Thursday, February 28, 2013

Mengenal Kacer bermental petarung (Fighter)




Mengenal Kacer bermental Fighter

Kicau menia biasanya suka memelihara burung dengan suara keras dan bertipe fighter. Terutama bagi penghobi yang suka tampil di arena lomba burung. Penghobi tidak hanya menikmati merdunya suara burung, tapi juga keindahan gaya dari gerakan burung tersebut. Salah satu jenis burung yang banyak dikoleksi penghobi karena memiliki keistimewaan tersebut adalah kacer atau juga disebut kucica. Selain memiliki suara yang khas dan bervariasi, kacer termasuk burung handal.
Kacer dapat menirukan suara burung lain. terutama burung yang bersuara kasar. Seperti jalak suren, cililin, love bird dan lainnya. Penghobi paling suka me-master kacer (mengisi suara burung lain) dengan burung-burung dari jenis tersebut.
 
Kacer memiliki naluri bertarung yang baik. Dia cepat bereaksi mengeluarkan bunyi yang cukup keras ketika dipelihara dengan Kacer lain. Bahkan hanya dengan mendengar suara musuhnya, kacer langsung membalasnya sambil membuka dan meliuk-liuk kan tubuhya. Kepala mendongak keatas dan mengkibas-kibaskan ekorya. Keistimewaan itulah yang sulit ditandingi oleh burung-burung lain.
Biasanya kacer yang masih muda, walaupun memiliki sifat pemberani namun mudah menyerah jika diperlihatkan dengan kacer lain yang sudah cukup umur, maka dari itu kacer yang masih muda tidak usah terburu-buru ditarungkan dengan kacer yang sudah dewasa.

Untuk mengenal kacer tidak sulit. Burung ini memiliki warna dan variasi bulu yang sama dengan burung decu. Hanya saja membedakan postur tubuh, hanya saja tubuh kacer lebih besar. Kalau boleh dibilang Decu adalah miniatur burung Kacer, karena dua burung ini satu kerabat.
Warna bulu yang khas dari Kacer adalah dominan warna hitam. Terdapat tiga jenis Kacer yang dilihat dari asal populasinya. Kacer lokal dari jawa timur memiliki badan ramping. Warna bulu hampir seluruhnya hitam, hanya ada strip memanjang di ujung sayap.
Kacer jenis ini paling disuka oleh penghobi. Karena memiliki jiwa petarung dan memiliki suara yang banyak variasinya. Selain itu jenis ini juga mudah perawatannya. Kacer jenis lainnya berasal dari jawa barat atau para penghobi biasa memanggilnya Kacer Bandung. Warna bulunya sama dengan Kacer yang di Jawa Timur. Hanya saja perbedaaan yang mencolok adalah pada bulu tubuh bawah yang separonya berada dibagian bawah.
 
Penghobi Kacer, khususnya yang suka melombakan burung, kurang menggemari Kacer jenis ini. Sebab suaranya monoton tidak bisa menirukan suara burung lainnya. Dan mentalnya kurang bagus.Kacer jenis ini suaranya kurang keras sehingga harganya tidak terlalu tinggi dengan Kacer yang di daerah lain.
Sedangkan Kacer yang berasal dari Kalimantan lain lagi. Postur tubuhnya lebih besar dari jenis lainnya. Karena itu para penghobi sering menyebutnya Kacer Kebo. Suaranya cukup keras dan memiliki mental yang bagus. Namun Kacer ini memiliki kelemahan yang tidak disukai penghobi, yakni mudah sekali birahi. Terutama jika dipertemukan dengan Kacer jantan lainnya. Tanda-tanda jika sedang birahi seluruh bulu tubuh berdiri ekor naik ke atas kadang kesannya membungkus dada, untuk mennujukan kejantannya, atau kalangan penghobi menyebutnya dengan mbedesi. 
 
 
 
 

Read more > Mengenal Kacer bermental petarung (Fighter)

Tips memilih kacer yang bagus


Memilih burung kacer yang punya mental tanding yang hebat.  Ciri-ciri burung kacer yang hebat menurut pengalaman saya ada beberapa point yang harus diperhatikan dan dicermati. Bahkan mungkin, ciri-ciri yang akan saya kemukakan juga berlaku pada burung-burung tertentu. Sebelum saya jelaskan ciri-ciri tersebut, ada baiknya kita mengenal jenis-jenis burung kacer yang ada di pasaran. 

A. BURUNG KACER LOKAL



Sebutan "Kacer Lokal" mungkin berawal dari pulau jawa karena burung kacer jenis ini memang hidup di daratan pulau jawa terutama wilayah bagian timur. Ciri khas jenis ini adalah mempunyai warna bulu hitam pekat di sekujur tubuh dan garis putih pada sayap serta ekornya. Harga di pasaran terkenal lebih mahal karena populasi burung jenis ini mulai punah bahkan sangat sulit ditemukan lagi. 
Habitat asli burung ini sebenarnya berada di wilayah pedesaan atau dekat dengan perkampungan penduduk. Karena terus diburu dan ditangkap, kini mulai jarang terlihat. Kemungkinan besar bermigrasi ke hutan yang jauh dari jangkauan manusia. 

B. BURUNG KACER TASIK.



Berdasarkan namanya, kemungkinan jenis ini berasal dari wilayah jawa bagian barat. Ciri khas jenis ini hampir sama dengan jenis lokal.Yang membedakan adalah warna totol-totol putih pada bagian di bawah ekor. Dan biasanya mempunyai nilai jual lebih murah daripada jenis lokal. 

C. BURUNG KACER LAMPUNG DAN KALIMANTAN. 

Sesuai dengan namanya, jenis ini memang berasal dari pulau sumatera dan kalimantan. Ciri khas antara kacer lampung dan kalimantan hampir sama, yaitu mempunyai bulu warna putih dibagian bawah mulai dari pangkal ekor hingga bagian dada. Yang membedakan antara sumatera dan kalimantan yaitu warna putih kacer lamping sebatas dada agak ke bawah sedang kacer kalimantan hingga pangkal leher. Ciri lain masih sama dengan kacer pada umumnya, dominasi warna hitam serta garis putih pada sayap dan ekor. 

Ciri-ciri burung kacer yang punya mental tanding a.l : 
  •  Pada bagian kepala agak memanjang dengan bagian belakang membentuk sudut ( tidak bulat seperti burung merpati ). Jika anda menemui kacer yang berkepala bulat seperti merpati biasanya burung tersebut bego dan tidak bisa dijadikan "gaco". 
  • Paruh yang tampak lurus atau sejajar dengan garis kepala bagian atas ( tidak "nyakil" = naik ke atas seperti buto cakil ). Jika anda menemui kacer semacam ini, dipastikan kacer tersebut berani tanding walaupun masih liar. 
  • Terakhir, memiliki postur tubuh yang memanjang dan berdiri tegap. 
Kriteria ciri2 kacer yg bagus pernah saya buktikan pada kacer dada putih milik tetangga yg dibeli dari Kalimantan dalam kondisi liar. Saya melihat kacer tersebut memenuhi kriteria kacer yg bagus . Maka saya sarankan untuk mencoba diadu dg kacer tasik yg sudah jadi. Hasilnya, kacer dada putih tadi langsung beraksi ketika bersanding dg kacer yg sudah jadi, padahal kondisinya masih liar dimana si kacer masih takut manusia, jadi tentu saja kami melihatnya sambil sembunyi.



Read more > Tips memilih kacer yang bagus

penyebab dan gejala burung yang terserang penyakit


Berbagai penyakit atau gangguan pada burung disebabkan oleh berbagai hal. Misalnya seperti kekurangan mineral, bakteri, virus atau jamur. Berikut ini adalah penyebab dan gejala gangguan yang biasanya dialami oleh burung, yaitu :
  • Timbul rachitis dan osteomalacia, pica atau kelainan nafsu makan, suka makan tulang, tanah, atau kayu, otot mengalami pelemahan dan sendi terasa kakuan. Hal ini menunjukkan bahwa burung sedang kekurangan phosphor (P).
  • Burung mengalami kelainan tulang, mengalami pembesaran persendian, mengalami kelumpuhan dan tulang tua menjadi lunak. Hal ini menunjukkan bahwa burung sedang kekurangan Kalsium (Ca).
  • Burung sering gemetar, mengalami kejang-kejang dan berjalan secara sempoyongan. Hal ini menunjukkan bahwa burung sedang mengalami kekurangan magnesium (Mg).
  • Pertumbuhan burung  menjadi terganggu, burung terlihat lemah, mudah kena tetanus yang diikuti kematian. Hal ini menunjukkan bahwa burung sedang mengalami kekurangan kalium.
  • Burung terlihat kurus dan mengalami penurunan berat badan. Hal ini menunjukkan bahwa burung sedang kekurangan NaCl atau garam dapur.
  • Kotoran burung berwarna merah dan mengalami diare yang bercampur darah yang bisa mengakibatkan kematian. Hal ini menunjukkan bahwa  burung mengalami berak darah yang disebabkan oleh serangan Eimeria sp.
  • Burung terlihat lesu dan kotoran burung berwarna putih seperti kapur. Hal ini menunjukkan bahwa burung mengalami berak kapur yang disebabkan oleh Bakteri Salmonella pullorum.
  • Burung terlihat lesu, kotoran terlihat sangat encer tidak wajar dan nyekukruk. Hal ini menunjukkan bahwa burung terkena bakteri Salmonella pullorum dan Escherichia.
  • Suhu burung meningkat, mengalami demam, nafsu makan turun, terlihat lemah dan lesu, ada gejala flu yaitu ada ingus dan bersin-bersin. Hal ini menunjukkan bahwa burung terkena virus Miyagawanella psittaci atau bisa juga terkena virus mycoplasma dan chlamydia.
  • Mengalami kesulitan dalam bernafas, suara serak dan putus-putus, paruh membuka, burung terlihat lemah dan lesu, nafsu makan turun, dan burung sering menjulurkan leher. Hal ini biasanya disebabkan oleh makanan dan kandang yang ditumbuhi oleh jamur aspergillus fumigatus.
  • Burung terlihat lesu, sesak nafas, nafsu makan turun, bulu terlihat kusam, ada selaput berwarna putih kekuningan pada bagian mulut yang terinfeksi. Hal ini biasanya disebabkan oleh makanan yang tercemar jamur Candida albicans. Jamur bisa menyebar sampai ke air sac (kantung udara).
  • Bulu burung terlihat rusak, burung terlihat gelisah, jarang berkicau, sering mematuki bulu sendiri dan burung lain. Hal ini biasanya disebabkan oleh kutu dan tungau.
  • Burung terlihat lesu, nafsu makan turun, berat badan turun; bulu terlihat kusam, bulu rontok belum waktunya. Hal ini bisa disebabkan oleh sejumlah jenis cacing.
  • Burung terlihat ketakutan, diam tak bergerak, tidak mau berkicau, tidak mau makan. Hal ini karena burung sedang mengalami stres yang bisa disebabkan oleh perkelahian, lingkungan yang berisik, atau penangkapan.




Read more > penyebab dan gejala burung yang terserang penyakit

Kesalahan fatal pada penanganan burung sakit


pengenalan anatomi burungAnda menjemur burung sakit di bawah sinar matahari dan juga diangin-anginkan? Jika iya, maka itu adalah salah satu contoh kesalahan fatal penanganan burung sakit. Kesalahan dalam penanganan burung sakit umumya tidak kita sadari. Hal itu bisa kita maklumi karena referensi penanganan burung sakit masih terbatas.


Burung sakit bisa sembuh dengan beberapa syarat :
1. Tepat diagnosa
2. Tepat obat
3. Tepat dosis
4. Tepat cara pemberian obat
5. Tepat penempatan.
Jika ada di antara faktor itu tidak tepat, biasanya ya tidak maksimal proses penyembuhannya. Bahkan dalam beberapa kasus, menyebabkan burung cepat mati. Mengapa? Berikut ini penjelasannya:

  • Tepat diagnosa
Banyak kesalahan dalam diagnosa burung sakit yang menyebabkan proses penyembuhan gagal. Burung matanya bengkak dan berair misalnya, sering dianggap sebagai semata-mata terjadi infeksi di bagian mata. Dan karenanya hanya diberi obat tetes mata atau salep anti-infeksi mata.
Padahal, mata bengkak dan berair juga salah satu indikasi penyakit snot, yakni terjadinya infeksi di saluran pernafasan atas yang menyebabkan adanya lairan nanah ke arah mata sehingga mata bengkak. Ketika mata membengkak terjadilah infeksi sekunder di mata ditandai dengan peradangan dan mata berair.
Jika penanganan hanya dilakukan menggunakan obat anti iritasi mata atau anti bengkak, maka infeksi di saluran pernasafan atas terabaikan. Burung tidak akan pernah sembuh dan tentunya burung akan mati. Untuk referensi penyakit snot ini, silakan ditengok lagi Penanganan standar burung terkena snot.
Sebagai masukan untuk Anda dalam mendiagnosa sendiri burung sakit, silakan dilihat kembali Pengenalan Penyakit Burung

  • Tepat obat
Setelah diagnosa dilakukan, maka pemilihan obat menjadi “PR” berikut. Untuk referensi masalah tepat obat ini, silakan ditengok lagi artikel: Ketika antibiotik pun angkat tangan hadapi penyakit burung, Anda mau bilang apa?
Singkat kata, jangan pernah menggunakan obat yang tidak tepat peruntukannya. Misalnya obat untuk ayam, maka dalam banyak kasus tidak tepat untuk burung. Juga, TIDAK ADA satu jenis obat yang bisa menyembuhkan segala jenis penyakit burung.

  • Tepat dosis
Ketidaktepatan dosis dan lama pemakaian obat, misalnya antibiotik, bisa menyebabkan burung tidak sembuh-sembuh, atau bahkan burung jadi resisten. Jangan karena tergesa-gesa burung segera sembuh, pemakaian dinaikkan dari dosis yang tertulis dalam brosur penggunaan obat.
  • Tepat cara pemberiannya
Banyak burung yang mati justru ketika sedang dipegang untuk diobati. Mengapa ini terjadi? Sebab, burung dalam kondisi drop, jika dipegang akan seperti tersentak karena tidak punya labirin dan hal ini bisa menyebabkan kematian.
Untuk itu, usahakan pemberian apapun supaya masuk ke dalam pencernaan burung tidak dengan cara dipegang. Untuk cara pemberiannya, sebagaimana pernah saya tulis di halaman PENYAKIT BURUNG, usahakan dengan menggunakan injeksi yang ujungnya diganti dengan selang kecil. Tetes-teteskan apa yang kita harapkan dikonsumsi burung itu di atas paruh dengan harapan ada bagian yang masuk ke mulut burung dan terminum.
  • Tepat penempatan
Burung sakit harus disendirikan. Dikerodong dan diberi lampu di dalamnya sebagai penghangat. Burung sakit memerlukan udara hangat agar tidak semakin buruk kondisinya. Meski burung memerlukan panas, jangan pernah menjemur burung sakit. Sebab dengan penjemuran, biasanya dia akan terkena terpaan angin. Kondisi ini menyebabkan demam pada burung semakin parah.
Coba kita sendiri kalau sedang sakit. Meskipun kita menggigil, kita tidak akan merasa nyaman dengan berjemur. Kadang tulang terasa semakin ngilu, apalagi pas bersamaan dengan itu ada angin semilir di dekat kita. Demam tidak kunjung turun.
Perlu diingat pula, burung sakit jangan pernah dicampur satu ruangan dengan burung sehat. Sebab, burung yang sehat bisa tertular.

SESAMA BURUNG SAKIT jangan dicampur. Sebab, burung secara individual mengalami fase penyakit yang berbeda-beda. Jika burung sakit yang sudah dalam proses pengobatan kita campur dengan burung yang baru saja jatuh sakit, maka burung yang sudah dalam proses pengobatan bisa “tertular” lagi oleh virus yang masih ganas dari burung yang baru saja jatuh sakit. Pisahkan masing-masing di sangkiar berkerodong dan berlampu. Sendiri-sendiri.





Read more > Kesalahan fatal pada penanganan burung sakit
 
 
Copyright © seputar info burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo