Thursday, April 18, 2013

Perbedaan Dengan Foto Antara Murai Jantan dan Betina.

SECARA umum murai batu gampang dibedakan antara jantan dan betinanya berbeda dengan jenis burung monomorpic (seperti ANIS), murai batu jantan tentu memiliki postur dan warna yang lebih terang/jreng dibanding betinanya walaupun dalam beberapa kasus ada juga jantan berwarna sedikit doff.

Dibawah ini secara umum perbedaan jantan dan betina murai batu:


Jantan :
Tubuh cendrung lebih besar
Kepala besar dan Lebar.
Ekor panjang dan lebar.
Kaki panjang dengan sisik sedikit kasar.
Bulu hitamnya lebih berkilau, (biru indigo)

betina:
Tubuh lebih kecil.
Kepala kecil dan Bulat.
Ekor pendek dan kecil.
Kaki pendek dengan sisik lebih halus.
Bulu putih yang ada di punggung agak sempit, bulu hitam sedikit kusam atau keabu2an,

Untuk membedakan piyik agak sulit, kalau piyik tersebut mempunyai tubuh lebih besar dan panjang, serta pada sayap bagian tengah dadanya terdapat bintik-bintik berwarna coklat maka dapat dipastikan bahwa piyik tersebut berjenis kelamin jantan.
Piyik betina ; memiliki tubuh yang lebih kecil dan pendek, pada bagian tengah dadanya ada bulu muda keputihan sedikit bercampur dengan coklat tipis yang memanjang ke bawah.

Demikian sedikit gambaran Jantan dan Betina Murai Batu
Read more > Perbedaan Dengan Foto Antara Murai Jantan dan Betina.

Cara Merawat Murai Batu Yang Baik Dan Benar

Murai Batu memang burung yang paling banyak disukai para pencinta burung, terutama orang-orang yang suka memperlombakan burung kesayangannya.
Selain suaranya yang merdu harganya yang mahal juga menjadi salah satu daya tarik dari burung Murai Batu. Khusus buat anda yang ingin belajar tentang Bagaimana Cara Merawat Murai Batu Yang Baik Dan Benar, saya akan memberikannya untuk anda. Berikut Cara Merawat Murai Batu Yang Baik Dan Benar.
Perawatan harian untuk burung  Murai Batu  relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.


Salah Satu Perawatan Yang Harus Selalu Di Perhatikan Adalah Makanan Sehari-Hari

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG MURAI BATU

  • Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Murai Batu. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
  • EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Murai Batu  yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut.



Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Murai Batu:


  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
  • Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
  • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
Itulah Tadi Tips Mengenai Cara Merawat Murai Batu Yang Baik Dan Benar, semoga bermanfaat bagi anda,
Read more > Cara Merawat Murai Batu Yang Baik Dan Benar

Ciri Khusus Murai Batu Medan

Ciri Khusus Murai Batu Medan, misalnya saja bentuk tubuh murai batu medan itu lebih besar namun propesional  karena bodynya oanjang namun terlihat atletis, Murai Batu medan saat ini di angap jenis murai yang lebih baik dari jenis murai yang lainya dilihat dari segi segi suara muraimedan memang memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis murai  murai lainya, namun  kalo menurut saya itu tergantung Burung Murainya itu sendiri sih banyak juga burung murai kalimantan atau pun jenis lain yang memiliki suarayang bagus, tapi di postingan kali ini akan fokus pada Ciri khusus Murai Batu Medan  ngaa banyak ngomong lagi monggo disimak Ciri Khusus Murai Medan :

  1. Dari segi Bentuk bandan: murai medan cenderung memilik badan yang cenderung lebih besar namun tetap atletis
  2. Dari segi warna Bulu hitamnya : Biasanya burung murai medan memiliki warna bulu hitam legam dan mengkilat, kalo terkena sinar matahari bisanya akan terlihat warna kebiru biruan
  3.  Dari segi kaki : pada burung murai batu medan muda warna kakinya biasanya adalah merah kehitam hitaman namun tidakjarang pula ditemukan murai medan muda yang memilikikaki hitam (kalo menurut orang-orang murai kaki hitam itu Bagus), saat tua warna kaki murai medan akan semakin menghitam
  4. Dari segi ekor : lihat gambar aja gan biar lebih jelas : 
Murai medan
Perbedaan ekor Pada Murai

Na itu tadi ciri sedikit tentang ciri ciri khusus murai medan, untuk memperjelas lagi monggo di simak gambar burung murai mendan di bawah ini :
murai medan
murai medan
Add caption
murai medan


Read more > Ciri Khusus Murai Batu Medan

Kebutuhan Mandi pada Murai Batu

 
Apakah Murai Batu perlu dimandikan setiap hari.........?????????????? Sama seperti manusia, Murai Batu juga membutuhkan mandi. Selain untuk menyegarkan tubuh, mandi juga berguna untuk menghilangkan kotoran yang mungkin melekat pada bagian tubuh dan juga untuk menjaga tingkat stabilitas suhu tubuh, karena Murai Batu adalah hewan berdarah panas, yaitu hewan yang bisa menyesuaikan suhu tubuhnya Lalu, apakah Murai Batu perlu mandi setiap hari....????? Dialamnya, mandi bisa dikatakan sebagai ritual harian wajib buat sebagian besar Murai Batu.
Makanya jangan heran, Murai Batu selalu memilih daerah yang memiliki alur sungai sebagai habitatnya. Ini terkait dengan kebutuhan harian akan air baik untuk minum maupun mandi. Kapankah waktu yang tepat untuk memandikan Murai Batu....????? Secara umum, ritual mandi lebih sering dilakukan di pagi hari oleh sebagian besar jenis burung termasuk Murai Batu. Hal ini dilakukan karena setelah mandi burung membutuhkan proses penjemuran untuk mengeringkan bulunya. Matahari yang bersinar di pagi hari yang dianggap sehat dan dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme dalam pembentukan vitamin D adalah waktu terbaik buat Murai Batu untuk berjemur ria. Tapi, adakalanya Murai Batu juga bisa mandi di siang atau sore hari. Ini lebih cenderung karena kebutuhan di luar yang bersifat rutin. Misalnya di masa kawin dan di masa mabung, pola mandi Murai Batu cenderung mengalami perubahan. Atau pasca Murai Batu mengkonsumsi makanan yang cenderung membuat suhu tubuhnya meningkat, maka mandi adalah solusi terbaik untuk menstabilkan suhu tubuhnya. Perlu juga difahami, ada kondisi-kondisi tertentu yang bahkan membuat Murai Batu cenderung menghindar untuk mandi, misalnya: 1. Di masa awal kerontokan bulu pada saat mabung. 2. Di musim hujan, di mana pada saat itu Murai Batu cenderung bersembunyi direrimbunan pohon. Apakah kita bisa memahami kapan waktunya Murai Batu membutuhkan mandi...??? Bisa. Caranya dengan memperhatikan gerak-gerik dan bahas tubuh dari Murai Batu. Muri Batu yang sedang butuh mandi biasanya sering mematuki mangkok air minum bukan untuk minum, tapi seperti sedang memercik-mercikan air yang ada di dalam mangkok minumnya. Selain itu, Murai Batu yang butuh mandi juga sering memegarkan bulu di bagian kepala dan dadanya sambil menggoyang-goyangkan badannya seperti sedang membersihakn atau merapikan bulu. Semoga coretan tangan ini bisa bermanfaat.
Read more > Kebutuhan Mandi pada Murai Batu

Pengobatan Kutu Pada Murai Batu

Pengobatan Kutu Pada Murai Batu
Kutu pada burung bisa menyebabkan burung kerja tidak maksimal (karena selalu pengin garuk-garuk, hehehe) selain itu juga bisa menyebabkan bulu burung rusak. Sebenarnya banyak tips yang sudah ditulis oleh penghobi burung di berbagai media. Di sini saya hanya akan menggaris bawahi dan menekankan perlunya pencegahan, yang naga-naganya kurang diperhatikan. 
Di antara penghobi burung ada yang menyarankan digunakan zat non-kimia, ada yang menyarankan pakai obat (kimia) merek tertentu untuk pengobatan. Masalah pengobatan memang perlu dibahas, tetapi pertama-tama yang ingin saya sampaikan adalah bagaimana mencegah agar burung tidak kutuan, disambung dengan masalah pengobatan.
Berikut adalah tips pengobatan kutu pada murai batu secara alami :
Rebus 7-10 helai daun sirih dengan air sebanyak 1 liter (4 gelas ukuran normal). Setelah direbus sampai air berwarna hijau gelap (1 liter) diangkat dan didinginkan Air itu bisa disemprotkan ke burung secara merata dan usahakan benar-benar bisa masuk sampai ke bulub terdalam. Paling aman, burung dipegang dan dimandikan secara langsung di tangan sehingga air sirih merata membasahi bulu tanpa banyak mengenai mata burung (kalaupun kena juga nggak apa-apa asal tidak keterpa terus-menerus). Setelah dimandikan air sirih, jangan dibilas dulu sampai sekitar 1-2 jam (agar kutu dan telornya benar-benar “tahu rasa deh” hehehe).
Demikian Tips dalam membasmi kutu yang membuat murai batu anda jadi males berkicau...
Read more > Pengobatan Kutu Pada Murai Batu

Murai Batu Mendadak Macet

 
Para penggemar burung Murai Batu, pasti pernah mengalami berbagai masalah yang dihadapi selama memelihara Murai. Apalagi yang pernah memelihara burung Murai Batu lebih dari 2 atau 3 ekor, bahkan mungkin ada yang pernah memelihara sampai 5 ekor di rumah yang memiliki halaman yang sempit. Akibatnya salah satu atau beberapa ekor burung Murai Batunya mendadak macet.


Suatu waktu, saya main ke rumah seorang teman (kebetulan baru kenal di pasar burung) yang memelihara burung Murai Batu sampai 5 ekor di rumahnya. Tetapi hebatnya ke 5 ekor burung Murai Batu nya pada gacor-gacor semua, kok bisa ya. ah... saya pikir, paling cuma gacor di rumah saja, belum tentu kalau di latberan. Pada hari minggu, kebetulan ada latberan di pasar burung, kebetulan juga untuk Murai disediakan 3 kelas yang berbeda. Saya menunggu kehadiran teman saya yang memelihara 4 ekor Murai tersebut, apa dia membawa ke 5 burungnya ? pikir saya. Eh, ternyata teman saya tersebut muncul dengan sudah membeli tiket pendaftaran untuk ke 3 kelas Murai Batu tersebut. Sayangnya teman saya itu cuma membawa 4 ekor burung Murai Batunya. "repot kalau bawa semua", katanya.
Lalu lomba pun berlangsung, dan tentunya saya dengan setia memperhatikan kelas demi kelas. Luar biasanya ke 4 burung yang dibawa teman saya tersebut, semua masuk ke dalam jajaran 5 besar yang dimainkan bergantian dalam 3 kelas. ck ck ck... saya pun berdecak kagum. Bagaimana ya cara merawat burung seperti itu. Soalnya di rumah saya ada 3 ekor burung Murai Batu, pada awalnya ke 3 burung Murai Batu saya sama bagusnya dan sama gacornya. Tetapi setelah beberapa bulan, 1 dari ke 3 ekor burung saya itu mendadak macet. Awalnya saya kira mau masuk masa mabung, ternyata tidak.

Sayapun menimba ilmu dari teman saya itu, dengan cara diam-diam. Hampir setiap hari, saya main ke rumah teman saya itu, sambil memperhatikan cara dia merawat burungnya. Dari membuka kerodong, memandikan, memberi extra fooding, jemur sampai ke pengerodongan kembali. Ah... kayaknya rawatannya tidak beda jauh dengan rawatan saya, biasa saja kok. Tapi saya makin penasaran. Selidik punya selidik akhirnya terungkap juga, ternyata waktu menyimpan di dalam rumah ada cara tertentu.

Menurut penjelasan teman saya itu, kalau menempatkan burung Murai Batu dalam rumah, harus berjauhan, minimal berjarak 4 meter, lalu di antara Murai Batu tersebut, tempatkan burung-burung kecil seperti kenari, prenjak atau lovebird, yang tidak mengganggu mental Murai Batu, dan usahakan ditempatkan di tempat yang agak gelap, dan kerodong tidak boleh terlalu tebal. hanya itu ? ya.. hanya itu

Pantas, saya selama ini menggantung Murai Batu saya bersebelahan, dan akibatnya burung Murai Batu saya yang berada di posisi tengah jadi macet, dan tentunya perlu waktu untuk memulihkannya.
Read more > Murai Batu Mendadak Macet

Burung Murai Batu Import




Murai Batu Import
Selain Murai Batu yang asli Indonesia, ada juga Murai Batu yang berasal dari luar Indonesia atau biasa disebut Murai Import. Postur tubuh tidak terlalu berbeda. Pada beberapa species corak warna tubuh hampir sama dengan Murai yang ada di Indonesia, tetapi pada beberapa species lain memiliki corak warna yang sangat berbeda.
.
Murai Batu Import tersebut adalah sbb :


1. MURAI MALAYSIA
Hidup tersebar di wilayah Semenanjung Malaysia. Mempunyai ukuran tubuh lebih besar dari ukuran tubuh murai batu medan. Warna tubuh juga sama dengan murai medan. Ekor panjang dan tipis dan dapat mencapai 35 cm.


Copsychus interpositus ssp interpositus


2. MURAI THAILAND
Burung ini biasanya sangat dicari oleh penggemar burung murai. Ukuran tubuh lebih kecil dari murai batu medan, panjang ekor bisa mencapai 35 cm bahkan terkadang lebih panjang lagi. Warna bulu berwarna kebiru-biruan (indigo). Hidup di sekitar perbatasan Thailand dan Malaysia.

Copsychus malabaricus ssp indicus
(burung di atas milik seseorang hobbiest dan peneliti Murai di Singapura)


3. MURAI PHILIPPINES
Murai Philippines terdapat beberapa species kerabat Murai, antara lain :

MURAI LUZON (Copsychus luzoniensis), White Browed Shama
Jenis ini sebenarnya lebih layak apabila disebut sebagai Murai Hias, karena keindahan warna tubuh yang dimilikinya. Oleh sebab itu burung ini sangat diminati oleh para kolektor murai batu.



Copsychus luzoniensis

Keunikan dari Murai Luzon ini adalah memiliki perut dan dada berwarna putih, jadi sekilas terlihat seperti sepupunya dari spesies Copsychus saularis (Kacer Hitam Putih/ Kacer Dada Putih).


MURAI CEBU (Copsychus cebuensis), Black Shama
Selain murai Luzon yang berbulu indah, ada juga murai philippines yang terdapat di Cebu, biasa disebut sebagai Murai Cebu yang kebanyakan berwarna hitam polos, beberapa subspecies Murai Cebu berwarna kebiru-biruan pada seluruh tubuhnya, ada juga yang memiliki warna putih pada perut dan ekor bagian bawah.

MURAI NIGER (Copsychus niger), White Vented Shama
Jenis ini tersebar di Palawan, Calamian, Balabac dan Sabang. Memiliki warna hitam pada seluruh tubuhnya. Pernah masuk di Indonesia dengan nama Murai Papua (sebuah penamaan yang salah).
Beberapa species ini terdapat warna putih pada perut. Ekor lebih panjang dari murai luzon atau murai cebu.

Copsychus niger
Read more > Burung Murai Batu Import

Suara Burung Murai Batu Hutan Mp3

Sudah pernah dengar suara murai batu hutan, ternyata variannya cukup unik lumayan untuk menambah varian suara burung anda di rumah




Download Suarang Burung Murai Batu Hutan 
Read more > Suara Burung Murai Batu Hutan Mp3

Download suara murai batu mp3


Suka sama suara-suara alam, antara lain suara kicauan burung??? Nah salah satu burung kicau yang terkenal di Nusantara bahkan seantero dunia adalah Burung Murai Batu. Burung yang punya nama latin Copsychus malabaricus termasuk ke dalam famili Turdidae. Penyebarannya di seluruh pulau Sumatera, Semenanjung Malaysia, dan sebagian pulau Jawa. Makanan umum burung Murai Batu adalah serangga kecil


Burung Murai Batu (Copsychus malabaricus) merupakan salah satu jenis burung berkicau yang memiliki suara merdu dan indah. Maka wajar bila jenis burung ini banyak penggemarnya, terutama dari masyarakat kalangan menengah ke atas. Namun keberadaan burung Murai Batu dapat terancam punah, jika tidak diikuti dengan penangkaran dan pelestarian.

Memiliki tubuh hampir seluruhnya hitam, kecuali bagian bawah badan berwarna merah cerah hingga jingga kusam. Panjang tubuhnya 14-17 cm. Terdapat sedikit semburat biru di bagian kepala. Ekor sepanjang 15-20 cm miliknya ditegakkan dalam keadaan terkejut atau berkicau.

Perbedaan burung jantan dan betina terletak pada kicauan si jantan yang lebih aktif dan ekor lebih panjang. Jantan tidak bisa menoleransi adanya jantan lain di sekitar wilayahnya. Sementara betina sulit menerima jantan yang tidak dikenal.

Buat sobat-sobat yang ingin menikmati suara kicauan energik dari Burung Murai batu bisa Download link dibawah ini:

Read more > Download suara murai batu mp3

Tips Merawat Murai Batu Bakalan Muda Hutan

Tips Merawat Murai Batu Bakalan Muda Hutan
Cara Memelihara Murai Batu Bakalan Muda Hutan ini adalah notasi yang saya ambil dari pengalaman memelihara burung murai batu bakalan, dan perbincangan dengan rekan-rekan  Mataram yang sudah lebih berpengalaman dalam hal perawatan burung kicauan. Hal yang membedakan murai batu bakalan hutan dan hasil penangkaran/ternak adalah, murai batu bakalan biasanya memiliki keunggulan dalam variasi kicauan, namun memiliki tingkat kesulitan yang lebih diawal pemeliharaannya. Lain halnya dengan anakan murai batu hasil penangkaran, kita bisa langsung terapkan cara perawatan murai batu yang sudah banyak di ulas di blog-blog master 
Oke, langsung pada pokok bahasan yaitu cara memelihara murai batu bakalan muda hutan :
1. Tempatkan bakalan murai muda hutan pada sangkar kotak terlebih dahulu, jangan langsung menggunakan sangkar murai yang berbentuk bulat besar. Sangkar kotak jangan terlalu besar pilih yang sedang saja, ini bertujuan agar murai bakalan lebih sempit ruang geraknya agar tidak loncat kesana kemari dan lebih tenang.
2. Gunakan satu tangkringan saja, beri tempat makanan dan minuman yang besar. Dan sangkar sebaiknya tertutup (bisa memakai koran) ini juga membantu burung murai bakalan lebih tenang dan cepat beradaptasi.
3. Untuk makanan, berikan vur yang dicampur dengan kroto dan ulat hongkong yang diaduk rata, anda juga bisa memberikan jangkrik yang dipotong-potong dan di campur kedalam vur juga. Tujuan pemberian ulat dan jangkrik yang dipotong-potong yaitu agar vur mudah menempel pada ulat atau jangkrik dan termakan oleh murai bakalan kita. Sehingga burung nantinya menyukai vur sebagai makanan pokoknya. Karena inti perawatan murai batu bakalan hutan adalah membuatnya mau makan vur. 
4. Gantang sangkar atau tempelkan pada dinding ditempat yang tenang yang jarang orang lalu lalang. Jangan sering-sering mengganggu bakalan murai batu kita, bersihkan dan cek pakan dan air 3 hari sekali saja. 
5. Jangan sekali kali memandikan murai batu bakalan hutan kita, sampai terlihat dia mandi sendiri di tempat minum. 
6. Lihat kotoran burung tersebut apakah sudah makan vur atau belum, jika sudah full mau makan vur anda bisa membuka tutup sangkar.
7. Bila burung sudah full makan vur anda sudah bisa menerapkan cara perawatan murai batu secara umum. namun dalam penjemuran sebaiknya memakai kerodong dan jangan terlalu lama. 
8. Jangan gantang burung diluar yang banyak orang lalu lalang tanpa kerodong atau penutup kurung sampai burung sudah mau berkicau lantang. 
9. Adalah kunci semua kesuksesan, yaitu SABAR. 
Demikianlah cara atau tips perawatan burung murai batu bakalan hutan semoga ada manfaatnya untuk kita, mohon maaf bila ada kekurangan dalam penyampaiannya.
Read more > Tips Merawat Murai Batu Bakalan Muda Hutan

Cara Memilih Bahan Burung Murai Batu Yang Baik

 Cara Memilih Bahan Burung Murai Batu Yang Baik
Diasumsikan murai batu bakalan adalah murai batu tangkapan hutan yang belum makan voer dan harganya juga relatif murah.
Yang perlu anda perhatikan dalam pemilihan ini adalah:
  1. Mata: Hindari membeli murai batu yang pada matanya sudah kelihatan tanda adanya katarak, yaitu selaput berwarna putih pada bola mata. Jika murai batu sudah katarak, resiko murai batu tersebut menjadi buta sangat tinggi sekali.
  2. Ekor: Cari murai batu yang memiliki ekor rapat dan tidak terlalu tebal. Ekor yang seperti ini selain enak dipandang, juga akan membuat murai batu memainkan ekornya pada saat ditrek. Hindari juga membeli murai batu yang tidak punya ekor, karena kita tidak bakalan tahu bagaimana bentuk dan jenis ekor dari murai batu tersebut, jika ekornya sudah tumbuh kembali.
  3. Bulu Dada: Kebanyakan murai batu memiliki bulu dada berwarna coklat, Tapi jika Anda mendapatkan murai batu dengan bulu dada cenderung berwarna kekuningan, maka itu rezeki Anda. Murai batu bakalan dengan warna bulu dada seperti ini, biasanya cepat berbunyi dan cepat juga jadi.
  4. Usia: Jangan pernah menilai usia murai batu hanya berdasarkan pengamatan pada kaki, ini bisa menipu calon pembeli. Murai batu bakalan muda mempunyai tanda bulu yang masih berbintik cokelat di bagian sayap sebelah luar maupun sayap sebelah dalam.
  5. Perilaku: Jika ada murai batu bakalan yang pada saat kita pegang dia menjerit kencang dan berusaha mematuk-matuk jari tangan, inilah murai batu dengan mental berani.
  6. Bentuk paruh: Sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  7. Bentuk kepala: Pilih yang berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
  8. Postur badan: Pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  9. Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  10. Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  11. Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.
  12. Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
Read more > Cara Memilih Bahan Burung Murai Batu Yang Baik

Penanganan Burung Murai Batu Over Birahi

Penanganan Burung Murai Batu Over Birahi
Salah satu ciri-ciri burung murai batu yang terlalu birahi (over birahi) antara lain: agresif, bulu mengkorok, nglowo (sayap turun) dan mematuk ornamen sangkar.
  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 pagi dan 2 sore
  • Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00)
  • Berikan cacing 2 ekor 2x seminggu
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
  • Berikan multivitamin untuk menstabilkan kondisi fisik.
Read more > Penanganan Burung Murai Batu Over Birahi

Terapi Bulu Ekor Dan Sayap Murai Batu Yang Susah Tumbuh

 Terapi Bulu Ekor Dan Sayap Murai Batu Yang Susah Tumbuh
Terapi ini merupakan penemuan Om Iman Raptor, salah seorang penangkar murai batu (MB) di Jakarta. Ceritanya, dia sudah beberapa kali mengalami kegagalan dalam menangani bulu ekor dan sayap. Om Iman pernah mencoba metode tusuk jarum, atau pengolesan bawang putih dan margarin ke bekas tempat bulu ekor tumbuh, namun semuanya gagal.
Murai-bulu-ekorNamun ketiga percobaan yang gagal itu justru membuahkan gagasan brilian, ketika Om Iman mengkombinasi beberapa cara tersebut dengan perlakuan vitamin B-kompleks, kalk (calcium lactat), dan belalang hijau. Hasilnya, semua bulu yang semula bermasalah akhirnya bisa tumbuh dalam waktu sekitar 2 minggu, dan terlihat lebih segar. Burung pun menjadi rajin bunyi. 
Terapi ini bisa digunakan untuk mengatasi bulu ekor, bulu sayap, dan bulu di bagian tubuh lain yang selama 1-5 bulan tak pernah tumbuh pasca mabung, atau bulu lepas di luar masa mabung. Terapi ini secara teoritis juga dapat diterapkan pada jenis burung lain, meski Om Iman selama ini menerapkannya pada murai batu.
Read more > Terapi Bulu Ekor Dan Sayap Murai Batu Yang Susah Tumbuh

Deteksi Dini Terhadap Kondisi Murai Batu Yang Serak

 Deteksi Dini Terhadap Kondisi Murai Batu Yang Serak
Pernah mengalami kejadian di mana burung murai batu (MB) kesayangan Anda mengalami serak, sehingga performa suaranya menurun drastis? Suara serak bisa berlangsung singkat, dan burung langsung macet bunyi. Namun, bisa juga prosesnya berlangsung agak lama, tetapi hasil akhirnya juga sama: macet bunyi. Untuk mengatasinya tergantung dari faktor pemicunya. Di sini diperlukan napak tilas mengenai apa yang kita berikan atau diterima MB sebelum mengalami serak. Berikut ini tips deteksi dini terhadap kondisi murai batu yang serak.
Suara serak sebenarnya bukan masalah murai batu saja, tetapi juga sering dialami burung berkicau lainnya. Murai batu yang mengalami serak jelas akan mengalami penurunan kualitas suaranya. Volume suara yang biasanya keras tiba-tiba menjadi parau . Frekuensi berkicau yang semula tinggi pun akan berubah menjadi rendah (jarang berkicau), sampai akhirnya macet bunyi.
Sebelum macet bunyi, sebaiknya dilakukan penanganan segera. Sebab mengobati burung yang serak relatif lebih mudah daripada mengatasi burung yang macet bunyi, apalagi untuk burung lomba sekelas murai batu.
Seperti dijelaskan sebelumnya, untuk mencari sebabnya, kita perlu melakukan retrospeksi, napak tilas, atau mengingat kejadian apapun mengenai apa yang pernah kita berikan atau diterima MB sebelum mengalami serak. Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab murai batu mengalami serak, beserta solusinya :

1. Serak akibat penjemuran terlalu lama

Masalah ini paling sering muncul. Hampir semua artikel mengenai perawatan burung berkicau selalu menyertakan aktivitas penjemuran, di samping setelan pakan dan extra fooding, mandi, dan pemasteran.
Beragam informasi mengenai cara penjemuran burung berseliweran di internet. Kalau tidak hati-hati dalam menyaring informasi tersebut, kita sering terjebak untuk membenarkan apa saja yang ditulis dalam artikel tersebut.
Satu hal yang selalu dianjurkan  dalam melakukan penjemuran adalah sebagai berikut:
  • Waktu penjemuran : diusahakan dalam rentang waktu pukul 08.00 – 11.00.
  • Durasi penjemuran: diusahakan dalam kisaran 1-2 jam, disesuaikan dengan kondisi dan karakter burung.
Sebagai contoh, Anda mulai menjemur pukul 08.00 dengan durasi 1 jam, berarti burung harus segera diangkat pukul 09.00. Jika ingin menjemur mulai puku 08.30 dengan durasi 2 jam, maka burung harus sudah diangkat pukul 10.30.
Pukul 11.00 merupakan batas maksimal waktu penjemuran, tetapi bersifat relatif. Di daerah yang berhawa sejuk seperti Bogor, Kaliurang, dan Batu, batasan waktu ini sangat tepat. Tapi bagi kota berhawa panas seperti Semarang, Jakarta, atau Surabaya, batasan maksimal bisa sedikit dikurang menjadi pukul 10.00 – 10.30.
Untuk mencegah kemungkinan serak, prinsip “lebih cepat lebih baik” perlu diterapkan. Maksudnya penjemuran dilakukan mulai 08.00, dengan durasi 1-2 jam. Ini jauh lebih aman. Sebab, seringkali kita tidak menyadari bahwa penjemuran terlalu lama bisa membuat individu murai batu tertentu mengalami heat stress.
Dalam kondisi awal, burung yang mengalami heat stress akan terlihat gelisah, sering turun ke plangkringan, suaranya menjadi serak, dan mulai jarang berbunyi. Maka, ketika Anda melakukan penjemuran dan melihat MB dengan gejala seperti ini, bisa dipastikan inilah penyebab utama mengapa suaranya menjadi serak.
Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, durasi penjemuran perlu dikurangi di hari-hari berikutnya, setelah burung sembuh dari seraknya.

Solusi :
  • Untuk sementara waktu, stop dulu penjemuran.
  • Burung setiap hari dikerodong secara penuh, tetapi kotorannya harus dibersihkan dua kali sehari: pagi dan sore hari.
  • Berikan BirdTwitter selama 3-4 hari, atau sampai kondisi seraknya hilang. Untuk penggunaan yang efektif, silakan lihat cara pakainya di link tersebut.
Khusus MB yang serak akibat heat stress, penanganan tidak boleh ditunda lagi. Sebab jika tidak segera ditangani, sangat mungkin gejala heat stress akan melebar menjadi heat stroke.
Jika gejala stress terlihat ketika burung masih dijemur, Anda bisa meringankan penderitaannya dengan cara menyemprotkan air ke tubuhnya, secara bertahap, sampai akhirnya basah kuyup, lalu dianginkan. Selebihnya mengikuti solusi di atas.

2. Serak akibat mengkonsumsi kroto basi

Kroto sampai saat ini masih menjadi pakan favorit bagi sebagian besar burung berkicau. Sampai-sampai muncul anggapan bahwa burung ocehan tanpa kroto tidak akan bersuara bagus dan gacor. Ketergantungan inilah yang terkadang merepotkan kicaumania ketika pasokan kroto di pasaran menipis atau bahkan kosong (ayo, siapa mau bikin produk kroto dalam kaleng, he..he..).
Celakanya, situasi ini sering dimanfaatkan oknum pedagang nakal, misalnya mencampur kroto dengan bahan pengawet berbahaya seperti formalin. Ada pula yang mencampur kroto dengan semut mati, belatung, dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit pula yang mencampurkan sedikit kroto basi ke dalam kroto segar dengan perbandingan tertentu.
Sesedikit apapun bagian kroto basi yang dicampurkan ke kroto segar, ketika bagian itu disantap murai batu, maka sangat mungkin membuat burung sakit. Kroto basi biasanya sudah mengalami perubahan warna, aroma, dan rasa. Hal itu karena tumbuhnya cendawan / jamur, atau bisa juga mikroba negatif, dalam kroto basi tersebut.
Ketika MB mengkonsumsi kroto basi, tentu mikroba akan masuk juga ke saluran pencernaan dan akan berbiak di sana, serta menyebar ke jaringan tubuh lainnya, termasuk pita suara dan saluran pernafasan. Inilah sebabnya mengapa murai batu yang mengkonsumsi kroto basi sering mengalami serak.
Solusi:
  • Pisahkan burung yang terinfeksi, agar tidak menular ke burung lain yang sehat. Lebih baik lagi jika Anda memiliki kandang karantina, yang cara pembuatannya sudah pernah dijelaskan di sini.
  • Obati burung yang sakit dengan BirdBlown secara teratur, untuk mengusir mikroba dan/atau cendawan yang masuk ke saluran pernafasan.
  • Bersihkan wadah pakan, termasuk cepuk kroto, dan ganti dengan kroto yang benar-benar segar.

3. Serak akibat sirkulasi udara yang buruk

Burung, sebagaimana manusia dan mamalia, membutuhkan sirkulasi udara yang baik agar memperoleh oksigen yang cukup dan bersih. Jika sangkar ditempatkan dalam ruang pengap dengan ventilasi udara yang minim, hal ini akan mengganggu saluran pernafasannya, serta bisa membuatnya serak. Apalagi jika rumah kita terasa panas dan kelembaban rendah, burung mudah megap-megap.
Selain itu, kebersihan kandang / sangkar juga harus dijaga. Usahakan membersihkan kotoran di dasar sangkar 2 kali dalam sehari (jangan dibalik menjadi 2 hari sekali). Sebab kotoran burung mengandung gas ammonia. Jika dibiarkan menumpuk, kadar gas ammonia yang dihirup murai batu menjadi tinggi dan bisa mengganggu saluran pernafasannya.
Solusi:
  • Pindahkan burung ke tempat yang sirkulasi udaranya lebih bagus, namun suasana tetap tenang / sepi.
  • Burung dikerodong, dan sebisa mungkin tidak melihat dan mendengar suara burung sejenis, atau burung lain bertipe fighter seperti kacer, cendet, dan tledekan.
  • Obati burung yang sakit dengan BirdTwitter, sesuai penjelasan di dalam brosur, sampai burung sembuh.
  • Selalu menjaga kebersihan kandang selama masa penyembuhan, bahkan setelah burung sembuh.

4. Serak karena sering ditrek: sengaja / tidak sengaja

Ada pengalaman dari Happy Birthday (HB) ketika setiap pekan selalu mengikuti lomba. Setiap lomba, HB sering menjadi jawara, bahkan pernah mencetak quattrick. Tetapi karena terus dipaksa, HB sempat down dan terlambat panas saat turun di Bupati Bandung Barat Cup, sebagaimana diakui sendiri oleh Akia Jambi (sang pemilik).
Itu sebabnya, belakangan ini Akia mulai sering menurunkan pelapisnya, Tanaka, sehingga kualitas suara HB tetap terjaga. Artinya, mulai ada pemikiran untuk menyeleksi lomba-lomba tertentu. Hal ini juga dilakukan Om Gunawan Solo terhadap jagoannya: Natalia.
Konteks lomba sebenarnya juga bisa dianalogikan dengan ditrek. Meski jumlah musuhnya jauh lebih sedikit, energi yang dikeluarkan murai batu toh sama saja. MB tak pernah tahu apakah ini lomba, latber, atau ditrek. Yang ada dalam instingnya hanya begini: “Siapapun yang saya lihat, dan siapapun yang saya dengar, saya tidak akan pernah takut!!!” Inilah tipe burung fighter, yang juga dimiliki kacer, cendet, hwamei, dan tledekan.
Terkadang kita juga pernah ngetrek MB secara tidak sengaja. Misalnya, di rumah banyak burung sejenis, dengan penempatan sangkar yang berdekatan. Atau burung lain yang bertipe petarung seperti dijelaskan di atas. Tledekan bahkan sering dianggap sebagai “musuh berbahaya” bagi MB dan pantang didekatkan. 
Ketika kita tidak ada di rumah, dan lupa menjauhkan burung-burung pesaing, maka MB akan terus berkicau tanpa henti, tanpa jeda. Ini yang akan membuat suaranya menjadi serak dan parau. Penyanyi berjuluk bintang pun, atau vokalis band papan atas pun, pernah mengalami kehilangan suaranya akibat terlalu diforsir (kasus Heidy Yunus, Cakra Khan, Nini Carlina, dll).
Khusus untuk lomba / latber, saya tidak tahu persis berapa frekuensi lomba yang ideal yang bisa diikutinya secara beruntun, karena kualitasnya memang berbeda-beda. HB pernah delapan kali berturut-turut turun di arena lomba tanpa mengalami penurunan kualitas.
Mungkin bisa dipertimbangkan, 4 kali tampil di lomba secara beruntun adalah frekuensi ideal. Setelah itu rehat sepekan, dan bisa turun lagi di empat even secara berturut-turut. Hal ini juga bisa dijadikan patokan jika ingin ngetrek dengan MB tetangga atau sahabat.
Solusi : 
  • Untuk sementara, sangkar burung dipindah ke tempat yang sepi / tenang.
  • Sebisa mungkin burung tidak melihat dan mendengar kicauan burung sejenis atau burung lain yang bertipe petarung.
  • Full kerodong selama masa penyembuhan lebih dianjurkan, namun kotoran harus tetap dibersihkan pagi dan sore hari.
  • Berikan BirdTwitter selama 3-4 hari, atau sampai seraknya hilang.
  • Jika seraknya mulai hilang, siang hari (pukul 10.00 – 15.00) dan malam hari (pukul 18.00 sampai pagi), burung mulai diperdengarkan suara masteran (bukan burung master lho) dengan volume lirih / pelan, untuk mengembalikan memori suaranya saja.

5. Serak karena infeksi saluran pernafasan

Apabila Anda merasa sudah melakukan perawatan secara benar, tetapi murai batu mengalami serak, ada kemungkinan MB mengalami infeksi saluran pernafasan. Kasusnya mirip dengan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada manusia.
Ada beberapa penyakit infeksi saluran pernafasan pada burung, tetapi saya akan menjelaskan dua yang paling sering muncul
a. Psittacosis
Penyakit ini bukan hanya membuat burung serak, tetapi juga kehilangan suara (macet bunyi). Penyebabnya adalah bakteri Chlamydia psittaci.
Burung yang terkena serangan ini terkadang tidak menunjukkan gejala klinis, kecuali hanya terlihat lesu dan serak atau kehilangan suara. Pada beberapa kasus, muncul gejala klinis seperti bersin-bersin, batuk, sulit bernafas, keluar cairan dari lubang hidung, dan kadang juga disertai mencret.
Solusi
  • Pisahkan burung yang terinfeksi, agar tidak menular ke burung lain yang sehat.
  • Obati burung yang sakit dengan BirdBlown secara teratur.
  • Basmi semua parasit, jamur, dan mikroba di sekitar sangkar / kandang dengan FreshAves (5 gram serbuk FreshAves dilarutkan dalam 1 liter air, kemudian dimasukkan ke dalam hand sprayer). Semprot semua bagian kandang, termasuk tubuh burung yang sehat (sangat aman untuk burung).
  • Khusus burung penangkaran, serbuk FreshAves tidak perlu dilarutkan, tetapi disebarkan secukupnya di bawah sarang.
B. Infeksi tungau kantung udara
Selain serak / hilang suara karena psittacosis, serangan parasit khususnya tungau kantung udara di saluran pernafasan juga sering menyebabkan burung mengalami serak atau kehilangan suara. Gejala lain yang sering menyertai suara serak dan macet bunyi ini antara lain tidak nagen / suka turun tangkringan, sering menurunkan kedua sayapnya.
Solusi:
  • Pindahkan sangkar burung ke tempat yang lebih tenang / sepi.
  • Untuk sementara burung dikerodong penuh agar infeksi tak mudah menyebar, dan kuman penyakit lain tidak mudah menyerang murai yang sakit. Burung yang sakit biasanya lebih mudah ditembus oleh kuman apapun daripada burung yang sehat, karena pertahanan tubuhnya sangat lemah.
  • Untuk pengobatan, Anda bisa mengggunakan BirdFresh yang memang diracik khusus untuk membasmi tungau kantung udara, mikroba, dan parasit lain yang menyerang kantung udara dan saluran pernafasan burung.

Setelan pakan dan extra fooding

Selama masa penyembuhan, pakan diberikan dengan setelan yang selama ini digunakan. Khusus jangkrik, sebaiknya semua kaki, sayap, dan kepalanya dihilangkan dulu. Dagingnya lalu diolesi dengan madu murni, dan diberikan kepada burung.
Selain itu, pemberian ulat hongkong untuk sementara juga dihentikan dulu, dan dapat digantikan dengan cacing. Sedagkan porsi pemberian kroto bisa ditingkatkan. Beberapa MB Mania bahkan mengganti voer dengan full kroto.
Tetapi, menurut saya pribadi, kombinasi nutrisi voer dan kroto masih lebih baik daripada kroto saja. Sebab kombinasi ini memungkinkan  asupan protein yang beragam: hewani dan nabati. Jika hanya kroto saja, ada beberapa protein dan zat gizi lain dari pakan nabati yang belum tentu ada di dalam pakan hewani.
Semoga bermanfaat.
Read more > Deteksi Dini Terhadap Kondisi Murai Batu Yang Serak

Tips Penanganan Murai Batu Kondisi Drop

 Tips Penanganan Murai Batu Kondisi Drop
Berikut adalah tips dalam menangani murai batu yang kondisinya sedang drop :
  • Tingkatkan porsi pemberian jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
  • Tingkatkan porsi pemberian koto menjadi 3x seminggu
  • Berikan klabang 2 ekor seminggu sekali
  • Mandi dibuat 2 hari sekali saja
  • Burung diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung murai batu lain dahulu
  • Berikan multivitamin
Semoga tips tersebut bisa mengembalikan kondisi murai batu anda...
Read more > Tips Penanganan Murai Batu Kondisi Drop

Habitat Burung Murai Batu

 Habitat Burung Murai Batu
Jenis-jenis murai batu yang dikenal di Indonesia adalah sebagai berikut:
  • Murai batu medan, Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekor 27 – 30 cm.
  • Murai Aceh, di kaki G Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 – 30 cm.
  • Murai batu Nias, panjang ekor 20 – 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
  • Murai Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
  • Murai batu Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 – 20 cm.
  • Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan, karena sering merajai berbagai lomba di Kalimantan. Penyebaran di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Panjang ekor 10 – 12 cm.
  • Murai Palangka (Borneo), panjang ekor 15 – 18 cm. Hidup di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
  • Larwo (Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari murai medan. Jenis ini sudah sangat langka ditemukan. Panjang ekor 8 – 10 cm.
Selain dari 8 sub-spesies murai batu di atas, masih ada murai batu yang berasal dari negeri tetangga, yaitu :
  1. Murai batu Malaysia, wilayah Penang. Ekor tipis dan panjang sekitar 30 – 33 cm dan postur tubuh lebih besar dari murai medan.
  2. Murai batu Thailand, hidup di perbatasan Thailand dan Malaysia, tubuh lebih besar dari murai medan, panjang ekor 32 – 35 cm dan warna hitam mengkilat indigo (kebiru-biruan).
  3. Murai batu Philippine, wilayah Luzon dan Catanduanes. Jenis ini lebih tepat disebut murai hias, karena memiliki warna tubuh yang sangat indah.
Murai batu serta kerabatnya dikelompokkan dalam beberapa species, sebagai berikut:
  1. Copsychus malabaricus (White Rumped Shama),
  2. Copsychus luzoniensis (White Browed Shama),
  3. Copsychus niger (White Vented Shama)
  4. Copsychus cebuensis (Black Shama).
  5. Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama) .
Subspecies, ciri-ciri dan penyebarannya
A. Copsychus malabaricus (White Rumped Shama) terdiri dari 19 sub-species:
  1. Copsychus interpositus (Nepal, India, Myanmar, Yunan -China, Thailand dan Indochina)
  2. Copsychus stricklandii (Sabah, Kalimantan)
  3. Copsychus andamanensis (Andaman, Nicobar)
  4. Copsychus albiventris (Andaman)
  5. Copsychus indicus (Nepal, Indochina)
  6. Copsychus pellogynus (Myanmar, Peninsular)
  7. Copsychus minor (Hainan-China)
  8. Copsychus mallopercnus (Malaysia)
  9. Copsychus javanus (Jawa Barat dan Jawa Tengah)
  10. Copsychus omissus
  11. Copsychus barbouri (Maratua, Kalimantan Timur)
  12. Copsychus leggei (Sri Lanka)
  13. Copsychus malabaricus (India)
  14. Copsychus macrourus (Con Son, Vietnam Selatan)
  15. Copsychus tricolor (Malaysia, Sumatra, Natuna Island dan Anamba)
  16. Copsychus melanurus (Sumatra bagian Barat, Enggano)
  17. Copsychus suavis (Sarawak, Kalimantan)
  18. Copsychus mirabilis (Prinsen Island)
  19. Copsychus nigricauda (Kangean Island)
B. Copsychus luzoniensis (White Browed Shama) terdiri dari 4 subspecies, yaitu :
  1. Copsychus luzoniensis (Luzon, Catanduanes)
  2. Copsychus parvimaculatus (Polillo)
  3. Copsychus shemleyi (Marinduque)
  4. Copsychus superciliaris (Masbate, Negros, Panay, Ticao).
C. Copsychus niger (White Vented Shama): Tersebar di Palawan, Calamian, Balabac, Sabang (all in Philippines).
D. Copsychus cebuensis (Black Shama): Hidup di wilayah Cebu Philippines.
E. Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama): Penyebaran di Way Kambas, Thailand, Malaysia dan Borneo.
Gambar beberapa jenis/sun-spesies murai batu


Read more > Habitat Burung Murai Batu

Tips Membedakan Murai Batu Kalimantan Dan Sumatera

 Tips Membedakan Murai Batu Kalimantan Dan Sumatera
Banyak penghobi yang bingung mengidentifikasi murai batu dari Borneo dan Sumatera, jika tidak sedang berbunyi. Kalau dalam kondisi berbunyi, memang mudah membedakannya, yakni dengan melihat pengembangan bulu pada body.
Untuk murai batu borneo, secara umum mengembangkan bulu sampai hampir menyerupai bola (bulat) dimulai dari bulu bawah leher sampai dubur. Sedangkan murai batu Sumatera tidak mengembangkan bulu, atau kalau mengembangkan bulu hanya sebatas perut ke bawah.
Jadi memang, burung murai batu Sumatera pun ada yang mengembangkan bulu ketika bernyanyi, tetapi hanya mengembang pada bagian perut ke bawah.
Lantas bagaimana membedakannya kalau sedang tidak berbunyi?
Anda bisa melihat dari rona warna coklat di bagian dada sampai dubur. Burung murai batu borneo warna coklatnya cenderung kekuning-kuningan/ cerah. Sedangkan untuk murai batu sumatera agak gelap.
Sedangkan untuk burung yang masih muda/trotol tetapi panjang ekornya sudah mencapai sekitar 3 cm, bisa dilihat dari jarak antara ujung bulu ekor yang putih dengan yang hitam. Untuk burung murai batu borneo, ujung ekor putih dan hitam cederung dekat. Sedangkan murai batu sumatera, cenderung jauh; atau ekor yang berwarna hitam terlihat tumbuh pesat meninggalkan bulu putih.
Jarak antara ujung ekor hitam dan putih ini juga bisa untuk menandai apakah seekor murai batu berasal dari Kalimantan atau Sumatera ketika dia dalam masa mabung. Pertumbuhan bulu putih dan hitam hampir sama pada murai batu borneo, sedangkan pada murai batu sumatera, bulu hitam lebih pesat tumbuhnya.
Meski demikian, tips yang saya berikan di atas tidak mutlak kebenarannya karena hal itu hanya berdasar pengamatan saya selama ini. Jika Anda menemukan hal yang berbeda, saya akan sangat berterima kasih untuk menerima masukan, saran dan kritik Anda.
Read more > Tips Membedakan Murai Batu Kalimantan Dan Sumatera

Waspada Pada Saat Akan Membeli Murai Batu

Waspada Pada Saat Akan Membeli Murai Batu
 Untuk menghindari hal tersebut diatas langkah-langkah yang perlu dilakukan agar terhindar dari penipuan saat akan membeli burung bakalan adalah sebagai berikut:
  1. Belilah burung di tempat yang sudah kita percaya. Hindari beli burung dari orang yang belum kita kenal (orang asing).
  2. Ekor panjang tapi palsu. Sering terjadi ada orang menjual Burung Murai Batu bilangnya ini Murai Batu ekor panjang namun ekornya palsu, karena ekor panjang yang dimaksud adalah "lem-leman". Untuk memastikan agar terhindar dari penipuan seperti ini, kita harus memegang sendiri burung yang akan kita beli, kemudian tiuplah pada bagian pangkal ekor (brutu) burung. Maka akan tersingkap bulunya, apakah ekornya betul-betul asli atau palsu.
  3. Jangan beli burung di dalam karung/besek tanpa meletakkannya di dalam sangkar. Dengan burung ada di dalam sangkar maka kita akan tahu kondisi burung yang sebenarnya. Burung tersebut cacat atau tidak, sehat atau sakit. Terkadang penjualnya mengelabui pembeli dengan bersiul suara perut, seolah burung tersebut sedang berkicau padahal yang berkicau penjualnya sendiri.
  4. Jangan beli burung sakit. Terkadang kita tidak bisa membedakan burung tersebut sakit atau tidak. Beri makan burung yang kita minati dengan makanan kesukaannya, misalnya jangkrik. jika mau makan maka ada jaminan burung sehat/tidak sakit walaupun pengamatan seperti ini sering meleset.
  5. Jangan beli burung yang bulunya berdiri dan diam saja kalau didekati, seolah burung tersebut jinak. Jelas burung tersebut kesehatannya sedang terganggu.
  6. Jangan beli burung Murai Batu hasil "pancingan" saat menangkapnya. Sudah pasti dalam 3-7 hari burung akan mati. Coba lihat pada bagian dalam tenggorokan burung kalau berdarah atau tidak mau makan padahal burung kelihatan sehat berarti tangkapannya dengan menggunakan pancing.
Read more > Waspada Pada Saat Akan Membeli Murai Batu

Mitos Murai Batu

 Mitos Murai Batu
Murai Batu mempunyai sejarah panjang di belantika perkicauan Tanah Air. Sehingga banyak mitos yang berkembang di kalangan hobbies penggemar burung berkicau, khususnya Murai Batu. Mitos ini berkembang berdasarkan penuturan dari mulut ke mulut dan juga berdasarkan pengalaman-pengalaman pribadi yang didapat oleh banyak pihak, diantaranya dari hobbies, pelomba dan juga pemikat.


Mitos-mitos yang berkembang di seputar burung Murai Batu dan banyak diyakini kebenarannya di kalangan penggemar MB adalah sebagai berikut :


1. MB berkaki hitam.
Diyakini memiliki mental tempur yang sangat dahsyat.

2. MB yang berasal dari wilayah pesisir.
Diyakini memiliki kemampuan vocal yang lebih dibandingkan MB yang berasal dari wilayah pedalaman atau hutan. Habitat pesisir yang relatif bising degan deburan ombak dan tiupan angin laut, menyebabkan MB beradaptasi dengan cara meningkatkan kemampuan vokalnya.

3. MB dengan warna bulu dada kekuningan dan warna hitamnya terkesan berwarna supak atau pudar.
Diyakini bermental baja dan cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. MB seperti ini sangat mudah dan cepat berkicau, jika berasal dari tangkapan hutan.

4. MB bertubuh besar, berekor panjang dan berdaun ekor tebal.
Adalah MB yang cenderung enak untuk dipandang, tapi jarang bisa moncer dalam lomba. MB seperti ini dianggap mudah lelah jika dipaksa untuk mengikuti sebuah lomba.

5. MB berparuh celah.
Diyakini memiliki kemampuan vocal di atas rata-rata. Dengan adanya celah pada paruh, si MB diyakini bisa menghembuskan tiupan suara atau kicauan yang lebih besar, sehingga bisa menghasilkan vocal yang lebih dahsyat.

6. MB dengan paruh pendek dan tipis.
Diyakini sebagai MB dengan karakter rajin berkicau atau cerewet dan memiliki suara-suara yang cenderung pedas untuk didengar.

7. MB berkuku anjing (warna kuku kelingkingnya tidak sama).
Diyakini sebagai MB yang bermental tidak stabil dan memiliki rawatan yang relatif lebih rumit dibandingkan MB lainnya.

8. MB berekor gunting (bercabang).
Diyakini juga sebagai MB yang membutuhkan pola settingan yang rumit, sehingga membutuhkan banyak kesabaran untuk dapat mengoptimalkan MB seperti ini.

9. MB bertulang kaki besar.
Diyakini sebagai MB dengan semangat tempur tinggi. Bertipikal ngotot dan tidak mudah menyerah.

10. MB yang memiliki tanda lingkaran (gelang) berwarna hitam pada bagian paha.
Diyakini oleh sebagian besar pemikat sebagai MB penguasa wilayah.

11. MB dengan bulu yang tumbuh pada bagian kaki.
Diyakini oleh sebagian besar pemikat sebagai MB penguasa wilayah.

12. MB dengan bentuk kepala datar (ceper).
Diyakini sebagai MB dengan mental berani dan berkarakter tempur.

13. MB dengan bola mata besar dan terkesan melotot.
Diyakini sebagai MB pemberani dan tidak takut terhadap manusia, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan.

14. MB dengan bentuk tubuh seperti jantung.
Adalah MB idaman para hobbies senior, sebab MB dengan bentuk seperti ini yang banyak menguasai lomba.

15. MB dengan pola ekor rapat dan berdaun kecil dan tipis serta melengkung ke bawah.
Adalah MB yang sangat enak dipandang pada saat bertempur di lapangan. Biasanya MB seperi ini akan memainkan ekornya dengan sempurna dan menjadi idola penonton.

16. MB dengan ekor hitam semua.
Adalah MB yang berasal dari wilayah kepulauan di sepanjang P. Sumatera.
MB ini diyakini kalah pamor dan mentalnya dibandingkan dengan MB yang memiliki ekor berwarna putih.

17. MB berparuh tebal dan panjang.
MB ini diyakini sangat sulit untuk dapat membawakan suara berspeed rapat dan panjang. MB ini lebih dominan mengeluarkan suara-suara keras dengan speed pendek.

18. MB dengan bercak putih pada bagian leher atau kepala.
MB ini sebenarnya tidak memiliki keistimewaan tertentu. Warna bercak putih tersebut lebih disebabkan oleh kelainan pigmen yang dipengaruhi oleh makanan tertentu pada saat proses mabung terjadi.

19. MB dengan bentuk leher tebal.
MB seperti ini diyakini memiliki kemampuan vokal yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan MB lain yang bentuk lehernya lebih kecil.

20. MB yang suka memalingkan wajahnya pada saat bertemu musuh.
MB ini diyakini bermental tempur rendah. Memalingkan wajah adalah upaya yang dilakukan oleh MB agar tidak tertekan dengan MB lain.
Sebagai burung fighter sejati, MB akan terus menerus memburu musuhnya dengan tatapan wajah yang marah.
Read more > Mitos Murai Batu

Murai Batu Medan, Ada Enggak Sih?

  Murai Batu Medan, Ada Enggak Sih?

Sudah banyak artikel tentang murai batu medan yang sudah saya baca,tidak ada satupun artikel yang menjelaskan secara detail mengenai ciri murai batu medan. Yang ada hanya murai batu medan yang terbaik ekornya lebih panjang dari jenis lainnya, tubuhnya lebih kecil dll.. Kalau penjual burung ditanya, dia menjawab Medan lebih panjang mas daripada Lampung super atau murai batu dari daerah lain.
Bahwa apa yang disebut sebagai murai batu Medan (dalam pengertian murai batu yang berhabitat aseli Kota Medan) itu sesungguhnya tidak ada. Mengapa? Sebab penyebutan murai batu medan adalah penyebutan yang salah kaprah. Tidak ada murai batu yang habitat aselinya kota Medan. Sedangkan murai batu di wilayah Sumatera Utara dan Aceh sendiri banyak sekali varian ditilik dari katuranggannya. 
Ada yang ekor panjang dan pendek, ada yang lengkung ada yang lurus, ada yang menggumpal jadi satu ada yang berbentuk seperti gunting dsb. Kalau kebetulan murai batu yang terkenal adalah murai batu medan, ini dikarenakan stok murai batu wilayah Sumatera bagian utara (hingga pantai utara wilayah NAD) sejak dulu selalu terkumpul di Medan sebelum menyebar ke wilayah lain. 
Karena waktu dulu orang memfavoritkan murai batu ekor panjang, maka pemikat murai batu pun lebih suka mengumpulkan murai batu ekor panjang yang kemudian mereka bawa ke kota Medan. Saat itulah dikenal sebutan murai batu Medan dengan ekor yang rata-rata memang panjang, antara 22 cm sampai 27/28 cm.
Sementara kalau ada murai batu dengan ekor sampai 30 atau bahkan 35 cm atau lebih, maka itu adalah murai batu asal Malaysia hingga kawasan pedalaman Asia Tenggara. 
Berikut ini adalah gambar-gambar murai batu Malaysia dan pedalaman AsisaTenggara dan Asia Selatan :
Murai batu Malaysia dan kawasan lain pedalaman Asia Tenggara dan selatan. 
Jepretan dan koleksi David De Souza.

Jepretan dan koleksi David De Souza.
Murai batu wilayah Laos dan Myanmar misalnya, banyak yang berekor panjang. Perhatikan misalnya murai batu hasil buruan yang sudah mati dan banyak dijual di sebuah pasar pagi di Laos seperti gambar di bawah ini. Perhatikan ekornya. Ya itu adalah murai batu ekor panjang.

Tanda panah adalah ekor-ekor murai batu yang sudah mati 
dan dijual di sebuah pasar pagi di Laos.
Nah kembali ke persoalan medan, ketika murai batu ekor panjang dengan bukaan yang indah dipandang dan berbentuk melengkung ke bawah terkenal sebagai murai batu Medan, maka murai batu lainnya yang tidak berekor panjang disebut murai batu non-medan. Sementara perlu pula dipahami, murai batu ekor panjang pun macam-macam. 
Ada yang lengkung ke bawah, ada yang lurus. Karena murai batu ekor panjang yang lengkung sudah ter-”branding” sebagai murai batu Medan, maka kalau ada murai batu ekor panjang lurus tidak akan disebut murai batu Medan meskipun pengepul murai batu di Medan sendiri juga memiliki stok murai batu ekor panjang yang tidak lengkung (biasanya dari kawasan Aceh). 
Murai batu ekor panjang lurus itu, banyak ditemui di kawasan sekitar Lahat misalnya. Nah, disebutlah MB itu sebagai murai batu Lahat. Disebut sebagai murai batu lahat super jika ekornya panjang (sekitar 25 cm) dan yang ekor pendek disebut murai batu lahat begitu saja. Sementara itu di wilayah pesisir utara NAD, dikenal ada murai batu ekor panjang dan lengkung tetapi warna putih di bulu ekor hanya sedikit-sedikit di bagian ujung ekor bagian dalam. 
Ini adalah murai batu dari kawasan Sabang atau sering disebut murai batu Sabang. Dilihat sekilas, murai batu ini seperti tidak memiliki ekor putih menyerupai MB dari kawasan pantai barat Sumetara (kepulauan Nias dan sekitarnya) yang disebut sebagai murai batu Nias. Padahal di samping murai batu-murai batu yang saya sebut di atas, masih terdapat banyak kawasan di Sumatera yang juga terkenal sebagai habitat murai batu, seperti Jambi, Lampung, Pasaman dan sebagainya. 
Sementara di wilayah NAD sendiri, selain ada murai Sabang, ada juga murai dari habitat lain yang juga terkenal bagus-bagus, seperti murai batu Tangse misalnya. Singkat cerita, murai batu Medan adalah kriteria murai batu berdasarkan kebiasaan untuk memudahkan penyebutan murai batu ekor panjang lengkung. Yang panjangnya di atas 25 cm sering disebut murai batu Medan super, sedangkan yang ekornya kisaran 25 cm atau lebih pendek disebut murai batu Medan begitu saja.
Read more > Murai Batu Medan, Ada Enggak Sih?

Jenis - Jenis Murai Batu Berdasarkan Habitatnya

 Jenis - Jenis Murai Batu Berdasarkan Habitatnya

Sudah banyak penggemar burung yang tahu, bahwa burung Murai Batu adalah salah satu burung kebanggaan untuk di pelihara di rumah. Maka tidak heran makin hari populasi Murai Batu di alam semakin lama semakin berkurang saja. Sehingga sehingga harganyapun hingga saat ini selalu naik setiap tahunnya.

Murai Batu Berdasarkan habitatnya dapat di golongkan menjadi beberapa :


1. Murai Batu Medan.


Asal dari Peg. Leuser, Bahorok. Murai Batu asal daerah ini hingga saat ini masih menjadi primadona dan terus dicari penggemar Murai batu walau sudah mulai langka. Banyak pedagang burung saat menjual Murai Batunya berkata bahwa Murai Batu mereka " Murai-Medan", Agar dagangannya cepat laku. Padahal belum tentu berasal dari daerah tersebut. Ciri-ciri anatominya, Ekor tipis-lentur melengkung kebawah, panjang 27- 30 cm. Variasi lagu kicauan indah & banyak, daya tempur dahsyat-ngotot-mental baja dengan volume dan variasi suara diatas rata-rata. Harga bakalannya paling mahal.

2. Murai Batu Nias

Sering terlihat di Kepulauan Nias, Sabang. Ciri yang utama adalah pada bagian ekornya hitam semua ( tidak ada bulu ekor warna putih). mempunyai volume yang keras. Mental petarung bagus dengan variasi suara yang banyak, Namun sering kalah mental saat di trek dengan Murai Batu berekor hitam-putih. Harganya tidak berbeda jauh dengan Murai Batu Lampung.

3. Murai Batu Lahat


Mempunyai panjang ekor 19 - 23 cm. ekornya ada tipis dan tebal. variasi suara yang banyak. Mental Bagus. Disinyalir Murai Batu yang beredar sekarang di pasar burung kenyakan adalah murai batu lahat.

4. Murai Batu Aceh


Murai batu ini berasal dari daerah Tangse (Piedie), peg. Seulawahsabang ,Lhoong (kab. Aceh Besar) dan Keude Bieng yang merupakan tempat Murai Batu handal di peroleh.Mempunyai ekor panjang 19 - 29 cm. Bentuk fisik tidak terlalu besar. Mempunyai daya tempur yang dasyat. Variasi suara banyak , panjang- panjang dan ngeroll diselingi dengan suara tembakan/besetan yang menyayat.

5. Murai Batu Lampung


Habitatnya disekitar hutan lampung, Baturaja hingga ke arah Palembang. Mempunyai ekor pendek 12 - 18 cm dan umumnya kaku. Mempunyai daya tempur yang bagus. Jika perawatannya benar mentalnya bisa sangat bagus. Variasi suara dasar cenderung ngeban (mengulang-ulang suara yang sama), perlu pemasteran yang baik untuk menutupi kelemahannya. Kelebihan yang menonjol saat bertanding, mempunyai stamina yang baik ( tidak mudah lelah) dalam melantunkan lagu-lagu ngerol, tonjolan (besetan) dalam waktu lama. Gaya bertarungnya tidak seindah murai batu ekor panjang yang bisa men "cambuk" ekornya.
Harganya kalau sudah jadi (apalagi sering menang kontes) tidak kalah dengan Murai Batu lainnya.

6. Murai Batu Borneo ( Kalimantan)


Cira khasnya saat bertarung dengan murai lain dadanya membusung/menggelembung. Mempunyai sifat yang lebih agresif dan terkesan ngotot. Panjang ekor 8 - 13 cm. Kicauannya cenderung "ngeban" ( mengulang) dan suaranya agak "mendem" (kurang kristal). Di lapangan kontes, kelas tersendiri tidak menyatu dengan Murai batu Sumatera.
Read more > Jenis - Jenis Murai Batu Berdasarkan Habitatnya

Tips Merawat Murai Batu Bagi Pemula

 Tips Merawat Murai Batu Bagi Pemula 
Ketika pertama kali membeli Burung Murai yang harus diperhatikan adalah tempat tujuan bagaimana nantinya burung bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru, mula mula burung jangan di pindahkan dulu dari sangkar yang lama untuk menghindari tingkat stress burung.


Perlakuan tersebut penting dan perlu dilakukan karea apabila burung di tempatkan/dipindahkan ke kandang yang baru apalagi kalau kandang tersebut masih berbau cat atau vernis akan sangat mengganggu pernapasan burung itu sendiri, adapun yang harus diperhatikan di agar burung tetap berkicau meskipun di lingkungan yang baru adalah antara lain :
  1. Penempatan Sangkar
    Tempat sangkar sebaiknya terkena sinar matahari pagi, tapi juga terhindar dari terik siang hari dan sangkar tersebut juga jangan sampai terkena tempias air hujan.

    Penempatan sangkar antara burung jangan terlalu berdekatan, minimal 3m jarak kandang burung untuk menjaga mental burung karena mental burung murai tidak sama ada yang kuat mentalnya dan juga sebaliknya.selain jarak kandang antara kedua burung murai, akan lebih baik lagi jika diantara keduanya ada burung jenis lain yang berkicau agar keicauan tersebut dapat ditiru oleh burung murai sebagai kombinasi kicauannya.


  2. Nutrisi
    Burung Murai juga membutuhkan nutrisi yang cocok karena jika dibandingkan burung pemakan biji bijian kebutuhan nutrisi burung murai lebih rumit, dan faktor terpenting lagi adalah kebersihan nya. Untuk pakan yang diberikan harus selalu segar, dan harus mengganti pakan rutin setiap hari dengan pakan yang baru serta membersihkan pakan yang berceceran di lantai kandang untuk mencegah bau busuk dll.

    Kemudian untuk menjaga kondisi tubuh secara maksimal, burung murai juga membutuhkan makanan yang bervariasi. Tujuannya untuk tercapainya keseimbangan antar protein, karbohidrat dan lemak, vitamin dan mineral. Murai juga membutuhkan vitamin seperti vitamin A (untuk menjaga kesehatan kulitdan pertumbuhan bulu), Vitamin B. (Untuk proses kerja system saraf pusat dan kebutuhan energi), vitamin C. (untuk melindungi murai dari penyakit kulit), dan vitamin D.( untuk membantu menjaga kesuburan reproduksi).

    Adapun beberapa jenis pakan burung yang sangat digemari murai antara lain adalah :

    • KROTO (telor semut)

    • KUNING TELOR

    • Makanan pokok dan tambahan
    • AIR

  3. Memandikan dan Menjemur Murai
    Usahakan tempat memandikan murai menggunakan tempat khusus untuk mempermudah murai berpola ketika mandi, dan mempermudah pemilik untuk membersihkan kandang dan mengganti makanan. Ingat burung yang sedang asyik mandi jangan dipaksa keluar dari tempat mandinya karena akan mengurangi ruang gerak saat mandi,dan biasanya burung yang belum puas mandinya maka akan menggunakan air minumnya untuk mandi.
    Jemurlah burung usai dimandikan guna mendapatkan rangsang sinar matahari khususnya di pagi hari karena sangat bermanfaat didalam proses pembentukan suatu mineral, contohnya Kalsium. Dengan demikian cahaya jelas berpengaruh terhadap pertumbuhan, metabolism, reproduksi dan tingkah laku.
Selamat mencoba semoga tulisan ini bermanfaat bagi pemula dan hobbis burung Murai Batu.
Read more > Tips Merawat Murai Batu Bagi Pemula
 
 
Copyright © seputar info burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo