Tuesday, May 21, 2013

Mengenal burung cipoh


Di kalangan penggemar burung berkicau burung Citoh atau Cipoh, cipow ini sepertinya tidak begitu marak, padahal dari segi kecerdasan dalam membawakan kicauannya burung ini tidak kalah kemampuannya untuk bersaing dengan burung-burung kicauan lainnya yang saat ini digemari seperti pleci, gelatik, ciblek atau burung-burung lokal kecil lainnya.

Cipoh Kacat, nama Latinnya adalah Aegithina tiphia, dan burung yang sering dinamakan burung citoh, cipow, atau cipew, ada juga yang bilang sirpu dan sirtu, sesuai dengan nama burung di daerah masing-masing, tapi entah mengapa burung ini tidak terlalu banyak di gemari oleh pecinta burung.

Harga burung ini di pasaran sepertinya tidak bisa melonjak tinggi mengikuti perkembangan harga dari burung-burung kicauan lain yang lebih populer seperti burung pleci, gelatik dan ciblek, mungkin saja jika burung citoh ini sudah masuk dalam daftar kelas di perlombaan akan jauh lebih mahal.

Sekilas burung ini mempunyai tubuh yang menyerupai atau sebesar burung Decu, atau jika anda kenal sebesar burung tledekan atau jempolan, hanya saja dibedakan dengan warna kuning kehijauan.

Burung cipoh termasuk suku Chloropseidae atau cica-daun sebagaimana burung cucak hijau, burung sirpu atau citoh ini banyak tersebar di wilayah asia tenggara, sumatera, jawa dan kalimantan, dan dalam perawatannya tidak terlalu sulit karena burung ini menyukai makanan seperti kroto, jangkrik, belalang dan bisa jiga buah-buahan seperti pisang.

Jantan Dan Betina

Membedakan burung Cipo Atau sirtu Jantan dan Betina, adalah pada burung jantan ukuran tubuh biasanya lebih panjang dari burung betina juga pada warna lidah bagian dalam pada burung sirtu jantan berwarna hitam, burung citoh jantan mempunyai suara yang lebih bervariasi dibandingkan dengan burung betina, sedangkan warna bulu pada burung jantan lebih tegas dan tajam dibanding burung betina.

Mungkin saja bila burung ini sudah mendapat kelas khusus di arena lomba, tidak menutup kemungkinan akan menjadi ramai dan tentu saja harga jualpun pasti akan naik, semoga saja burung citoh ini bisa mendapat tempat di arena kontes menyusul burung lokal lainnya, atau mungkin saja burung citoh ini sudah ada lombanya di tempat daerah anda.
Read more > Mengenal burung cipoh

Sekilas burung gelatik batu


Burung Gelatik Batu kelabu ini mudah untuk beradaptasinya dan relatif lebih cepat untuk berkicau dibandingkan dengan jenis burung kicau lain, suara burung ini selain merdu juga memiliki banyak variasi suara burung lain seperti burung gereja, ciblek, dan kenari, tidak heran jika burung ini sangat cocok sebagai isian atau master bagi berbagai jenis burung ocehan lainnya, terutama untuk burung kenari dan sejenisnya.

Sekilas informasi secara umumnya burung hias gelatik atau gelatik wingko ini memiliki kicauan yang bagus dan nyaring dengan sresetan atau tembakan-tembakan yang lumayan panjang serta volume yang keras.

Kabarnya dulu burung hias gelatik ini adalah musuh bagi para petani, seiring perkembangan burung di indonesia saat ini burung gelatik ini malah banyak di buru oleh para penangkap burung untuk di jual kembali, dan alhasil burung gelatik ini malah mulai jarang ditemukan di alam bebasnya.

Sebelumnya harga burung gelatik ini sangat murah, berkisar Rp. 20.000,- hingga harga paling tinggi sekitar Rp.45.000,- dengan kondisi alas, liar, giras, namun saat ini yang saya pantau di pasar burung Plered Cirebon  harganya sudah mencapai Rp.60.000,- hingga Rp. 85.000,- dengan kondisi burung sama seperti diatas masih liar.

Seperti halnya burung-burung yang lainnya, jika burung sudah ada kelasnya di kontes atau lomba, harga pun pasti mengikuti sesuai dengan ramainya para hobi burung mengitkuti Trend burung yang sedang ramai.

Contoh lain yang sempat melonjat dalam harga burung yang tadinya murah yaitu Ciblek, Kolibri, Pleci, Cici Tasik, bahkan saat ini Burung Gelatik yang sedang banyak di gemari oleh para hobi burung mania, itu semua didasarkan karena memang burung-burung tersebut telah mendapat tempat di arena lomba di daerah Jawa dan sekitarnya.

Bagaimana dengan burung-burung kecil lainnya yang belum mendapatkan tempat di arena lomba, pastilah harga masih relatif murah, kita tinggal tunggu saja burung berikutnya yang akan meramaikan dunia lomba burung berkicau di Indonesia.

Burung gelatik yang saat ini sedang ramai adalah jenis burung gelatik batu yang nama latinnya adalah Parus Major, karena memang dari sisi suara relative lebih bagus dan bervariasi dari pada kicauan Gelatik Jawa (Silver), hanya saja dari sisi penampilan Gelatik Batu warnanya relative kurang cemerlang dibanding Gelatik Jawa. 

Paruh yang berbeda dari sisi warna maupun bentuk, untuk Gelatik Batu paruh runcing dan bisa diguakan untuk makan serangga, sedangkan untuk paruh Gelatik Jawa (Silver) berbentuk tumpul mirip dengan paruh emprit yang biasa digunakan untuk makan biji-bijian.

Mungkin karena faktor kebiasaan dalam perawatan, burung ini sebenarnya termasuk pemakan biji-bijian karena melihat dari bentuk paruhnya seperti burung kenari, lovebird, ternyata burung gelatik ini bisa juga di beri makan voer serta serangga jangkrik dan kroto.
Read more > Sekilas burung gelatik batu

Membedakan trucukaan jantan dan betina


Burung TrucukanBurung Cucak Kebon atau banyak juga yang bilang trucukan atau jogjog pastinya para hobi burung mengenalnya dan burung jenis ini pastinya ada di setiap pasar burung dimanapun, karena burung cucak kebon ini sering banyak di tangkap.

Untuk masalah harga memang burung tersebut tidak terlalu mahal dan banyak juga yang memeliharanya untuk sekedar hobi karena untuk memeliharanya cukup gampang tidak terlalu sulit hanya dengan memberi dia makan buah - buahan dia pun pasti senang.

Merbah cerukcuk serumpun dengan burung cucak - cucakan  (Family  pycnonotidae) seperti salah satunya yaitu burung kutilang mungkin merupakan burung yang paling banyak dipelihara oleh anak-anak di Jawa, terutama yang disukai adalah burung yang masih muda atau masih kecil, sehingga dapat dijinakkan.

Burung yang telah jinak kerap kali tidak akan pergi jauh dari kandangnya, walaupun dilepaskan dengan bebas, setiap saat atau setidaknya sore hari akan kembali untuk meminta makanan kepada pemeliharanya, dalam tangkaran, burung ini biasanya diberi makan buah-buahan seperti pepaya dan pisang, dan serangga kecil seperti ulat, belalang atau cengkerik.

Burung trucukan atau burung merbah atau disebut juga cucak-cucakan (Familia pycnonotidae) termasuk ke dalam suku burung kicau kawasan Asia tropis dan Afrika, burung dengan suara yang merdu dan variasi lagu beragam ini dalam bahasa Inggris disebut Bulbuls. (Yellow-vented Bulbul) Pycnonotus goiavier

Nama merbah (bahasa Melayu) merujuk pada jenis burung kicauan, berbulu suram dan tinggal di semak belukar, termasuk di dalamnya adalah jenis-jenis burung pelanduk, tepus, bentet dan lain-lain.

Burung cucak kebon atau Trucukan ini bukan jenis  burung petarung, namun burung ini bisa melakukan pertahanan untuk menjaga daerah teritorialnya. karena mempunyai kemampuan adaptasi yang cukup  tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.

Burung ini berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm, dan sisi atas tubuh ( punggung, ekor ) berwarna coklat kelabu gelap, sisi bawah (tenggorokan, dada dan perut) putih kusam. Mahkota kehitaman, alis dan sekitar mata putih, dengan kekang (garis di depan mata) hitam. Sisi lambung dengan coretan-coretan coklat, dan penutup pantat berwarna kuning, iris mata berwarna coklat, paruh hitam dan kaki abu-abu merah jambu.

Merbah cerukcuk menyukai tempat-tempat terbuka, semak belukar, tepi jalan, kebun, dan hutan sekunder, burung ini sering berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain, tidur berkelompok dengan jenisnya, di ranting-ranting perdu atau pohon kecil.

Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah buah-buahan yang lunak, di pekarangan, burung ini kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak, selain itu ia juga memangsa aneka serangga, ulat dan hewan kecil lainnya seperti cacing dan merbah cerukcuk sering menghabiskan waktu lebih lama untuk mencari makanan di atas tanah daripada jenis merbah lainnya.

Berbunyi nyaring dan berisik, cok, cok, ..cok-cok ! ; siulan pendek cuk-co-li-lek.. berulang, kadang-kadang dengan cepat; atau nyanyian bersuara lemah mirip gumam atau gerutuan burung, orang bilang biasanya dengan istilah, golokcilik,golokcilik, golokcilik begitulah bunyi kicauan serupanya.

Sarang cerukcuk berbentuk cawan dari anyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting yang halus, dijalin dengan serat tumbuhan dan menempel pada dahan. Di Jawa Tengah didapati pula sarang yang dibangun di sela-sela buah pisang, telur dua atau tiga butir, berwarna keputihan berbintik coklat atau ungu, tercatat bersarang sepanjang tahun, dengan puncaknya Maret sampai Juni.

Burung ini menyebar luas di Asia Tenggara, Semenanjung Malaya dan Filipina. Di Indonesia didapati di Sumatra dan pulau-pulau di bagian timurnya, Kalimantan, Jawa dan Bali. Diduga diintroduksi ke Lombok dan Sulawesi Selatan. Umum terdapat sampai ketinggian 1.500 m dpl.

Beda Jantan Dan Betina Burung Trucukaan ini banyak yang mengatakan bahwa jika jantan  di dalam rongga mulutnya akan terlihat berwarna kuning dan dapat di pastikan Burung Trucukan Jantan.

Dan jika burung trucukan jantan jika dia berkicau atau ngriwik akan terlihat jambul di atas kepalanya dan terdengar kicauannya atau ngriwiknya lebih keras dari pada betina.

Namun ada pula masukkan yang banyak mengatakan bahwa kelas burung pemakan buah - buahan ini seperti, burung cucak - cucakan kebon, kutilang dan cucak rowo (Cucak Ijo tidak termasuk) yang rewel atau yang mempunyai suara ngerol dan ngeropel adalah jenis kelamin yang Betina.
Read more > Membedakan trucukaan jantan dan betina
 
 
Copyright © seputar info burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo