tidak pernah berproduksi.
Penyebab utama dari semua itu adalah masa birahi antara jantan dan betina tidak bersamaan waktunya. Perlu diketahui, burung betina mengalami masa birahi secara rutin setiap bulan (selalu datang masa subur setiap bulannya), sementara untuk pejantan belum tentu datang. Suatu ketika, bisa jadi pejantannya birahi, tetapi betinanya pas tidak, dan sebaliknya.
Tanda burung birahi adalah agresif, bunyi terus-menerus, dan selalu bergerak lincah kesana-kemari. Karena agresifnya itu, dia sering mengejar-ngejar burung lain (jantan ngejar-ngejar betina dan sebaliknya).
Jika masa birahi pejantan dan betina tidak bersamaan, maka hal ini menyebabkan berbagai hal.
Pertama, telor kosong. Itu disebabkan pejantan tidak mengawini betinanya, pada saat betina memasuki masa subur. Kalaupun betinanya mengeram, ya percuma, tidak akan menetas.
Kedua, sarang/telor berantakan. Ini dikarenakan masa birahi datang terlalu cepat. Seandainya betina sedang mengeram dan birahinya datang, atau pun sebaliknya, yakni pejantannya birahi pada saat betina mengeram, bisa dipastikan yang sedang birahi itu mengaduk-aduk sarang. Sesungguhnya, dia tidak bermaksud merusak telor atau sarang, namun itulah sifat alamiah burung ketika birahi, dia mencoba menyusun sarang. Nah karena burung punya kebiasaan bersarang pada tempat yang sama, yah bisa dibayangkan akibatnya: dia mengobrak-abrik sarang yang sedang ada telornya tak peduli itu telor mereka sendiri.
Ketiga, pejantan dan betina tidak akur. Bila masa birahi betina datang ketika pejantan “adem ayem” saja, maka dipastikan si betina mengejar-ngejar si jantan. Karena tidak birahi, si jantan terus menghindar dan pada saat yang sama si betina “naik darah” dan terus-menerus mengejar. Jika si pejantan bermental bagus, dia akan menyerang balik si betina bukan dengan maksud melayani haus seks si betina, tetapi benar-benar membalas patukan-patukan si betina, dan keduanya pun duel. Yang kalah bisa dipastikan terkapar megap-megap di pojok sangkar. Begitu juga sebaliknya, jika si jantan birahi pada saat si betina “datang bulan” (alias tidak subur hehehehe) misalnya, bisa dipastikan si betina selalu menghindar dan bisa-bisa membuat si jantan meradang dan benar-benar menyerang si betina dengan maksud menyakiti. Kalau si betinanya membalas, yah akibatnya sama seperti yang di sebutkan di atas.
Kalau jantan dan betina pernah bertempur habis-habisan dengan tujuan saling menyakiti seperti itu, maka bisa dipastikan untuk masa berbulan-bulan, bahkan mungkin bertahun-tahun, keduanya tidak akan akan memasuki masa birahi bersamaan. Sebabnya sederhana, salah satunya (yang kalah duel) akan stres berkepanjangan. Stres burung dengan penyebab burung lain yang masih dalam satu kandang, memerlukan waktu lama untuk penyembuhannya apalagi jika burung itu tetap dicampur dalam satu kandang.
Dalam konteks menyamakan masa birahi ini, penting dibahas masalah perlunya burung mau diberi jangkrik langsung dari tangan (mau nyambar begitu didekatkan jangkrik di depan kandang).
Kunci utama membangkitkan birahi burung adalah dari makanan berprotein tinggi. Namun demikian, Anda tidak bisa memberikan protein sebanyak-banyaknya kepada sepasang burung langsung bruk… begitu saja. Mengapa?
Sebab, dengan porsi dua jangkrik setiap pagi dan sore saja misalnya, betina burung yang baru saja habis mengeram (anak sudah diambil) sudah terbangkitkan birahinya dalam waktu dua-tiga hari. Sedangkan untuk si jantan, agar birahinya bangkit dalam waktu dua-tiga hari, perlu lima jangkrik setiap pagi dan sore hari.
Nah dalam konteks inilah kita harus mengatur pemberian jangkrik langsung dari tangan kita kepada masing-masing burung. Taruhlah pada pagi hari saat kita memberi jangkrik burung kebetulan jangkrik pertama dan kedua disambar si betina, maka untuk lima jangkrik berikut harus untuk si jantan semua. Caranya, begitu si betina akan menyambar jangkrik di tangan kita, kita tarik tangan menjauh kandang, tetapi begitu si jantan yang menyambar, langsung kita berikan…begitu seterusnya sampai lima jangkrik terakhir dimakan semua oleh si jantan. Tak peduli mana yang menyambar jangkrik, yang jelas kita harus mengatur porsi jangkrik pembangkit birahi burung.
Ini sepertinya hal yang sederhana ya, tetapi inilah kunci sukses menyamakan bangkitnya birahi jantan-betina. Nah begitu birahi mereka bangkit bersamaan, mereka akan berkicau bersahut-sahutan, bercumbu (saling mematuk lembut alias bermesraan), membuat sarang bersama, kawin dan si betina bertelor. Langkah selanjutnya adalah MENYETOP SAMA SEKALI pemberian jangkrik (ATAU APAPUN MAKANAN BERPROTEIN TINGGI) kepada keduanya.
Kira-kira dua hari sebelum masa mengeram berakhir (untuk MB 12 hari sejak mengeram hari pertama), barulah kepada pasangan itu diberikan jangkrik lagi, dengan porsi yang berbandingannya seperti di sebutkan di atas.


 http://omkicau.com/2008/12/26/kunci-sukses-penangkaran-burung/
Read more > Kenapa Murai tidak kujung berjodo.
 
 
Copyright © seputar info burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo