Monday, December 17, 2012

Indukan murai batu membuang anakannya

Banyak penyebab kematian pada piyik murai batu, diantaranya karena serangan binatang lain (tikus atau kucing), Anda terlambat memberikan pasokan pakan, faktor
cuaca yang mempengaruhi kesehatan piyik, dan ulah indukannya sendiri.
Biasanya, saat piyik berumur tujuh hari, indukan sudah ancang-ancang kembali untuk bercumbu dan melangsungkan perkawinan. Apabila indukan sudah menunjukkan puncak berahi, ia akan sibuk bermesraan dan mencari tempat bersarang serta bertelur. Namun, karena piyik masih mendekam di sarang, maka piyik dianggap sebagai pengganggu. Indukan kemudian membuang piyik keluar dari sarang. Indukan memang bisa menjadi predator paling mematikan bagi piyik. Oleh karena itu Anda harus bisa menyelami karakter dan kemauan indukan yang Anda miliki.

Saat yang tepat bagi Anda untuk mengambil alih pengasuhan piyik dari indukannya adalah dalam rentang usia piyik 4-6 hari. Konsekuensinya, Anda sebagai pengasuh piyik harus meluangkan waktu ekstra untuk meloloh piyik tersebut.

Dengan penanganan ekstra, pertumbuhan piyik akan semakin bagus. Selain tingkat kenyamanan dan keamanan dari gangguan predator bisa terjaga, nutrisi atau gizi yang Anda berikan pada masa meloloh ini pun lebih terjamin.

Read more > Indukan murai batu membuang anakannya

Langkah langkah menjodohkan Murai

Jika anda telah membuat kandang penangkaran murai batu dan memilih calon indukan murai batu yang akan ditangkarkan, langkah selanjutnya adalah menjodohkan calon indukan murai batu.
Pada dasarnya tahap-tahap menjodohkan murai batu sama dengan menjodohkan jalak suren dan menjodohkan cucakrawa. Berikut langkah-langkah menjodohkan burung murai batu:
  • Masukkan kedua calon indukan murai batu ke dalam sangkar yang terpisah, akan lebih baik jika anda menggunakan sangkar yang  digunakan khusus untuk menjodohkan burung.
  • Atur posisi tempat pakan sedemikian rupa, agar tempat pakan dan minum saling berdekatan, sehingga burung merasa seolah-olah makan dan minum bersama.
  • Atur posisi tempat bertengger searah membentuk garis lurus agar dapat saling berdekatan dan tidur berhimpitan, walaupun masih dibatasi sekat pembatas.
  • Tunggu sampai beberapa hari, jika kedua burung mau berkicau saling bersahutan, dan tidur berhimpitan. langkah selanjutnya adalah mengambil sekat pembatas dari sangkar perjodohan tersebut. sebelum anda mengambil sekat pembatas tersebut, terlebih dulu kedua burung disemprot dengan air yang disetel seperti embun menggunakan spray. hal ini bertujuan untuk mempercepat proses perjodohan dan mengurangi kemungkinan saling menyerang. 
  • Amati beberapa saat, jika salah satu burung berusaha menyerang pasangannya, semprotlah dengan air burung yang berusaha menyerang tersebut, tetapi jangan sampai menyemprot burung yang ingin diserang pasangannya. jika setelah  beberapa saat kedua burung masih juga saling menyerang, pisahkan kedua burung tersebut dengan mengembalikan sekat pembatas. dan ulangi langkah langkah ini setiap 3 hari sekali sampai burung tidak saling menyerang.
  • Burung yang telah akur dan tidak saling menyerang di dalam sangkar perjodohan, belum tentu akur juga jika dimasukkan dalam kandang penangkaran.
  • Langkah selanjutnya adalah masukkanlah burung betina ke dalam kandang penangkaran terlebih dahulu hingga ia benar-benar kelihatan tenang dan tidak lagi gelisah. Akan lebih baik jika ia mulai mau berkicau.
  • Dekatkan atau tempelkan sangkar yang berisi burung jantan ke kandang penangkaran yang sudah berisi burung betina calon pasangannya. Tempelkan sangkar itu ke salah satu dinding kandang penangkaran. bila keduanya berjodoh, maka akan ditandai dengan berkicau saling bersahutan dan pada malam hari murai batu betina akan tidur bertengger di atas sangkar jantan.  Untuk mengamati tingkahlaku burung di kandang penangkaran, masbun biasanya mengunakan kamera pengintai yang menggunakan inframerah, sehingga dalam kondisi gelappun masih dapat memantau kondisi burung yang dijodohkan.
  • Jika kedua burung talah menunjukkan tanda-tanda telah berjodoh, langkah selanjutnuya adalah masukkanlah murai batu jantan ke dalam kandang penangkaran secara hati-hati agar murai batu betina tidak terkejut atau ketakutan. Keterkejutan hanya akan menghambat proses adaptasi di antara keduanya. Waktu yang tepat untuk memasukkan burung jantan adalah sore hari menjelang tidur agar keduanya dapat segera tenang dan tidak saling menyerang.
  • Perhatikan ketika tidur, bila saling berhimpitan atau saling berdesakan kemungkinan besar burung telah menunjukkan tanda-tanda berjodoh. pada esok dan hari selanjutnya, kalau burung tampak masih akur, tidak saling menyerang, tidur secara berhimpitan, dan mau berkicau bersahutan makan kedua burung sudah dapat dikatakan berjodoh. tetapi bila kedua burung masih saling menyerang, keluarkan kedua burung dari kandang penangkaran. dan ulangi kembali proses perjodohan dari awal. setelah diulang 2 atau 3 kali tidak berhasil, hentikan proses ini dan carikan pasangan lain yang mungkin lebih disukai atau cocok.
Read more > Langkah langkah menjodohkan Murai

Menangkar murai batu tak perlu indukan “mewah”

Siapa bilang menangkar jenis burung murai batu harus menggunakan kandang luas dan mewah. Di kandang sederhana dan bersahaja, indukan burung kalau memang sudah jodoh akan tetap berproduksi. Lalu bagaimana dengan calon indukan jantan, apa bisa dari bahan sembarang saja? Jawabannya bisa. Begitupun halnya dengan sang calon indukan betina yang didapat dari bahan. Memang idealnya, calon indukan baik jantan maupun betina lebih baik yang sudah rawatan lama, syukur-syukur eks indukan juara di lomba. Tentunya indukan seperti itu berharga mahal.
Lalu bagaimana bagi seorang pemula, apa bisa memulai dari burung bahan atau yang dibelinya di pasar, terus diternakan? Ternyata bisa. Seperti ditulis Agrobis Burung, banyak breeder yang berhasil memulai menangkar dari indukan bahan yang dibelinya di pasar-pasar. Tentu sebelumnya dipilih asal usul burung, mulai dari bentuk fisik dan lainnya.
Menurut Niman, salah seorang penangkar otodidak sukses yang tinggal di kawasan Ciledug Tangerang, menangkar burung tidak mesti harus indukan yang juara di lapangan. Indukan jantan yang dibelinya di pasar juga bisa diternakan asalkan dipilih yang benar-benar bermental dan berpostur bagus sesuai yang kila harapkan.
Bahkan tidak hanya itu, dia kerap menggonta-ganti pasangan indukan yang sudah tidak produktif dengan indukan baru. Dengah begitu hasilnya akan lebih baik. “Menangkar murai dari indukan bahan sama mudahnya kok, yang penting umur burung sudah siap, nggacor dan sudah beradaptasi dengan lingkungan baru,” terangnya suatu ketika.
Boleh dibilang, dalam masa awal menangkar delapan tahun silam, dia menjodohkan indukan benar-benar dari nol, yakni sepasang burung sama-sama bakalan yang dibelinya di pasar burung. Namun demikian, meskipun indukannya masih “bahan” buktinya bisa menikmati hasilnya. Nyaris setiap pasangannya tetap produktif sampai sekarang.

Burung murai yang dibelinya dari bahan, tentu butuh penyesuaian paling tidak dua atau tiga bulan. Maklumlah, burung bahan pakannya pun masih harus menggunakan kroto segar dan campuran voer. Setelah burung dirawat beberapa bulan dan sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya, tinggal dijodohkan dengan betina yang sudah kita siapkan juga hasil seleksi terutama dilihat dari posturnya. Usia indukan betina paling tidak di atas 8 bulan atau di atas satu tahun.
Untuk penjodohan awal, burung calon indukan betina di lepas di dalam kandang petak yang dibuat sederhana dan boleh dikatakari sangat bersahaja, berupa petakan berjejer. Terbuat dari bahan kawat dengan bagian depan terbuka tanpa penutup.
Konstruksi kandang cukup sederhana. Bertiang kayu kaso masing-masing ukurannya tidak lebih dari 2 x 2,5 meter dengan tinggi 2,8 meter.
Berlantai tanah dengan tanaman kecil di bagian dalam sebagai sarana menjaga kenyamanan di dalam kandang, kotak sarang juga disediakan di setiap sudut agar burung kelak bisa memilih sarang yang menurutnya nyaman.
Calon indukan jantan dimasukkan di dalam sangkar khusus murai dan ditempatkan di dalam kandang ternak yang di dalamnya ada betinanya. Tujuannya agar keduanya saling mengenal dan menyesuaikan.

Serangga ga’ang pacu produksi

Setelah beberapa pekan, biasanya burung sudah saling mengenal dan akan saling mendekat. Kemudian murai jantan dilepas di kandang besar dan disatukan dengan betina. Pada masa awal, harus tetap dalam pemantauan, jangan sampai saling menyerang. Tapi biasanya kalau sudah saling mengenal akan cepat berjodoh.

Memasuki musim panas, bak mandi yang disediakan ditempatkan di atas satu meter dari lantai kandang dengan posisi menempel ditembok dengan dihubungkan paralon air yang mengalir setiap saat, agar menjaga suhu di dalamnya tidak terlalu panas sekaligus sarana mandinya.
Di saat kondisi cuaca panas seperti saat ini, lantai kandang selalu disemprot dengan air, paling tidak dua hari sekali.
Tidak perlu lahan mewah dan luas, burung kalau sudah berjodoh akan cepat berproduksi. Ini sudah dibuktikan Niman, hanya dengan kontruksi kandang sesederhana itu produknya terus mengalir.
Sementara ini permintaan akan produknya tidak sebatas dari kawan-kawan dekat, tapi juga kalangan pemain dari berbagai kota.
Menariknya, anakan yang diminta tak jarang masih usia piyikan yang masih dalam lolohan. Bahkan indukan baru mulai bertelur, pesanan sudah mengantri dari pelanggannya.
Anakan yang baru menetas, sudah bisa dipanen diumur satu minggu. Anakan langsung masuk inkubator. Perawatan di boks inkubator ini yang membutuhkan penanganan intensif, terutama pemberian pakannya harus kontinyu. Jangkrik halus yang sudah dibersihkan diberikan tanpa batas. Juga adonan voer dengan kroto bersih yang harus diganti setiap saat.
Memasuki umur 12 hari anakan sudah dipindah ke sangkar kecil soliter disendirikan dan dilengkapi lampu penghangat terutama dimalam hari. Pada umur ini, anak burung sekaligus dipasangi ring kode penangkarnya.
Setelah anakan dipanen pada umur dua minggu, indukan akan kembali kawin lagi, dan sepuluh hari kemudian kembali bertelur. Apalagi bila ekstra fooding seperti jangkrik ditambah, bisa semakin cepat kawin dan berproduksi.
Berdasar pengalamannya selama ini, serangga seperti ga’ang sejenis serangga mirip jangkrik tapi berukuran lebih besar yang banyak berkembang biak di tanah lembab dekat sampah, bisa digunakan untuk memacu birahi dan mempercepat produksi.

Produksi jangkrik sendiri

Biaya produksi menangkar jenis burung murai batu memang lumayan tinggi. Tapi kalau kondisi tempat tinggal dan iingkungan mendukung alangkah baiknya dengan menyiasafi biaya ekstra fooding seperti jangkrik dengan menternak sendiri. Dengan begitu biaya produksi jadi lebih ditekan. Begitu juga kebutuhan krotonya.
Untuk kebutuhan eksfood jangkrik, menangkar murai batu memang membutuhkan jumlah jangkrik yang relatif banyak. Sepasang indukan yang sedang berproduksi mernbutuhkan jangkrik 50-60 ekor setiap harinya.
Apalagi bilamana indukan sudah bawa anakan bisa ditambah lagi bisa sampai 80 ekor jangkrik untuk sepasang dalam satu hari.
Begitu juga untuk kebutuhan kroto segar. Kalau memang kondisi lingkungan mendukung bisa memanfaatkan lingkungan sekitar rumah yang masih banyak kebun-kebun yang banyak diisi sarang-sarang kroto. “Kalau saya biasanya lewat perawat saya yang nyari langsung di kebun,” jelasnya.

Dengan cara itu biaya produksi untuk kebutuhan kroto maupun jangkrik bisa ditekan. Jadi lebih hemat dan murah tanpa mengurangi kualitas pakan yang dibutuhkan burung.
Read more > Menangkar murai batu tak perlu indukan “mewah”

Permasalahan Murai Batu yang sering timbul

Kebanyakan penangkar pernah mengalami hal ini, indukan murai batu memakan telurnya sendiri, bisa indukan yang jantan ataupun indukan betina, banyak penyebab yang bisa menjadi penentu dari kejadian tersebut diantaranya yang pernah saya selidiki: 

1. Indukan masih terlalu muda umur belum begitu matang untuk berproduksi. Resiko mengawinkan indukan yang masih terlalu muda, biasanya indukan tersebut cendrung tidak stabil dan belum matang untuk mengurus anak.
 
2.Indukan memasuki masa birahi terlalu cepat setelah proses bertelur terjadi. Biasanya ini sering terjadi pada indukan jantan, indukan jantan yang terlalu birahi cendrung mengacak ngacak sarang dan mematuk telur, solusinya pisahkan pejantan tsb dan kurangi EF dan faktor lain yang memicu birahi seperti di jauhkan dari betinanya, kurangi penjemuran dsb sehingga saat di jodohkan nantinya birahi bisa di kontrol. Jika indukan betina yang terlalu cepat birahi biasanya enggan untuk mengerami telur dan cendrung mematuk telur juga.
 
3. Adanya predator pengganggu. Banyak sekali hewan pengganggu yang sering berkunjung ke sarang MB diantaranya Semut Merah, Cicak, Kadal/ Bengkarung, tikus dan terkadang kecoa bahkan kodokpun sering masuk ke kandang MB walaupun tidak sampai ke tempat telur namun hewan hewan ini bisa mengganggu ketenangan sang induk
 
4. Tempat bertelur kurang nyaman. Sebisa mungkin buat 3 buah sarang yang berbeda tempat dan bentuk untuk mb bertelur, dan biarkan indukan yang memilihnya.
 
5. Sarang terlalu Panas. Hindari tempat sarang yang terlampau tinggi dan berhadapan langsung dengan matahari siang jika sudah terlanjur seperti itu keadaannya usahakan tutup bagian atas sarang yang langsung terkena matahari siang.
 
6. Sarang terkena kutu/hama lain. Biasakan jangan terlalu lama dan terlalu banyak menyimpan material di sarang MB akibatnya material tsb lembab, basah dan berjamur akibatnya mendatangkan kutu kutu kecil dan hama lain yang tentu saja menganggu ketenangan indukan saat mengerami telur, biarkan indukan MB sendiri yang membuat sarang kita hanya menaburnya saja di tempat yang bersih.
 
7. Indukan kurang kalsium dan gizi lainnya. Kekurangan kalsium pada indukan juga bisa menyebabkan indukan memakan telurnya sendiri, solusinya cukupi kebutuhan gizi indukan dengan memberikan EF yang beragam dan vitamin untuk MB/Breeding hal ini biasanya terjadi pada indukan yang terlalu lama di pelihara dalam kandang soliter dan kurang gizi.
 
8. Terlalu sering di ganggu. Ada beberapa indukan yang tidak berpengaruh apapun jika kita sering melihat lihat sarangnya, namun kebanyakan indukan butuh privasi dalam proses perkembangbiakan terutama saat mengerami telur, usahakan minimalkan kebiasaan menengok sarang, sebisa mungkin mengganti pakan 4 hari sekali/ seminggu dua kali. kalaupun ingin memantau perkembangannya boleh menggunakan kamera cctv yang dipasang di kandang penangkaran.
 
9. Terganggu indukan yang lain. Walaupun jarang dialami penangkar, namun ada beberapa indukan betina akan sangat terganggu dan memakan telurnya sendiri jika mendengar pejantan lain yang gacor/ indukan lainnya di sekitar sarang, untuk indukan seperti ini solusinya kandang penangkaran tidak bisa berdekatan dengan kandang MB yang lainnya/ disendirikan.
 
10. Indukan betina terpisah dengan pejantannya. Meski poligami bisa di lakukan dalam menangkar MB, namun ada beberapa indukan betina yang tidak bisa di pisahkan dengan pejantannya, solusinya biarkan pasangan indukan ini membesarkan anaknya bersama sama.
 
11. Pakan yang sedikit/ kurang mencukupi. Saat indukan memasuki masa produksi usahakan kebutuhan pakan terutama EF tetap terpenuhi terutama saat memasuki masa penetasan telur, kekurangan Pakan sangat mungkin membuat indukan membunuh anaknya sendiri/ mematuk telur yang sedang dierami.
 
12. Indukan memasuki masa mabung. Sangat mungkin terjadi, jika indukan mendekati masa mabung namun tetap kita breeding indukan akan memakan telurnya dikarenakan secara insting indukan tidak bisa beraktifitas lebih untuk membesarkan dan memberi makan anaknya. sebaiknya indukan yang mendekati mabung jangan di breeding. Demikian selusin masalah tentang indukan memakan telur/membunuh anaknya sendiri berdasarkan pengamatan saya.
Read more > Permasalahan Murai Batu yang sering timbul

Penyebab murai tidak mau segera bertelur

Anda pusing karena burung yang Anda tangkar sepertinya tidak jodoh-jodoh meski sudah dicampur lama? Simak coba tulisan saya ini, yang saya kumpulkan dari serpihan tanya jawab saya dengan Pak Deddy di milis KM. Setelah saya kumpulkan dan saya edit, jadilah tulisan ini.

Pertama-tama perlu diketahui, bahwa kunci utama menangkarkan burung adalah bagaimana menyamakan waktu birahi antara jantan dan betina. Banyak sekali calon penangkar yang putus asa karena sudah dua-tiga bahkan mungkin empat tahun burung tangkarannya tidak pernah mau bertelor, atau kalaupun bertelor tidak berisi sperma jantannya (kosong), atau kalaupun telornya isi, tak mau mengeram/sarang dieker-eker lagi (telor jatuh dan pecah berantakan) dan sebagainya. Intinya: burung yang ditangkar tidak pernah berproduksi.
Penyebab utama dari semua itu adalah masa birahi antara jantan dan betina tidak bersamaan waktunya. Perlu diketahui, burung betina mengalami masa birahi secara rutin setiap bulan (selalu datang masa subur setiap bulannya), sementara untuk pejantan belum tentu datang. Suatu ketika, bisa jadi pejantannya birahi, tetapi betinanya pas tidak, dan sebaliknya.

Tanda burung birahi adalah agresif, bunyi terus-menerus, dan selalu bergerak lincah kesana-kemari. Karena agresifnya itu, dia sering mengejar-ngejar burung lain (jantan ngejar-ngejar betina dan sebaliknya).
Jika masa birahi pejantan dan betina tidak bersamaan, maka hal ini menyebabkan berbagai hal.
Pertama, telor kosong. Itu disebabkan pejantan tidak mengawini betinanya, pada saat betina memasuki masa subur. Kalaupun betinanya mengeram, ya percuma, tidak akan menetas.

Kedua, sarang/telor berantakan. Ini dikarenakan masa birahi datang terlalu cepat. Seandainya betina sedang mengeram dan birahinya datang, atau pun sebaliknya, yakni pejantannya birahi pada saat betina mengeram, bisa dipastikan yang sedang birahi itu mengaduk-aduk sarang. Sesungguhnya, dia tidak bermaksud merusak telor atau sarang, namun itulah sifat alamiah burung ketika birahi, dia mencoba menyusun sarang. Nah karena burung punya kebiasaan bersarang pada tempat yang sama, yah bisa dibayangkan akibatnya: dia mengobrak-abrik sarang yang sedang ada telornya tak peduli itu telor mereka sendiri.
Ketiga, pejantan dan betina tidak akur. Bila masa birahi betina datang ketika pejantan “adem ayem” saja, maka dipastikan si betina mengejar-ngejar si jantan. Karena tidak birahi, si jantan terus menghindar dan pada saat yang sama si betina “naik darah” dan terus-menerus mengejar. Jika si pejantan bermental bagus, dia akan menyerang balik si betina bukan dengan maksud melayani haus seks si betina, tetapi benar-benar membalas patukan-patukan si betina, dan keduanya pun duel. Yang kalah bisa dipastikan terkapar megap-megap di pojok sangkar. Begitu juga sebaliknya, jika si jantan birahi pada saat si betina “datang bulan” (alias tidak subur hehehehe) misalnya, bisa dipastikan si betina selalu menghindar dan bisa-bisa membuat si jantan meradang dan benar-benar menyerang si betina dengan maksud menyakiti. Kalau si betinanya membalas, yah akibatnya sama seperti yang saya sebutkan di atas.
Kalau jantan dan betina pernah bertempur habis-habisan dengan tujuan saling menyakiti seperti itu, maka bisa dipastikan untuk masa berbulan-bulan, bahkan mungkin bertahun-tahun, keduanya tidak akan akan memasuki masa birahi bersamaan. Sebabnya sederhana, salah satunya (yang kalah duel) akan stres berkepanjangan. Stres burung dengan penyebab burung lain yang masih dalam satu kandang, memerlukan waktu lama untuk penyembuhannya apalagi jika burung itu tetap dicampur dalam satu kandang.
Dalam konteks menyamakan masa birahi ini, penting dibahas masalah perlunya burung mau diberi jangkrik langsung dari tangan (mau nyambar begitu didekatkan jangkrik di depan kandang).
Kunci utama membangkitkan birahi burung adalah dari makanan berprotein tinggi. Namun demikian, Anda tidak bisa memberikan protein sebanyak-banyaknya kepada sepasang burung langsung bruk… begitu saja. Mengapa?

Sebab, dengan porsi dua jangkrik setiap pagi dan sore saja misalnya, betina burung yang baru saja habis mengeram (anak sudah diambil) sudah terbangkitkan birahinya dalam waktu dua-tiga hari. Sedangkan untuk si jantan, agar birahinya bangkit dalam waktu dua-tiga hari, perlu lima jangkrik setiap pagi dan sore hari.
Nah dalam konteks inilah kita harus mengatur pemberian jangkrik langsung dari tangan kita kepada masing-masing burung. Taruhlah pada pagi hari saat kita memberi jangkrik burung kebetulan jangkrik pertama dan kedua disambar si betina, maka untuk lima jangkrik berikut harus untuk si jantan semua. Caranya, begitu si betina akan menyambar jangkrik di tangan kita, kita tarik tangan menjauh kandang, tetapi begitu si jantan yang menyambar, langsung kita berikan…begitu seterusnya sampai lima jangkrik terakhir dimakan semua oleh si jantan. Tak peduli mana yang menyambar jangkrik, yang jelas kita harus mengatur porsi jangkrik pembangkit birahi burung.

Ini sepertinya hal yang sederhana ya, tetapi inilah kunci sukses menyamakan bangkitnya birahi jantan-betina. Nah begitu birahi mereka bangkit bersamaan, mereka akan berkicau bersahut-sahutan, bercumbu (saling mematuk lembut alias bermesraan), membuat sarang bersama, kawin dan si betina bertelor. Langkah selanjutnya adalah MENYETOP SAMA SEKALI pemberian jangkrik (ATAU APAPUN MAKANAN BERPROTEIN TINGGI) kepada keduanya.

Kira-kira dua hari sebelum masa mengeram berakhir (untuk MB 12 hari sejak mengeram hari pertama), barulah kepada pasangan itu diberikan jangkrik lagi, dengan porsi yang berbandingannya seperti saya sebutkan di atas.
Read more > Penyebab murai tidak mau segera bertelur

Perkembangan murai batu

Sebagai acuan trah indukan terhadap anakan, dengan membuat experimen berdasarkan usia Murai batu dan perkembangannya kedepan.
Memang memakan waktu yang panjang, dan harapannya dengan kedua indukan yang telah diseleksi lumayan bagus dari segi Kepintaran, Mental, Fisik, dan juga volume suara yang saya combine dari indukan jantan dan betina tersebut.
 
sehingga dengan adanya gambar pertumbuhan dan perkembangan Murai akan menjadi lebuh mudah untuk diamati

berikut foto fotonya yang sebetulnya menurut saya sejak kecil sudah terlihat bakatnya jika di bandingkan dengan anakan satu tetasan yang sama




Read more > Perkembangan murai batu

Murai tangkaran geser murai hutan

Murai tangkara bambar murai hutan
klik gambar :




Read more > Murai tangkaran geser murai hutan

Harga anakan murai batu penangkaran tetap bertahan tinggi

Benarkah harga murai tangkaran tetap bertahan...?
simak link gambar yang satu ini

Klik gambar tsb :



Read more > Harga anakan murai batu penangkaran tetap bertahan tinggi

Persilangan murai medan dan borneo

Benarkah persilangan Murai Medan dan Borneo dapat menghasilkan qualitas unggul...?
simak link gambar berikut:




Read more > Persilangan murai medan dan borneo
 
 
Copyright © seputar info burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo