Monday, February 11, 2013

Kenali Karakter Dominan Murai Batu

 
 
Burung Murai Batu (Copychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae. Burung keluarga Turdidae dikenal memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara merdu, bermelodi, dan sangat bervariasi.

Ketenaran burung Murai Batu bukan hanya sekedar dari suaranya yang merdu, namum juga gaya bertarungnya yang sangat aktraktif.

Jenis-jenis burung Murai Batu dan asal burung Murai Batu yang banyak dikenal di Indonesia adalah Burung Murai Batu Medan, Burung Murai Batu Aceh, Burung Murai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat, Burung Murai Batu Jambi dan Burung Murai Batu Kalimantan (Borneo).

Sebagai salah satu jenis burung berkicau yang memiliki kicauan yang indah, burung Murai Batu telah membuat jatuh hati banyak penggemar burung. Apakah Anda termasuk penggemar burung Murai Batu?

Jika Anda menggemari burung Murai Batu, maka Anda harus mengenali karakter burung ini dengan baik. Berikut ini beberapa karakter yang dominan pada burung Murai Batu:
  • Mudah beradaptasi
Burung Murai Batu sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan sekitar.
  • Petarung yang mudah naik darah atau emosional
Apabila mendengar suara burung Murai Batu atau melihat burung Murai Batu lainnya, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
  • Birahi mudah naik
Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang berlebihan, penjemuran yang berlebih dan melihat burung Murai Batu betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
  • Mudah jinak
Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak terhadap manusia.




http://hobby.ghiboo.com/kenali-karakter-dominan-murai-batu-yuk


Read more > Kenali Karakter Dominan Murai Batu

Beberapa jenis burung murai batu



Beberapa jenis burung murai batu - Di kalangan penggemar burung atau Kicau Mania, pasti sudah tidak asing lagi dengan sebutan nama burung  yang satu ini yaitu Murai Batu. Dan ternyata menurut informasi dan pendapat para ahli mengenai jenis burung yang satu ini ada 4 jenis murai batu, yaitu; Murai Batu Medan (yang paling dikenal dan paling digandrungi para penggemar burung kicauan dan yang memeiliki tarif paling tinggi pula), Murai Batu Lampung, Murai Batu Aceh dan Murai Batu Kalimantan atau yang lebih dikenal dengan Murai Batu Borneo 


Sebelum dibahas  perbedaan masing-masing, ada beberapa jenis Murai Batu dengan urutan  rangking di kalangan penghobi burung diantaranya adalah:


1. Murai Batu Medan


Murai Batu MedanGambar ini menurut beberapa penggemar yang mengerti  dan faham tentang burung terutama murai batu, adalah contoh murai batu  medan dengan ekor yang sangat panjang dengan ukuran panjang bisa  mencapai 30 cm.

Di kalangan penghobi burung (kicau  mania) burung ini adalah merupakan kebanggan bagi yang bisa meilikinya,  karena selain dari warna dan suara kicauannya yang sangat indah dan unik  namun bisa dinikmati pula dari segi gerakannya yang sangat lincah dan indah untuk dinikmati.





  
2. Murai Batu Aceh

Murai Batu AcehBegitu pula dengan murai batu yang satu ini, yang  hampir sangat susah untuk membedakannya karena dengan kualitas yang  hampir sama pula baik dari segi suara ataupun bentuk postur tubuhnya,  bahwa ini adalah merupakan murai batu Aceh.

Namum  hampir tidak ada bedanya ketika perawatannya sama antara medan dengan  aceh maka akan menhasilkan kualitas murai batu yang hampir serupa, namun  menurut sebagian pendapat dari kicau mania, murai batu medan tetap  lebih indah dan sangat bervariasi suara kicauannya.


 
3. Murai Batu Kalimantan 

Berbeda  dengan murai batu medan dan murai batu Aceh, untuk murai batu  Kalimantan panjang ekor tidak terlalu panjang, meskipun terkadang ada  pula yang hampir sama dengan panjang murai batu medan dan murai batu  aceh, namun biasanya ekor lebih pendek, dan ciri yang lain untuk murai  batu ini terdapat warna putih pada bagian atas kepalanya. 




4. Murai Batu Lampung

Dan yang terakhir ini adalah menurut sebagian pendapat para kicvau mania adalh Murai Batu Lampung.
Dan  hampir sama ciri-cirinya dengan Murai Batu Kalimantan, namun secara  fisik bentuk tubuh Murai Lampung ini lebih besar sekalipun ekornya  pendek.

Diantara Murai Batu Kalimantan dan Murai Batu Lampung terkadang tidak terlalu dapat perbedaan mencolok mengenai kualitasnya.  

Namun  perlu extra hati-hati dalam memilih Murai Batu ini karena ternyata ada  beberapa jenis murai batu dengan fisik (bentuk dan ukuran postur tubuh  burung) yang berbeda di antara masing-masing jenis murai batu.
Read more > Beberapa jenis burung murai batu

Mengatasi Murai lumpuh seteh umur 12 - 14 hr

Biasanya anakan murai umur 10-14 hari sudah bisa berdiri, dan keluar sarang dan nangkring, tapi kadang ada piyik yang sudah umur 14-15 hari belom bisa berdiri atau belum keluar sarang, masih ndekem aja...dan ternyata kakinya lemes, lumpuh gak kuat diri githooouuu, penyebabnya antara lain :

  • Kekurangan Kalsium
 
zat yang sangat dibutuhkan oleh piyik untuk pertumbuhan tulang, jadi pas saat sudah waktunya berdiri, ternyata lemes, lumpuh, dan kalau didiamkan jadi cacat permanen. 

Solusi sebelum kejadian :
      
Beri Pakan indukan ketika sedang loloh dari mulai hari 1 s/d hari 14 full kroto, Cacing, UH, dan jangkrik, diantara EF tersebut KROTO wajib selalu ada, syukur sukur kalau ada anak kodok/kecebong, ikan kecil yang bisa mendampingi kroto, intinya beri makanan yang banyak mengandung gizi , termasuk didalamnya ada kalsium, lemak,karbohidrat, mineral. vitamin dll, mungkin kalau diurutkan berdasarkan jenjang dari yang terbaik terus kebawahnya,yaitu : Kroto, UH, Kecebong, Jangkrik, UK dll, ada sebagian peternak yang memberikan indukan saat meloloh dengan multivitamin :

  •   TERGENCET indukan dalam waktu yang lama, akibat sarang terlalu sempit
       Sarang terlalu kecil, sedang isinya banyak, jadi sempiiiit banget, ketika malam, indukan mengerami anakan tergencet, dan itu berlangsung terus menerus, jadinya pengkoor dech

 Solusi sebelum kejadian :

Buat kotak sarang yang agak besar, sehingga tidak terlalu sempit, tapi juga tidak terlalu besar juga,         ya...sedang deh...okeh

  •   BODY PIYIKAN jumbo, tapi asupan gizi yang diterimanya tak seimbang
Piyikan bongsor sekali, biasanya ketika induk bawa anakan/sedang meloloh, induk hanya meloloh        jangkrik saja,mungkin ada cacing sedikit,sedang EF yang lain ga ada,bisa memang tdk diberi KROTO,       UH, dll oleh si peternaknya, atau bisa jadi indukan tak doyan krorto

  Solusi sebelum kejadian :
Sediakan EF yang seimbang, seperti solusi no 1, nah kalau induk doyannya hanya jangkrik, disiasati        dengan MENGKONDISIKAN GIZI JANGKRIK, caranya: jangkrik sebelum diberikan ke indukan        untuk diloloh ke anakan, jangkrik dikondisikan dengan diberi pakan yang mengandung      KALSIUM,MINERAL, dan VITAMIN yang seimbang, beri pakan jangkrik Jagung Manis, Bayam,        Kacang Panjang, dan Tumbukan Tablet KALK/kalsium ditaburi ke pakan jangkrik, setelah sehari/2 hari        baru diberikan ke indukan

Semua itu berlaku untuk indukan yang meloloh anakan sendiri, baru dipanen umur 12-14 hari, ataupun diloloh oleh peternak pada saat umur 5-6 hari, jika diloloh sendiri oleh peternak, peternak harus memperhatikan asupan pakan yang baik dan seimbang kepada piyikan, beri minyak ikan dan KALK yang dicampur PUR lembek dan KROTO,...begitu dehhh......,kalau sudah terlanjur anakan lumpuh, ya coba dengan  
CARA DIPASUNG

 


( lihat gambar dibawah...kalo ga ada, terussss cari kebawah ),
jadi buat sarang yang sudah dilapisi akar cemara dan dikasih beberapa batang pohon, fungsinya untuk piyikan mencengkeram, dan bisa pake streofoam guna menyanggah badan piyik supaya tak miring/jatuh, harus selalu dipantau dan usahakan kaki piyik selalu mencengkeram ranting pohon tersebut, dan ingat setiap hari beri KALK/Kalsium yang dipotong sebesar biji kacang ijo dilolohkan ke piyik, dan Olesi kaki piyik dengan perasan batang SEREH, fungsi suntuk memperkuat otot kaci dan hangat, beri pakan yang baik dengan campuran KROTO+Pur encer+Minyak ikan, dan umur 17-20 hari dilatih untuk menangkring sendiri,...berdasarkan pengalaman sih, Alhamdulillah, anakan sehat dan tumbuh normal, tapi ingat jika anakan sudah diatas umur 20-25 hari bari diterapi, keberhasilannya tipis, tapi jika umur baru 12-14 hari.


 http://raptorbf.blogspot.com/2011/04/tips-mengatasi-piyik-murai-umur-12-14.html
Read more > Mengatasi Murai lumpuh seteh umur 12 - 14 hr

anda-Tanda Stress dan Penangananya

Pengalaman ini saya dapatkan setelah berkali-kali membeli burung tangkapan hutan atau orang menyebutnya muda hutan (MH). Burung muda hutan yang kita beli relatif mudah menemui ajal (isdet). Tentu hal ini akan sangat menyebalkan kita. kesukaan kita pada burung yang kita pilih harus berakhir dengan matinya burung peliharaan. Biasanya burung-burung yang di beli dari pasar burung merupakan burung dalam kriteria muda hutan, kecuali kita membelinya sudah setengah jadi ataupun burung jadi (kaya barang aja). 

Trus apa sih burung setengah jadi itu?. Dalam pengertian saya burung setengah jadi adalah burung yang sudah dalam kriteria telah di pelihara agak lama oleh pedagang, namun burung tersebut belum menunjukan tanda-tanda bunyi / berkicau. Biasanya burung setengah jadi sudah dapat mengkonsumsi voer. Lalu burung jadi?. untuk burung jadi masa pemeliharaan burung sudah cukup lama, sudah rajin berkicau (gacor) bahkan sudah mampu untuk di bawa ke lapangan, tentu nya burung ini sudah mengkonsumsi voer. Beberapa pencinta burung ada yang tidak mau burungnya mengkonsumsi voer, Hal ini terkai dengan karakter dan ketersediaan pakan alami di daerah pencinta burung itu berada. 

Apakah pada burung setengah jadi dan burung jadi tidak dapat terjangkit stress?. Tentu dapat, hanya saja kemungkinan untuk stress sudah relatif kecil. Umumnya stress akibat perlakuan kasar, penyakit burung ataupun karena burung yang belum siap sudah di trek dengan burung mapan.
Stress terbesar terjadi pada burung tangkapan hutan (Muda hutan / MH). Stress akibat perubahan lingkungan dan kondisi burung. Lingkungan alam yang bebas digantikan dengan lingkungan sangkar yang terbatas, belum lagi karena proses transportasi burung yang umumnya di kirim melalui proses kargo yang di kirim secara rombongan baik melalui udara ataupun darat.
Bagi kita yang memiliki anggaran terbatas namun menginginkan burung-burung berkelas tentu pilihan muda hutan menjadi pilihan yang terbaik. Selain ciri-ciri burung yang banyak di ulas di internet yang terpenting adalah cari burung yang sehat. Berikut Ciri-Ciri burung sehat untuk tangkapan hutan ( Muda Hutan / MH ):
  • Bulu halus rapih dan tidak mengembung
  • Jika burung yang anda pilih memiliki banyak warna, cari burung dengan warna bulu yang paling cerah.
  • Burung gesit dan lincah. (giras : tentu karena burung belum beradaptasi dengan lingkungan yang baru)
  • Sorot mata burung tajam dan tidak sendu.
  • Hindari burung dengan cacat fisik seperti patah kaki, patah sayap, buta ataupun pengkor, dll.
  • Pilih burung yang sedang makan, karena mau makan merupakan gerbang menuju kesuksesan memeliharan burung muda hutan.
  • Tidak perlu harus yang bunyi, burung bunyi kadang-kadang karena sakit (jika burung tangkapan hutan).
  • Pilih yang memiliki postur badan yang kekar dan kuat.
  • Pilih burung yang tegak dan mencengkram kuat tangkringan.
  • Jangan memilih burung yang selalu berada di dasar kandang.
  • Pilih burung yang bertengger di tangkringan paling atas.
  • Sesuaikan dengan kriteria-kriteria burung prospek seperti banyak di ulas di berbagai blog soal burung.
Jika kita telah memilih burung seperti yang disebutkan di atas InsyaAlloh anda telah mendapatkan brung yang sehat. Burung sehat lebih mungkin untuk bertahan pada situasi stres sedangkan burung yang sakit lebih lama stress dan mati.

Semua burung tangkapan hutan pasti stress, karena mereka mengalami proses adaptasi dengan lingkungan baru. Penyebab stress disebabkan oleh satu faktor atau interaksi beberapa faktor, seperti kurungan dalam sangkar kecil atau buruk dirancang yang tidak memungkinkan burung untuk terbang, penuh sesak, gangguan oleh binatang lain, paparan cuaca ekstrem dan penanganan yang berlebihan atau kasar.
Berikut tanda-tanda burung muda hutan stress.
  • Mata sebagian ditutup.
  • Burung itu terlihat lemas.
  • Burung jatuh dari tangkringan hingga mati.
  • Bulu mengembung.
  • Berapa bagian badan dan paruh burung luka akibat menabrak sangkar / kandang.
Tanda-tanda tingkat stres kronis :
  • Hilang nafsu makan.
  • Penurunan berat badan terlihat kurus dan sayu.
  • Kelesuan.
  • mematuk-matuk bulu (bisa disebabkan oleh kutu).
  • Melukai diri sendiri.
Cara Pencegahan dan mengurangi stress pada burung muda hutan.
  • Jauhkan burung dari penyebab stress, untuk burung tangkapan hutan sebaiknya di pisahkan dari burung dan binatang lain.
  • Letakkan di tempat yang sepi dan tidak banyak gangguan.
  • Pasang krodong atau tutup dengan kertas koran (untuk menghindari burung kaget melihat anda / maksud saya melihat orang lain.
  • Jangan pernah memandikan burung, walaupun saat burung di berikan tempat minum burung terlihat mandi.
  • Burung dapat di mandikan jika burung sudah jauh lebih tenang dan lahap makannya, rata-rata jika burung telah di pelihara antara 5 s/d 8 minggu.
  • Beri makanan alami (EF). Jangan paksakan burung untuk memakan voer. biarkan burung makan seperti di habitatnya.
  • Jauhkan dari segala bunyi-bunyian.
  • Beri kecukupan makanan dan minuman.
  • Ingat makan dan minuman harus selalu fresh sebaiknya minuman di ganti setiap hari.
Jika burung sudah berhasil melawati masa-masa tersebut di atas, baru burung mulai di adaptasikan dengan lingkungan baru. Stress burung dapat menyebabkan kematian pada burung, maka bersabarlah dan telaten dalam merawat burung muda hutan.


 http://duniaburungkicau.blogspot.com/2012/02/tanda-tanda-stress-dan-penanganan-pada.html
Read more > anda-Tanda Stress dan Penangananya

Stress Faktor Utama Pembunuh Murai Batu Muda Hutan


Apa yang terlintas dalam pikiran kita jika MB MH yang belum genap 1 minggu diangkut dari PB tiba-tiba drop kesehatannya, nyekukruk, tidak mau makan atau bahkan langsung mati? Mungkin kita berpikir, “wah, pasti MB pancingan nih” atau “waduh, MB sakit kok dijual“, dan lain-lain. Sampai saat ini anggapan bahwa MB MH gampang mati memang ada benarnya, tapi kenapa. Benarkah MB pancingan, “belum tentu”, apa sudah kita otopsi, tapi kalau sakit, “YA”, karena MB MH itu memang gampang sakit. Apa penyebabnya? STRESS.

Stress Penyebab Utama MB MH Mudah Terserang Penyakit

Stress pada MB MH akan menyebabkan immunosuppressive (menekan sistem kekebalan tubuh) sehingga agen penyakit lain dapat dengan mudah menyerang tubuh MB MH. Selain itu stress juga dapat mengakibatkan menurunnya nafsu makan dan perilaku yang tidak normal.

Secara fisiologis stress menyebabkan terjadinya stimulasi neuron postganglionic (nama salah satu serabut saraf) untuk menghasilkan ketokolamin (adrenalin dan/atau noradrenalin). Ketokolamin bisa menyebabkan fungsi jantung, pembuluh darah dan metabolisme umum meningkat sehingga mengakibatkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, elektrolit, nutrisi dan pH. Jika tidak ditangani dengan cepat, stress dapat menstimulasi kortek adrenal untuk menghasilkan hormon corticosteroid yang bisa menyebabkan penurunan respon antibodi dan sistem kekebalan tubuh, pengecilan limpa, thymus dan bursa fabrisius serta peningkatan kerentanan terhadap penyakit.

Pada MB MH tingkat cekaman stress memang sudah cukup tinggi. Semua stressor (factor penyebab stress) hampir pasti akan ditemuinya, seperti kelelahan saat pengangkutan, perubahan lingkungan dan lain sebagainya. Sebab itulah MB MH menjadi sangat rentan penyakit.

Jadi sebenarnya stress bisa dikatagorikan aktor utama pembunuh MB MH.

Minimalkan Stress untuk Meningkatkan Harapan Hidup MB MH

Penting sekali upaya meminimalkan stress pada MB MH terutama pada awal perawatan untuk meningkatkan harapan hidup MB MH. Upaya yang dapat kita lakukan di antaranya : Mengkondisikan lingkungan yang sehat serta nyaman bagi MB MH, Memberikan vitamin C, larutan gula dan elektrolit, Memberikan kekebalan pasif seperti pemberian antibiotika dan yang terpenting adalah menghindari atau setidaknya meminimalkan stressor pada MB MH.

Stressor yang umum kita kenal dan sangat mungkin menyebabkan stress pada MB MH antara lain kelelahan, kegaduhan/suara yang mengejutkan, sirkulasi udara yang tidak baik, pergantian pakan secara drastis, kondisi air minum, perlakuan kasar, adanya orang tidak dikenal, dan suhu yang tinggi.
Kalau kelelahan, semua MB MH pasti mengalami ini. Bayangkan saja sejak penangkapan di hutan hingga sampai di PB berapa jauh jaraknya, belum lagi kalau cara penanganan dan pengangkutannya yang kurang baik sungguh sangat melelahkan bagi MB MH. Jangankan MB MH, MB mapanpun kadang-kadang ada yang macet bunyi beberapa waktu akibat kelelahan.
Pada kasus lain, pernahkah kita memperhatikan bagaimana MB MH tiba-tiba nafsu makannya menurun atau bahkan mogok makan setelah mendengar suara petasan. Di lain waktu mungkin MB MH lebih memilih minum daripada makan jangkrik yang disodorkan akibat terlalu lama dijemur. Itu sedikit contoh kasus stress yang terjadi pada MB MH.
Jadi jika memilih MB MH sebagai bahan, kita harus punya kesabaran dan ketelatenan ekstra dalam melakukan perawatan.

Beberapa Ciri MB MH yang Mengalami Stress


• Lamban dan lesu
• Terengah-engah, paruh terbuka dan sayap jatuh
• Banyak minum
• Nafsu makan turun
• Kotoran basah, lunak/encer atau mencret
• Mematuk bulu
• dll.

Meskipun MB MH tidak sakit, hal ini perlu diperhatikan serius. Kalau tidak diatasi dan keadaan makin memburuk, MB MH dapat mati.
Read more > Stress Faktor Utama Pembunuh Murai Batu Muda Hutan

Penyebab burung Murai bahan sering mati

  • MB muda hutan ditangkap dengan cara di pancing/menggunakan kail ikan
Kkasus ini paling banyak terjadi.dimana para pemikat menangkap murai tidak menghiraukan kelangsungan hidup murai yang ditangkap, yang penting dapat banyak, dan duit mengalirrrrrr teruss, ini nih..yang merugikan lingkungan hidup burung dan para kicau mania yang membelinya...huhh..sebell, otomatis burung yang ditangkap menggunakan pancing ikan akan luka tenggorokanya, infeksi, sakit, dan mati, berdasarkan pengalaman para kicau mania, ini terjadi pada burung murai tangkapan dari
LAMPUNG, JAMBI,BENGKULU,BORNEO 
(Cat: kebanyakan, tidak semuanya..) 
 
yang dipengepul tidak dikarantina terlebih dahulu, dapat banyak langsung kirim, beda dengan murai dari  
MEDAN, ACEH  
sekitarnya biasanya pengepul mengkarantinanya terlebih dahulu, kurang lebih 3hari - 1 minggu, baru kemudian di kirim  
(Tdk semuanya juga ...)

Tips menghindarinya :
  1. Jangan beli MB bahan dari pedagang/sumber yang kaga jelas
  2. MB pancingan kurang nafsu makan karena efek luka pada kerongkongan, kita harus jeli MB yang kurang tertarik ketika diberikan EF ( Jangkrik, UH, Kroto dll ) kurang agresif makannya
  3. MB hasil pancingan cenderung tidak mengeluarkan suara kretekan, karena adanya luka di sekitar kerongkongan.(Tapi jangan berkesimpulan bahwa MB yang tidak mengeluarkan suara kretekan adalah MB hasil pancingan).
  4. Kalau terlanjur membeli, beri antibiotik yang diteteskan kekerongkongan burung, mudah2an sembuh

  • Kandang yang kurang sehat/kotor/terlalu lembab/kurang higienis
MB bahan biasanya di kondisikan full krodong, ga dirubah tempat gantung nya, shingga kalau tidak diperhatikan dengan seksama, akan muncul penyakit/bakteri yang dapat menggagu pernafasan si burung, makananpun cenderung mudah berjamur.

Sirkulasi udara yang rendah pada kandang yang dikondisikan full krodong juga bisa memicu MB mudah terjangkit virus yang bersumber dari kotorannya sendiri.
Full krodong juga bsa jadi sebab kita lupa mengontrol air minum burung, dan ingat selallu harus diganti setiap hari, karena aitr minum selalu kotor akibat bisajadi kotorannya sendiri atau paruhnya masih ada pur dan minum, sehingga air minum cepat kotor, jadi solusinya, jagalah kebersihan kandang dan cepuk air minum selama proses pengevoeran.

  • Penyumbatan Kotoran yang nempel pada dubur burung/ kloaka

kasus ini sering tidak terpantau, karena jarang dilihat, kotoran yang melakat pada dubur burung menempel, lama kelamaan mengeras, dan akhirnya menyumbat keluarnya kotoran, yang kalau ini terjadi dan tidak cepat ketahuan dan dibersihan, maka akan berakibat pada kematian.
Solusinya, tangkap MB tersebut dan bersihkan bagian duburnya dari kotoran yang melekat dengan cara membasuh bagian tersebut dengan air atau dengan air yang dicampur sirih untuk membersihalan kuman yang ada di dubur,
kalau kotoran sulit untuk dibersih kan karena sudah mengeras, bisa pakai gunting kecil untuk memotong bagian bulu di mana kotoran tersebut melekat.

  • Perubahan cuaca yang darstis dan ekstrim.

Cuaca yang berganti begitu cepet, kadang panas teriiiik sekali tiba tioba medung dan huja lebat, begitu seterusnya, maka burung terlihat MENGKROK ( kata orang jawa )
Pada kondisi tersebut, MB akan terlihat seperti meriang, di mana si MB cenderung akan memegarkan bulu-bulu halusnya.
 
Burung bahan belum bisa beradaptasi dengan perubahan cuaca yang cenderung ekstrim dan jika tidak diambil tindakan bisa berakibat fatal.
akibatnya, nafsu makan menjadi berkurang dan MB akan mudah sakit bahkan mati.
Solusinya, usahakan untuk tempatkan MB pada ruangan yang bersuhu konstan atau bisa menggunakan penerangan lampu listrik untuk membuat suhu menjadi hangat dan stabil.

  • Terlalu stress, dan berlanjut STRESSnya ketika dalam proses makan pur

Biasanya terjadi, ketika burung bahan yang sudah dibeli dan dirumah, ditaruh ditempat yang sepi, tapi tidak jarang tempat tersebut malah jadi buah simalakama kalau tidak intens memperhatikannya, karena adanya Faktor penggangu yang lain, (Tikus, Kucing, dll) atau pun terlalu berisik yang mengakibatkan burung selalu GABRAKKAN/ nabrak nabrak sehingga fisik capai. terkuras, drop dan nafsu makan turun, dan mati
Solusinya, cari tempat menggantung yang strategis, shingga kita selalu dapat mengontrol kondisi burung dan ketersediaan makanan burung, dan jauhi/ pastikan jauh dari jangkauan Hewan penggangu.

Read more > Penyebab burung Murai bahan sering mati

Burung Mampu Memahami Isi Hati Pasangan

Dari sebuah penelitian, diketahui bahwa pejantan "eurasian jays" (Garrulus glandarius), spesies burung yang tinggal di kawasan Eropa barat dan barat laut Afrika, mampu memilihkan makanan untuk pasangan betina sesuai dengan selera yang diinginkan sang betina saat itu. Syaratnya, sang jantan berkomitmen dalam hubungan mereka.

Penelitian yang dilakukan di laboratorium Comparative Cognition Nicola Clayton di Department of Psychology, Cambridge University, Inggris, dan dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini menyimpulkan adanya indikasi kemampuan untuk saling mengenali dan memahami kondisi psikologi di antara sesama burung.

Dalam studinya, para peneliti menguji beberapa pasang burung jays dan memisahkan para pejantan dari betina. Para betina kemudian diberi satu jenis makanan, antara ngengat lilin atau cacing, dan para pejantan mengamati dari jauh, dari sangkar yang terpisah. Saat pasangan disatukan kembali, dua jenis makanan itu kembali dihidangkan.

Ternyata, para pejantan akan memilih untuk memberikan pasangannya makanan lain yang sebelumnya tidak ia makan dan ini sangat menyenangkan bagi para betina.

Lewat uji coba yang berbeda, menggunakan berbagai macam variasi makanan dan akses visual para pejantan pada para betina saat mereka sedang makan, peneliti mengetahui bahwa para pejantan perlu benar-benar melihat apa yang sedang dimakan betinanya sampai ia cukup bosan terhadap satu jenis makanan. Sehingga, saat mereka disatukan, mereka tahu makanan apa yang sebaiknya diberikan pada si betina.

Hasil ini menunjukkan bahwa pola berbagi makanan pada kalangan pejantan bukan mengikuti perilaku preferensi betinanya, melainkan merupakan respons terhadap perubahan internal psikologis pasangannya. “Temuan kami membuka peluang bahwa burung-burung ini mampu mengetahui keinginan pasangan mereka, memahami isi hati pasangan sama seperti memahami diri mereka sendiri,” kata Ljerka Ostojic, ketua tim penelitian tersebut.

“Memahami kondisi psikologis individu lain memerlukan pemahaman mendasar dari individu tersebut. Buktinya, saat tidak ada peluang untuk berbagi makanan dengan para betina, para pejantan memilih makanan sesuai dengan keinginannya sendiri. Tetapi, jika memungkinkan untuk berbagi, mereka akan memilih makanan yang diinginkan para betina,” ucapnya.

Peneliti yakin bahwa kemampuan untuk merespons isi hati pasangan ini sangat penting bagi spesies yang menjalani hidup dalam hubungan jangka panjang. Berbagi makanan sendiri merupakan aktivitas bercumbu yang penting bagi para burung jays. Artinya, kemampuan untuk memilih makanan yang sedang diinginkan oleh sang partner akan meningkatkan nilai sang pejantan sebagai pasangan.

“Sebagai perbandingan misalnya adalah seorang pria memberikan cokelat pada istrinya. Pemberian cokelat ini merupakan ritual yang dapat mempererat hubungan antara pasangan. Tetapi, pria yang bisa mengetahui pasti cokelat apa yang sedang benar-benar diinginkan istrinya akan membuat hubungan mereka lebih erat dan membuktikan bahwa ia merupakan partner hidup yang baik,” sebut Ostojic dalam laporannya.


Kompas.com



Read more > Burung Mampu Memahami Isi Hati Pasangan

Burung murai batu, kenari dan lovebird impor dibakar

Sembilan jenis unggas impor terdiri dari burung murai batu, ayam filipina, burung kenari, burung lovebird, anak anjing, burung emprit, burung jalak, DOC GP dan burung merpati balap dimusnahkan dengan cara dibakar hingga menjadi abu.


Pemusnahan dilakukan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tangerang terhadap tanaman dan hewan impor ilegal yang membawa penyakit. “Teknis pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar di dalam insenerator sampai menjadi abu,” kata kepala balai, Musyafak Fauzi, Rabu 13 Juni 2012.
Pemusnahan burung dilakukan bersama dengan beberapa jenis tanaman yang diduga membawa penyakit. Ada 13 jenis tanaman yang dimusnahkan, empat di antaranya positif mengandung bakteri. “Empat tanaman itu memiliki hama dan masuk ke dalam golongan 1 yang belum ada jenisnya dan belum ada treatmen untuk penyakit tersebut,” katanya sebagaimana dikutip Rebuplika.co.id.

Bawa penyakit
Pemusnahan tanaman dan hewan dengan insenerator
Cara pemusnahan tanaman dan hewan dengan insenerator: ilustrasi

Dia menambahkan bahaya dari hama penyakit tersebut adalah dapat menurunkan produksi tanaman lainnya. Sedangkan untuk hewan yang dimusnahkan dikhawatirkan membawa penyakit ke Indonesia.
Selain itu, hasil bahan pangan dari hewan yang ikut dimusnahkan berupa sosis, susu olahan, daging olahan, telor bebek, abon, ceker ayam, baso sapi, dendeng sapi, daging sapi, ayam, babi, dan bebek, dan sarang burung walet.

Menurut Musyafak, tanaman serta hewan tersebut sebagian besar datang dari Thailand, Cina, Hongkong, Amerika, dan India. Rata-rata hewan tersebut mati saat dalam perjalanan dari negara asal dan saat dilakukan observasi. “Tanaman dan hewan ini merupakan hasil sitaan selama tiga bulan terakhir,” ujarnya.
Nilai estimasi kerugian tanaman dan hewan tersebut mencapai Rp 1 miliar. Musyafak mengatakan nilai kerugian tersebut bisa mencapai ratusan miliar bahkan triliun apabila sudah masuk dan beredar di Indonesia.



http://omkicau.com/2012/06/15/diduga-bawa-penyakit-burung-murai-batu-kenari-dan-lovebird-impor-dibakar/
Read more > Burung murai batu, kenari dan lovebird impor dibakar
 
 
Copyright © seputar info burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo