Tuesday, December 18, 2012

Gangguan pernafasan pada murai batu

Murai batu yang dipelihara dalam kandang penangkaran sangat rentan dengan perubahan cuaca lingkungan sekitarnya. Cuaca yang tiba-tiba berubah secara drastis dapat menyebabkan burung murai batu Anda mudah terserang penyakit pada bagian pernafasannya.
Kondisi kandang penangkaran yang kotor, serta bau karena kotoran burung yang jarang dibersihkan dapat menjadi penyebab murai batu terserang penyakit gangguan pernafasannya. Gejala awal burung murai batu mengalami gangguan pernafasan antara lain burung malas berkicau, nafasnya terdengar bunyi, burung megap-megap, burung tidak lincah, nafsu makan menurun. Gejala lainnya adalah pada saat tidak berkicau ekornya terlihat bergerak naik turun mengikuti irama nafasnya yang semakin hari semakin cepat dan menyebabkan kematian jika tidak segera ditanggulangi.
Untuk burung yang terkena penyakit gangguan pernafasan jangan dijemur dulu, dan burung yang sakit dapat diberikan kapsul terafit yang dicampurkan dengan air minumnya.
Read more > Gangguan pernafasan pada murai batu

Memacu produktifitas murai batu

Untuk meningkatkan produktifitas penangkaran murai batu dalam menghasilakan trotolan, ANF Bird Farm melakukan perawatan piyik dengan tangan. Biasanya setelah piyik dipanen dari indukannya, seminggu sampai sepuluh hari kemudian indukan akan bertelur lagi.
ANF Bird Farm memanen piyik murai batu dari kotak sarang induknya pada kisaran umur lima sampai tujuh hari, kemudian dimasukkan dalam dalam kotak inkubator dan diloloh sendiri dengan tangan. Pemberian makan pada piyik murai batu harus teratur. piyik tidak boleh terlalu kenyang, karena dapat menyebabkan kematian. Di ANF Bird Farm, pemberian makanan dengan diloloh tangan biasanya dilakukan setiap satu jam sekali dengan porsi yang cukup, penambahan porsi makanan sesuai dengan meningkatnya pertumbuhan piyik.

Menu makanan untuk meloloh piyik umur 5-12 hari diantaranya adalah kroto segar yang telah dipilih yang berwarna putih saja, cacing yang sudah dicincang halus dan voer yang sudah direndam air matang. Setelah piyik mengijak umur 12 hari, berikanlah jangkrik bondol berukuran kecil yang kepala dan kakinya telah dihilangkan.
Read more > Memacu produktifitas murai batu

Gangguan pencernaan pada murai batu

Gejala-gejala gangguan pencernaan pada murai batu sangat mirip dengan gejala-gejala berak darah, ditambah dengan gerakan berjingkat-jingkat sewaktu buang kotoran. Ada tiga kemungkinan pada gangguan pencernaan ini, mungkin berak darah, berak kapur, atau susah buang kotoran.
Bila murai batu menderita gangguan pencernaan, jagalah kebersihan kandang, berikanlah air minum yang bersih dan setiap hari diganti dengan yang baru. Hindarkan burung dari makanan yang dapat merusak pencernaannya, misalnya kaki serangga, sayap serangga.
Jika murai batu Anda juga mengalami susah berak, biasanya ada kotoran yang tertahan sampai beberapa hari, dan ia akan tampak menderita karena sakit. Untuk mengatasinya, masukkanlah air sabun ke dalam duburnya melalui alat suntik yang sudah diambil jarumnya. Air sabun akan memudahkan dan melancarkan saat burung akan buang kotoran atau berak. Berikan pula makanan yang mudah dicerna seperti kroto segar, serta taburkan batuan kecil dan kerikil batu apung untuk membantu proses pencernaan murai batu
Read more > Gangguan pencernaan pada murai batu

Murai batu berak darah

Karena penyakit berak darah, murai batu akan kelihatan lesu, bulunya kusut, sayapnya menjuntai ke bawah, dan matanya tertutup. la juga mengalami mencret, tinjanya encer, dan bila sudah parah maka tinjanya berwarna kemerahan karena darah. la bahkan tidak mau bertengger dan hanya duduk-duduk di lantai sangkar.
Bila burung mengalami penyakit ini, jauhkanlah burung Anda yang sehat dari burung yang sakit. Tujuannya agar burung yang sehat tidak tertular melalui kotorannya.
Bersihkan pula sangkar dari kotoran yang menumpuk dan sisa pakan yang basi. Jagalah kesehatan burung agar tidak terganggu pencernaannya karena penyakit ini menyerang usus sehingga menyebabkan peradangan, luka, dan mengeluarkan darah.
Bila menghadapi keadaan seperti ini, pisahkanlah burung Anda yang sakit dan masukkanlah ke dalam sangkar karantina. Kurangilah porsi makannya agar ada kesempatan untuk menyembuhkan usus yang terluka, dan berikanlah pakan yang halus. Berikan pula Coxilin atau Sulfaquinoxilin dan tambahkan vitamin ke dalamnya. Anda bahkan dapat memberikan kapsul Terafit yang dimasukkan ke dalam mulutnya
Read more > Murai batu berak darah

Kutu Pada Murai Batu

Murai batu yang tidak pernah mandi, dijemur, dan kandangnya kotor mudah sekali terserang kutu. Gejala-gejala burung yang diserang kutu adalah sering mematuk-matuk bulu badan, bulu ekor, dan bulu sayap sehingga menjadi kusam dan patah-patah.
Pencegahan terhadap serang kutu dapat dilakukan dengan cara sering memandikan, menjemur, dan membersihkan sangkar. Sedangkan pengobatan kutu pada burung dapat dilakukan dengan obat kutu khusus burung yang dicampur air dan disemprotkan pada bulu burung menggunakan sprayer. Bila sulit mendapatkan obat kutu khusus burung, obat tersebut dapat diganti dengan obat kutu rambut manusia. Tuangkan sedikit obat kutu manusia tersebut dalam wadah dan campur dengan air, kemudian semprotkan pada bulu burung dengan sprayer.

Pengobatan secara tradisional dapat dilakukan dengan daun sirih. Ambil tujuh lembar daun sirih dan diremas-remas, kemudian rendam dalam air panas dan tunggu hingga dingin. Setelah air rendaman daun sirih tersebut dingin, ambil burung yang terserang kutu kemudian mandikan dengan air rendaman daun sirih. Ulangi lagi setiap tiga hari sekali hingga burung tersebut terbebas dari kutu.
Read more > Kutu Pada Murai Batu

Murai batu masuk angin

Tanda-tanda burung yang masuk angin adalah burung kelihatan lemah dan kurang bersemangat, lesu, bulu kusut dan mengembang, nafsu makan berkurang atau bahkan tidak makan sama sekali, dan biasanya diikuti dengan diare. Berikut cara pencegahannya:
  • Usahakan suhu udara pada sore dan malam hari tidak terlalu dingin agar burung tidak terkena angin dingin secara langsung.
  • Perbaiki dan tingkatkan kondisi tubuh burung dengan perbaikan mutu pakan serta memberikan vitamin pada air minumnya.
  • Usahakan agar burung mendapatkan sinar matahari pagi yang cukup.
  • Selalu sediakan air bersih untuk mandi dan airnya diganti secara rutin setiap hari
Pengobatan untuk burung yang masuk angin bisa dilakukan dengan cara berikut ini:
  • Masukkan burung yang sakit ke dalam sangkar karantina.
  • Pasanglah lampu pemanas di dalam sangkar (suhu 32-34 °C atau sedikit di atas suhu burung rata-rata dalam kondisi sehat).
  • Berikan makanan yang mudah dicerna, seperti kroto segar
  • Berikan obat antibiotika yang dapat menghangatkan tubuhnya.
  • Campurkan vitamin ke dalam air minumnya agar kondisinya segera pulih kembali.
Read more > Murai batu masuk angin

Murai batu cacingan

Penyebab cacingan pada murai batu adalah cacing yang hidup dalam usus burung sebagai parasit yang menghisap sari-sari makanan. Penularan cacing ini dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang tercemar atau mengandung telur cacing dan diminum oleh burung. Penularan dapat juga terjadi melalui kotoran dari burung yang menderita cacingan. Gejala-gejala burung yang menderita cacingan adalah  kotorannya encer (mencret) bercampur lendir, kondisi burung lemah, malas berkicau, nafsu makan menurun, badan kurus, dan muka pucat.

Pencegahan cacingan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan sangkar/kandang dari segala macam kotoran yang tercemar telur cacing dan menghindari kerumunan lalat yang dapat menyebarkan bibit penyakit; pemberian pakan dan minum yang bersih dalam jumlah yang cukup dan mengandung nutrisi sesuai yang dibutuhkan oleh burung.
Pengobatan terhadap burung yang menderita cacingan dapat dilakukan dengan pemberian obat cacing khusus burung. Agar tidak mengalami stress setelah sembuh dari cacingan, burung tersebut dapat diberi obat anti stress.
Read more > Murai batu cacingan

Indukan murai batu tidak bisa mengeluarkan telurnya

Indukan murai batu yang tidak bisa mengeluarkan telurnya disebabkan oleh kecilnya saluran telur yang memang bawaan dari lahir. Bisa juga disebabkan kelebihan kalsium sehingga kulit telur yang berada didalam rahim indukan betina agak keras.

Ciri-ciri indukan betina yang menahan telur di saluran telurnya diantaranya adalah indukan betina diam saja dibawah kandang penangkaran dengan bulu mengembang dan bagian bawah saluran telurnya membengkak. Untuk mengatasi masalah tersebut, tangkap indukan betina itu dan urut pelan-pelan bagian perut bawahnya sampai telur itu kelaur. Setelah itu lepaskan kembali induk betina ke kandang penangkaran.

Read more > Indukan murai batu tidak bisa mengeluarkan telurnya

Induk murai batu membuang telurnya

Pada tahap pengeraman telur biasanya muncul masalah yang berkaitan dengan kemungkinan induk burung membuang telurnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan induk burung membuang telur dari sarangnya, diantaranya adalah:
1. Induk Tidak Merasa Nyaman dengan Lingkungan
Pada umumnya kandang penangkaran dibuat dari tembok yang tertutup. Suara bising, gaduh, serta bau yang menyengat merupakan salah satu faktor yang membuat induk burung tidak merasa nyaman.

2. Induk Burung  Merasa Terancam
 Indukan akan membuang telurnya karena merasa terancam. Gangguan binatang seperti tikus, kucing, maupun anjing adalah faktor yang dapat membuat  induk burung merasa terancam. Agar induk burung tidak membuang telurnya, maka Anda harus meminimalkan gangguan lingkungan tersebut. Jauhkanlah kandang penangkaran dari keramaian orang maupun kendaraan bermotor. Jauhkan pula kandang dari ancaman binatang peliharaan maupun binatang liar.

3. Indukan Membuang Serabut Sarang
Jika indukan burung tidak merasa nyaman dengan sarangnya, maka ia akan membuang serabut dan menata kembali bahan pembuat sarang. Dalam proses itu, telurnya ikut jatuh. Dalam hal ini Anda harus membuat lebih dari satu sarang sehingga indukan bisa memilih sendiri posisi dan kenyamanan sarang yang Anda buat.

4. Indukan Berahi Kembali               
Indukan akan berahi lagi jika Anda memberikan makanan tambahan secara berlebihan.

5. Indukan yang Nakal
Bila Anda mempunyai indukan burung yang nakal sehingga kerap membuang telurnya sendiri, maka Anda bisa mencari babuan burung lain untuk mengerami telurnya atau memasukkan ke dalam mesin tetas.

6. Kurangnya Kalsium Pada Indukan
Indukan memakan telurnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya untuk proses bertelur selanjutnya. Untuk mengatasinya, disarankan dikandang penangkaran disediakan kulit telur ayam yang telah ditumbuk halus. Sehingga indukan bisa memakan kulit telur ayam tersebut untuk memenuhi kebutuhan kalsium untuk produktivitas selanjutnya.
Read more > Induk murai batu membuang telurnya
 
 
Copyright © seputar info burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo