Tuesday, November 27, 2012

Kandang penangkaran murai medan

Kandang penangkaran ukuran tinggi 3 meter, terletak di pojok taman, di depan kolam terdapat air terjun. Yang beruntung menempat tempat yang luas dan mewah ini adalah Jambro dan Rosi. JAMBRO adalah murai Medan, kelahiran semarang, hasil dari 

Breeding Mas Wawan. Rosi adalah murai dari Pulau Lingga, dibeli secara khusus dengan mahar yang cukup lumayan. Dari Lingga naik kapal ke Batam, kemudian melanjutkan perjalanan ke Semarang dengan Garuda, transit Jakarta. Benar-benar perjalanan yang panjang untuk Rosi.


Ukuran kandang untuk penangkaran tidak mutlak, tergantung lokasi dan kemampuan masing-masing. Yang penting dibuat senyaman mungkin dengan penambahan tanaman-tanaman di dalam dan dilura kandang.
Read more > Kandang penangkaran murai medan

Permasalahan umum penangkaran MB

1. Perubahan suhu udara.
Ada kecenderungan, salah satu atau kedua indukan MB yang akan ditangkar adalah MB rawatan yang awalnya rutin ditempatkan di dalam ruangan dan kemudian dipindahkan ke kandang ternak untuk ditangkar yang umumnya ada di luar ruangan (tempat terbuka).
Perbedaan suhu udara di siang dan malam hari antara di luar ruangan dan di dalam ruangan sangat substansial. Perubahan suhu ini bisa memicu MB untuk memasuki masa mabung. Proses mabung ini cenderung tidak normal dan sering diistilahkan sebagai mabung palsu atau nyulam, sebab si MB hanya mengalami sebagian kecil saja kerontokan bulunya. Kejadian ini bisa menggangu siklus hormonal tahunan yang umumnya terdapat pada MB.
Secara tidak langsung, hal ini juga akan mengganggu proses penangkaran dan solusi yang terbaik adalah membuat indukan MB untuk bisa beradaptasi terlebih dahulu dengan suhu luar ruangan baik di siang maupun malam hari untuk beberapa waktu sebelum dilakukan proses penangkaran.

2. Ketersediaan Pakan.
Pakan, khususnya Extra Fooding (Live Food) seperti jangkrik, cacing dan kroto yang diberikan secara terbatas, cenderung akan berpengaruh buruk terhadap proses perkembangbiakan MB. Secara naluriah, MB hanya akan berkembang biak dan membesarkan anakanya jika kondisi ketersediaan pakan mencukupi.
Solusi untuk permasalahan ini, berilah EF secara melimpah selama proses penangkaran dilakukan.

3. Indukan Jantan yang terlalu Dominan
Indukan jantan yang terlalu dominan (penguasa) memiliki resiko tinggi untuk membunuh pasangan betinanya. Pejantan tangguh seperti ini biasanya adalah pejantan responsif, dan bermental tempur tinggi. Waspadai proses penjodohan jika anda memiliki penjantan tangguh, jangan sampai si betina menjadi korban pembantaiannya.

4. Pernikahan Dini.
Penjodohan yang baik adalah jika si Jantan dan betina sudah dianggap siap untuk kawin. Salah satu ciri bahwa penjodohan sudah siap adalah jika si betina mau berkicau jika didekatkan si jantan dan demikian juga sebaliknya, si jantan akan berkicau dengan suara lirih (merayu) jika didekatkan dengan betina.
Jika terlalu cepat dijodohkan, bisa saja mereka mau membuat sarang, tapi tidak akan segera bertelur.

5. Kehadiran MB atau Pasangan Lain.
Sebagian besar MB akan merasa terganggu dengan kehadiran MB lain, sebab MB memiliki karakter teritorial sebagaimana sifat alamiahnya. Jika sifat alamiah ini masih kental melekat pada si MB, jantan dan betinanya akan menghentikan proses reproduksi, termasuk membuang atau memakan sendiri telur dan bahkan membuah anakannya, jika merasa terganggu dengan kehadiran atau kicauan MB lain. Solusi terbaik untuk pasangan MB seperti ini adalah menangkarkannya secara solitaire.

6. Penempatan Kandang.
Kandang penangkaran yang baik adalah kandang yang bisa terkena paparan sinar matahari secara langsung. Tapi, perlu juga diwaspadai, jangan sampai berlebihan. Berilah sedikit tempat peneduh agar si MB bisa terlindungi dari sengatan sinar matahari di siang hari. Suhu yang terlalu tinggi juga bisa menghambat proses reproduksi pada MB.

7. Suasana Kandang.
Sebagian besar pasangan MB membutuhkan ketenangan selama proses reproduksi. Seringnya orang berlalu lalang, binatang predator (Tom and Jerry) terlihat dengan jelas oleh indukan, suasana bising (suara orang teriak, suara dapur, dll) dan terlalu sering melakukan pengintaian (memeriksa jumlah telur dan memeriksa jumlah anak yang menetas) akan membuat MB menjadi mudah stress dan mengganggu proses reproduksi.
Read more > Permasalahan umum penangkaran MB

Meloloh piyik (Anakan)

Angkat Anakan
Akankan biasa diloloh  6 hari. Anakan perlu disuap setiap 1 jam. Anakan umur 10-11 hari biasanya sudah keluar dari sarang dan  mulai belajar nangkring.
Bila anakan diambil lebih 10 hari, sudah bisa terbang, dan takut sama orang, sehingga  akan sulit diloloh (disuapi).  Bila terlambat ambil, sebaiknya disarangkan dibesarkan indukan, dengan konsekuensi memperlama proses produksi selanjutnya.
Setelah diangkat, diletakan di sarang buatan dari kertas karton atau anyaman rotan/bambu kecil dengan alas daun cemara di bawahnya. Sarang dibuat kecil agar kalau pas BAB kotoran langsung jatuh ke samping, jauh dari burung. Sehingga burung tetap bersih dah sehat.
Ini adalah gambar MB di sarang kecil yang tebuat dari karton bekas dan anyaman bambu. Keduanya diletakan di atas karton bekas, tutup dos makanan yang telah diberi lubang bulat sehingga stabil.
Bila tidak memiliki inkubator, gunakan sangkar kotak untuk meletakan sarang tadi. Di atasnya digantungkan lampu 5 watt dan dikerodong. Kalu perlu pasang termoter. Lampu dibiarkan menyala baik siang atau malam.
Bila bulu-bulu sudah tumbuh sempurna, lampu biasa dimatikan pada siang dan malam hari, dengan asumsi bulu-bulu sudah mampu melindungi tubuh MB dari suhu sekitarnya.

Menu lolohan
Adonan kroto dicampur voer , dalam membuat adonan ini bisanya saya campurkan sedikit tablet calsium yang bisa dibeli di apotek dan vitamin.  Vitamin bisa diberikan b complex atau vita chick. Vita chick lebih baik karena lebih lengkap.
Jangkrik kecil 4-5 ekor, atau disesuaikan nafsu makan piyikan

Cacing
Setelah diloloh anakan MB akan BAB, kotoran segera dibuang agar kandang tetap bersih. Setiap hari alas dicuci dan kalu perlu disemprot dengan antiseptik. Bila tidak ada antiseptik cukup di cuci air bersih. Kerodong dicuci seminggu sekali dengan sabun agar tetap bersih dan burung sehat.
Read more > Meloloh piyik (Anakan)

Tips Menghilangkan Suara Burung Setan Pada Murai Batu

Seorang pecinta burung tentunya tidak mengharapkan adanya suara burung setan pada burung kesayangannya. Terutama jika burung yang dipelihara adalah burung murai batu atau burung jempolan yang lain. Suara burung setan sendiri adalah adanya suara lain pada suara burung, misalnya suara ayam, suara burung perkutut, suara kodok hingga suara yang sangat mengesalkan seperti “ttiitt … ttiitt … tttttiiiiitt …..”.
Untuk menghilangkan suara burung setan anda bisa melakukan langkah-langkah seperti ini, diantaranya :

  1. Siapkan air dingin pada semprotan atau sprayer untuk memandikan burung. Air dingin bisa dari air es atau air yang sebelumnya disimpan di dalam lemari es.
  2. Caranya adalah dengan menyemprotkan air dingin ini pada burung begitu burung murai batu anda mulai mengeluarkan suara yang tidak anda sukai atau suara setan secara berulang-ulang.
  3. Biasanya burung ini akan terkejut dengan sekali semprotan sehingga berhenti melanjutkan suara burung setan.
  4. Jika burung murai batu anda masih mengeluarkan suara burung setan lagi maka semprot ulang untuk membuatnya tidak merasa nyaman atau menjadi kaget.

Jika dilakukan dengan rutin perawatan ini bisa membuahkan hasil pada sekitar 4 hari. Namun jika dilakukan dengan tidak teratur maka hasilnya bisa terlihat dalam waktu yang lebih lama, yaitu sekitar 1 minggu lebih.
Dasar pemikiran dari terapi ini adalah kita “menghukum” burung atas perilaku tertentu mereka, dengan “hukuman semprot air dingin” yang mengejutkan dan membuat burung tidak nyaman, si burung akan belajar bahwa “jika aku melakukan ini, akibatnya begini”.
Nah, kalau Anda rajin mengawal “proses belajar” ini, maka murai batu anda akan cepat belajar dan karenanya dia akan dengan terpaksa melupakan suara setannya dan tidak akan pernah menyuarakannya lagi.
Anda juga bisa melakukan perawatan ini pada jenis burung berkicau yang lain seperti kacer, burung anis, cucak ijo dan sebagainya jika burung-burung tersebut memiliki masalah yang sama.
Read more > Tips Menghilangkan Suara Burung Setan Pada Murai Batu

Penyakit berak kapur pada burung

Beberapa jenis unggas memiliki resiko untuk terkena gangguan atau masalah kesehatan misalnya penyakit berak kapur.
Penyakit berak kapur juga dikenal dengan nama Pullorum atau Salmonellosis yang menyerang saluran pencernaan unggas dan penyakit ini bisa menular ke unggas yang lain.
Gejala penyakit ini bisa dilihat dari kotoran burung yang berwarna putih mirip kapur dan berbentuk cair, menurunnya nafsu makan, dan pada stadium yang sudah parah biasanya burung mengalami kesulitan membuang kotoran.
Jika diperhatikan dengan baik pada bulu di daerah anus burung terdapat banyak kotoran yang melekat berwarna putih.
Gejala lain yang bisa dilihat adalah wajah burung terlihat pucat, sayap menggantung, bulu tidak teratur dan burung terlihat tidak bergairah.

Penanganan
Jika burung sudah terlihat menunjukkan terkena penyakit ini maka burung yang terinfeksi penyakit berak kapur ini harus segera dipisahkan dari burung-burung yang lain supaya penyakit tidak menular ke burung lain yang masih sehat.
Beri antibiotik secara teratur pada burung yang sudah terinfeksi penyakit berak kapur sesuai dengan petunjuk yang ada pada kemasan obat.
Untuk mencegah terjadinya akibat yang lebih fatal maka pemberian obat antibiotik tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.
Untuk mencegah burung terkena penyakit berak kapur maka anda bisa melakukan langkah pencegahan diantaranya :
  • Menjaga kebersihan sangkar, tempat makanan dan tempat minuman.Anda harus menjaga kebersihan dari sangkar burung. Ganti atau bersihkan tempat makanan dan minuman setiap dua hari sekali atau jika sudah terlihat kotor.  Selain itu anda harus rutin membersihkan sangkar dari kotoran burung bisa dengan menggunakan bioseptik atau desinfektan untuk mencuci sangkar burung.
  • Ganti makanan dan minuman dengan teratur. Setiap dua hari sekali sebaiknya ganti makanan dan minuman dengan yang baru sedangkan  makanan yang tersisa di dalam sangkar harus segera dibersihkan dan dibuang untuk mencegah supaya tidak tumbuh jamur.  Demikian juga dengan air minum burung yang harus diganti dengan rutin dengan menggunakan air bersih atau air yang sudah matang dan sehat serta tidak mengandung bahan-bahan beracun yang berbahaya.
Read more > Penyakit berak kapur pada burung

Jika burung mematuki bulu sendiri

Burung yang memiliki perilaku yang tidak normal biasanya menunjukkan gejala seperti mematuki bulunya sendiri.
Salah satu gejala perilaku yang tidak normal ini bisa disebabkan burung mempunyai gangguan kesehatan pada bulunya ataupun karena burung baru selesai mandi.

Burung yang mematuki bulunya sendiri bisa dikatakan masih normal jika baru saja selesai dimandikan karena pada saat itu burung sedang merapikan bulu-bulunya serta merias dirinya.
Sedangkan burung akan membuang bulu-bulu yang sudah dianggap tidak sehat ataupun jika bulu mengalami patah-patah.
Sedangkan burung yang mencabuti bulunya sendiri yang bisa dikatakan sebagai perilaku yang tidak normal bisa ditunjukkan dengan beberapa faktor diantaranya :
  • Kemungkinan burung anda berada di tempat dengan udara yang terlalu kering.  Untuk mengatasi hal ini cobalah untuk menyiram burung anda dengan menggunakan hand sprayer pada waktu udara panas selama dua hari sekali saja.  Anda bisa menyemprot burung beserta kurungannya namun usahakan untuk tidak membuat burung menjadi  ketakutan. Jadi lakukan penyemprotan secara halus dengan pelan-pelan seperti air hujan sepoi-sepoi basah.
  • Kemungkinan burung kesayangan anda kekurangan vitamin dan mineral, termasuk mineral oil.  Untuk mengatasi hal ini anda bisa memberikan vitamin dengan memasukkannya ke dalam air minum atau pakan burung tergantung dari bentuk vitamin dan mineral yang diberikan.
  • Kemungkinan burung anda terkena parasit seperti flea dan kutu mite.  Untuk mengatasi hal ini anda bisa menyemprot burung secara hati-hati dengan  menggunakan insketisida yang mengandung bahan aktif pyrethrine.
  • kemungkinan kandang kurang mendapatkan sinar matahari dan ventilasi.  Untuk mengatasi hal ini anda bisa mengupayakan untuk memperbaiki pemasukan sinar ultraviolet dan ventilasi yang cukup.

Tips tambahan
Lakukan keseluruhan cara mengatasi persoalan bulu dengan memperhatikan kandang, semprot, pemberian vitamin-mineral, pembasmian kutu, dan lain-lain. Secara simultan. Dengan demikian bisa diharapkan hasil yang maksimal.
Read more > Jika burung mematuki bulu sendiri
 
 
Copyright © seputar info burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo