Thursday, May 2, 2013

Download Suara Kicauan Mp3 Burung Serindit


Berikut saya akan berbagi suara burung serindit, anda bisa mendownloadnya dan menjadikan suara burung ini sebagai suara untuk memaster burung kicau yang lainnya silahkan klik tombol downloadnya untuk mendownload mp3 burung serindit :

Read more > Download Suara Kicauan Mp3 Burung Serindit

Perawatan bakalan serindit

 
Untuk memperoleh suara yang lengkap, idealnya kita memelihara serindit sejak muda, karena akan lebih mudah dimaster. Usahakan mencari bakalan yang beranjak dewasa, ketika sebagian tanda biru di kepala dan merah di tenggorokan masih samar-samar.
memberikan hasil Perawatan burung serindit itu sendiri tidaklah sulit, karena burung ini dikenal sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya selain itu kemudahan alam pemberian pakan misalnya membuat burung ini sangat cocok dipelihara oleh pemula yang baru saja menekuni hobi barunya yaitu burung kicauan contohnya saja serindit hanya cukup diberi nasi setiap hari saja burung ini sudah mau berkicau dengan riangnya apalagi jika dibarengi dengan pemberian buah-buahan dan makanan lainnya.

Salah satu hal yang lumayan susah dalam merawat serindit muda hutan (MH) atau tangkapan hutan adalah mengajarinya makan millet atau biji-bijian. Sebab di habitat aslinya, mereka cenderung makan buah-buahan yang manis.
Tetapi dengan berbagai cara dan pelatihan yang kontinyu, burung ini lama-lama akan menyukai biji-bijian. Berikut ini beberapa cara mengenalkan millet kepada serindit MH (Anda bisa mencoba salah satu) :
  • Cara yang lazim digunakan adalah menempelkan millet pada buah-buahan. Bisa juga memotong buah, lalu menyimpannya dalam wadah millet dan dilumuri dengan millet.
  • Menyatukan serindit yang belum biasa makan millet dengan serindit yang sudah terbiasa makan millet. Hal ini akan merangsang minatnya untuk ikut-ikutan memakan millet.
  • Mencampur millet dalam air gula (air yang manis). Air gula juga bisa digantikan dengan madu. Lakukan selama beberapa hari, kemudian coba berikan millet yang utuh atau kering. Kalau sudah mau memakannya, berarti Anda berhasil mengajarinya makan millet.
Adapun jenis buah yang disukai burung serindit sangat beragam. Di alam bebas, burung ini antara lain menyukai rambutan, jambu monyet, apel, pepaya, anggur, jeruk, pisang kepok, dan sebagainya. Jika Anda merasa aman dengan buah-buahan yang dibeli dari pasar, maka buah cukup dicuci bersih lalu diberikan kepada burung.


Perawatan lain yang dianjurkan adalah memandikannya setiap hari, baik dengan cara disemprot halus pada bagian dada dan punggung serta ekornya (jangan terkena muka, karena air semprotan bisa masuk ke lubang hidung (nostril). Bisa juga menyediakan bak mandi jika burung terbiasa dengan cara seperti itu, Selanjutnya, penjemuran cukup sebentar saja.

sekian artikel dari saya tentang burung serindit semoga bermanfaat .....
Read more > Perawatan bakalan serindit

Membedakan jenis kelamin Burung Serindit

INGAT, BIRU DI ATAS KEPALA DAN MERAH DI TENGGOROKAN ADALAH CIRI SERINDIT JANTAN.
INGAT, BIRU DI ATAS KEPALA DAN MERAH DI TENGGOROKAN ADALAH CIRI SERINDIT JANTAN.
Dalam literatur perburungan internasional, serindit melayu disebut sebagai blue-crowned hanging parrot. Ini karena pada bagian atas kepalanya terdapat warna biru yang cukup besar dan mudah dilihat. Tetapi ciri ini hanya dimiliki burung jantan. Jadi, ini merupakan tengara yang paling mudah diamati dalam membedakan jenis kelamin burung serindit melayu.

Kedua, burung jantan mempunyai noktah merah yang cukup besar di bagian tenggorokan (bisa juga disebut bagian dada). Burung betina tidak memiliki kedua kekhasan yang dimiliki burung jantan, yaitu noktah biru di atas kepala dan noktah merah di bagian tenggorokan.
Tetapi serindit muda, meski jantan, awalnya tidak menampakkan tanda biru di bagian atas kepala maupun merah di bagian tenggorokan. Warna itu baru muncul menjelang dewasa, mulai dari samar-samar, agak jelas, dan akhirnya benar-benar jelas.

sekian artikel saya tentang burung serindit semoga bermanfaat....
Read more > Membedakan jenis kelamin Burung Serindit

Gara-gara jadi maskot PON, burung serindit jadi buron nomer 1 di Pekanbaru

Kasihan bener nih nasib burung serindit. Gara-gara jadi maskot Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau, burung ini menjadi burung yang paling banyak dicari untuk dipelihara di Pekanbaru, Riau. Paling tidak itulah kisah yang diceritakan wartawan yang melakukan pengamatan atas transaksi burung  ini di pasar burung di Pekanbaru.
Burung serindit

Burung serindit
Rakyat Melayu Riau mengabadikan serindit dalam berbagai cerita rakyat. Dalam dongeng rakyat Melayu yang kerap dikisahkan oleh penutur lisan, serindit menjadi simbol kebijaksanaan, keindahan, keberanian, kesetiaan, kerendahan hati dan kearifan. “Itulah mengapa serindit masuk pula dalam lambang Propinsi Riau, yakni pada hulu keris yang disebut hulu keris kepala serindit,” kata budayawan Riau Anas Aismana.
Dulu pada tiap-tiap teritis rumah rakyat Melayu Riau tak jauh dari ambang pintu muka, tergantung burung serindit yang menjadi penanda kearifan dan kerendahan hati sang empunya, serta penolak bala. Sekarang masyarakat Riau, apalagi generasi mudanya amat jarang melihat apalagi mengenal lebih dalam burung bernama latin Loriculus galgulus (Linnaeus) itu. Burung yang termasuk dalam ordo psittaciformes dan famili Psittacidae atau burung paruh bengkok itu makin sulit ditemui di Pekanbaru, karena pohon-pohon tempat hinggap, mencari makan, dan bersarang, telah disulap menjadi hutan beton.
Serikat Antarbangsa bagi Konservasi Alam (IUCN/International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources), dalam IUCN Red List, menetapkan status konservasi burung Serindit pada level “Least Concern” (LC), atau berisiko rendah. Artinya burung yang lincah dan enerjik itu, masih ada di alam bebas, namun agar tak terancam kehidupannya, habitat aslinya perlu dipelihara.
UICN Red List selama ini dinilai merupakan sistem klasifikasi spesies yang paling objektif mengenai kelangkaan suatu spesies. Burung serindit perlu diberi ruang hidup dengan menciptakan kantung-kantung habitat, agar Riau, yang selama ini dikenal sebagai daerah yang memiliki populasi serindit yang terbesar, tetap menjadi pemilik sah satwa identitas Bumi Lancang Kuning. (*)

sekian artikel dari saya tentang burung serindit semoga bermanfaat dan menjadi refrensi sobat pecinta burung sekalian....
Read more > Gara-gara jadi maskot PON, burung serindit jadi buron nomer 1 di Pekanbaru

Burung serindit, dencingnya menggairahkan…



Suaranya memang mengasyikkan dan menggairahkan hehehe. Dencing suara serindit jika bisa masuk ke suara murai batu, tentu akan menjadikan suara si murai jadi dahsyat. Sebab, dencing suara serindit yang dibawakan murai batu tentu akan beberapa kali lebih keras ketimbang dibawakan oleh srindit sendiri.
Serindit paruh hitam itu (ada serindit paruh merah yang biasanya berkembang biak di Jawa) 
Serindit termasuk animalia dengan filum chordata, kelas aves, ordo psittaciformes, keluarga Psittacidae atau burung paruh bengkok dengan genus Loriculus. Burung-burung genus Loricus berukuran kecil ini secara umum hidup tersebar di hutan tropis di Asia Tenggara.
Burung serindit umumnya memiliki bulu berwarna hijau dengan ekor yang pendek. Dalam genus ini, ada banyak spesies. Antara lain adalah sebagai berikut:
  • * Loriculus vernalis
  • * Loriculus beryllinus
  • * Loriculus philippensis
  • * Loriculus galgulus, Serindit Melayu
  • * Loriculus stigmatus, Serindit Sulawesi
  • * Loriculus amabilis, Serindit Maluku
  • * Loriculus sclateri
  • * Loriculus catamene, Serindit Sangihe
  • * Loriculus aurantiifrons, Serindit Papua
  • * Loriculus tener
  • * Loriculus exilis, Serindit Paruh-merah
  • * Loriculus pusillus, Serindit Jawa
  • * Loriculus flosculus, Serindit Flores
Burung favorit
Burung yang punya nama lain Sindit dan Seindit ini di wilayah tertentu di Indonesia, menjadi burung klangenan atau burung favorit.
Bagi orang melayu Riau misalnya, Serindit sudah lama dimitoskan bahkan diabadikan dalam berbagai cerita rakyat dan dijadikan lambang-lambang: kebijaksanaan, keindahan, keberanian, kesetiaan, kerendahan hati maupun lambang kearifan. Beragamnya lambang dan mitos yang berkaitan dengan Serindit, menyebabkan unsur burung ini dimasukkan pula ke dalam lambang Propinsi Riau, yakni pada “Hulu Keris” yang disebut “Hulu Keris Kepala Serindit”, yang melambangkan keberanian, arif dan bijaksana di dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Keris sebagai bagian pakaian lengkap adat Riau, hulunya yang bermotif Serindit.
Di dalam cerita-cerita rakyat Riau, terutama kisah mengenai dunia fauna, burung ini disebut dengan gelar “Panglima Hijau”. Di dalam kehidupan orang Melayu Riau, sangkar berisi Serindit digantungkan di bagian depan rumah, tidak jauh dari ambang pintu muka. Penempatan ini dikaitkan pula dengan adanya kepercayaan, bahwa Serindit dapat menolak “sihir”, “penyakit ayan” dan sebagainya.
Ciri-ciri
Serindit bentuknya seperti burung parkit, tetapi ekornya pendek. Bulu sayapnya berwarna hijau tua, dan pada ujungnya terdapat warna merah dan hitam. Badannya berwarna hijau muda bercampur kekuning-kuningan,
sedangkan punggungnya terdapat warna kuning dan kecoklatan. Ekor herwarna hijau tua bercampur dengan merah dan hitam. Paruhnya berwama hitam, sedangkan di puncak kepalanya terdapat warna biru. Serindit
jantan pada bagian atas dadanya terdapat warna merah berbentuk bulatan, sedangkan pada Serindit betina warnanya hijau kekuningan.
Perbedaan warna di bagian atas dada inilah yang memudahkan orang menentukan apakah serindit itu jantan atau betina. Jari-jarinya berjumlah empat buah. Burung ini relatif bertubuh kecil, sifatnya lincah dan pemberani, terutama yang jantannya. Seperti burung lain dari kelompok ini, jenis ini mempunyai kebiasaan aneh menggantung ke bawah pada waktu tidur.
Habitat
Serindit hidup di hutan-hutan lebat, selalu berkelompok dan berpasangan. Di daerah Riau, populasi Serindit yang terbesar adalah di daerah daratan Sumatera, sedangkan di kepulauan Riau, walaupun ada (umumya di pulau-pulau besar yang berhutan lebat) jumlahnya tidaklah banyak.
Daerah penyebarannya adalah Semenanjung Melayu, Singapura, Kep. Anamba Kalimantan, Kep. Riau, Bangka dan Belitung, Sumatera dan pulau- pulau seperti Nias, Siberut, Sipora dan Enggano.
Makanan
Makanannya terdiri dari nektar, bunga, buah-buahan, biji-bijian dan kemungkinan serangga kecil.
Perkembangbiakan
Musim berkembangbiak antara bulan Januari dan Juli. Sarangnya di lubang pohon yang hidup atau yang sudah mati. Sarangnya terletak sekitar 12 m dari atas tanah. Diameter lubang sarang berukuran kira-kira 8 cm. Kedalaman sarangnya sekitar 45 cm dengan lebar 30 cm. Alas sarang terdiri dari daundaun. Betina membawa bahan untuk sarang dengan cara diselipkan pada bulubulu tunggingnya. Jumlah telurnya rata-rata 3 butir. Telur tersebut menetas setelah dierami selama 3 – 4 minggu.

sekian artikel saya tentang burung serindit semoga bermanfaat dan bisa menjadi refrensi anda sobat pecinta burung sekalian....

Read more > Burung serindit, dencingnya menggairahkan…

Burung Serindit ( Sikecil yang Mungil )


Burung srindit atau serindit termasuk animalia dengan filum chordata, kelas aves, ordo psittaciformes, keluarga Psittacidae atau burung paruh bengkok dengan genus Loriculus. Burung-burung genus Loricus berukuran kecil ini secara umum hidup tersebar di hutan tropis di Asia Tenggara.


Di dalam cerita-cerita rakyat Riau, terutama kisah mengenai dunia fauna, burung ini disebut dengan gelar “Panglima Hijau”. Di dalam kehidupan orang Melayu Riau, sangkar berisi Serindit digantungkan di bagian depan rumah, tidak jauh dari ambang pintu muka. Penempatan ini dikaitkan pula dengan adanya kepercayaan, bahwa Serindit dapat menolak “sihir”, “penyakit ayan” dan sebagainya.

Ciri-ciri
Serindit bentuknya seperti burung parkit, tetapi ekornya pendek. Bulu sayapnya berwarna hijau tua, dan pada ujungnya terdapat warna merah dan hitam. Badannya berwarna hijau muda bercampur kekuning-kuningan,
sedangkan punggungnya terdapat warna kuning dan kecoklatan. Ekor herwarna hijau tua bercampur dengan merah dan hitam. Paruhnya berwama hitam, sedangkan di puncak kepalanya terdapat warna biru. Serindit
jantan pada bagian atas dadanya terdapat warna merah berbentuk bulatan, sedangkan pada Serindit betina warnanya hijau kekuningan.
Perbedaan warna di bagian atas dada inilah yang memudahkan orang menentukan apakah serindit itu jantan atau betina. Jari-jarinya berjumlah empat buah. Burung ini relatif bertubuh kecil, sifatnya lincah dan pemberani, terutama yang jantannya. Seperti burung lain dari kelompok ini, jenis ini mempunyai kebiasaan aneh menggantung ke bawah pada waktu tidur.

Habitat
Serindit hidup di hutan-hutan lebat, selalu berkelompok dan berpasangan. Di daerah Riau, populasi Serindit yang terbesar adalah di daerah daratan Sumatera, sedangkan di kepulauan Riau, walaupun ada (umumya di pulau-pulau besar yang berhutan lebat) jumlahnya tidaklah banyak.
Daerah penyebarannya adalah Semenanjung Melayu, Singapura, Kep. Anamba Kalimantan, Kep. Riau, Bangka dan Belitung, Sumatera dan pulau- pulau seperti Nias, Siberut, Sipora dan Enggano.

Makanan
Makanannya terdiri dari nektar, bunga, buah-buahan, biji-bijian dan kemungkinan serangga kecil.

Perkembangbiakan
Musim berkembangbiak antara bulan Januari dan Juli. Sarangnya di lubang pohon yang hidup atau yang sudah mati. Sarangnya terletak sekitar 12 m dari atas tanah. Diameter lubang sarang berukuran kira-kira 8 cm. Kedalaman sarangnya sekitar 45 cm dengan lebar 30 cm. Alas sarang terdiri dari daundaun. Betina membawa bahan untuk sarang dengan cara diselipkan pada bulubulu tunggingnya. Jumlah telurnya rata-rata 3 butir. Telur tersebut menetas setelah dierami selama 3 – 4 minggu.

sekian artikel saya tentang burung serindit semoga bermanfaat bagi sobat pecinta burung sekalian...
Read more > Burung Serindit ( Sikecil yang Mungil )

Mengenal Burung Serindit



Burung Serindit (Blue-crowned Hanging Parrot) adalah salah satu fauna asli provinsi Riau. Burung Serindit termasuk keluarga famili Psittacidae dengan Burung Bayan, Burung Nuri, dan famili Cacatuidae Burung Kakatua, tetapi tidak masuk ke dalam famili Bayan Sejati yang lebih memiliki sebaran lebih luas.
Meski tubuhnya kecil, burung Serindit memiliki suara yang menawan. Suara yang dihasilkannya memiliki irama yang panjang, tajam dan keras.

Karakter Burung Serindit:
                                                                                                                                      
1.Pemakan sayuran hijau, buah-buahan dan serangga kecil.
2.Cara tidurnya cukup unik yaitu kepalanya menggantung ke bawah.
3.Cara berjalan mirip dengan burung paruh bengkok lainnya yaitu merambat.
4.Ketika berbunyi suaranya terkadang terdengar keras mengalun.
5.Bentuknya seperti burung parkit  dengan ekor yang pendek herwarna hijau tua bercampur dengan merah dan hitam.
6.Memiliki bulu sayap berwarna hijau tua dan pada ujungnya terdapat warna merah dan hitam. Badannya berwarna hijau muda bercampur kekuning-kuningan, sedangkan punggungnya terdapat warna kuning dan kecoklatan.
7.Paruhnya berwama hitam, sedangkan di puncak kepalanya terdapat warna biru.
8.Serindit jantan pada bagian atas dadanya terdapat warna merah berbentuk bulatan, sedangkan pada Serindit betina warnanya hijau kekuningan.
9.Jari-jarinya berjumlah empat buah. Burung ini relatif bertubuh kecil, sifatnya lincah dan pemberani, terutama yang jantan.
10.Memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan daripada terbang. Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah.
11.Burung betina biasanya menetaskan antara 3-4 butir telur yang dierami sekitar 18 sampai 20 hari.

Berikut adalah beberapa jenis burung serindit :
1.  " Serindit Melayu atau dalam nama ilmiahnya Loriculus galgulus adalah sejenis burung yang terdapat di dalam genus burung serindit Loriculus. Burung ini berukuran kecil, dengan panjang mencapai 12cm. Bulunya didominasi oleh warna hijau dengan bulu ekor berwarna merah.
Burung jantan dan betina serupa. Burung serindit jantan memiliki bercak kepala berwarna biru dan bercak tenggorokan berwarna merah. Burung betina berwarna lebih kusam dibanding jantan.
Populasi Serindit Melayu tersebar di hutan dataran rendah, dari permukaan laut sampai ketinggian 1,300m di negara Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Serindit Melayu hidup dalam kelompok. Burung ini memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan daripada terbang. Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah. makanannya terdiri dari sayuran hijau, buah-buahan, padi-padian dan aneka serangga kecil.
Burung betina biasanya menetaskan antara tiga sampai empat butir telur yang dierami sekitar 18 sampai 20 hari.
Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan sering ditemukan di habitatnya. Serindit Melayu dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Burung ini adalah satwa identitas Provinsi Riau."
2. Serindit sangihe (Loriculus catamene) adalah jenis burung serindit dengan panjang 12-13.5 cm dan merupakan hewan endemik dari pulau Sangihe di bagian utara Pulau Sulawesi, Indonesia.
Serindit Sangihe merupakan hewan arboreal. Warna umum pada hewan ini hijau dengan warna merah pada bagian tenggorokan dan pantat serta memanjang hingga bagian ekor burung ini.
Pada tahun 2009, Serindit Sangihe masuk pada daftar hewan dalam keadaan berbahaya hingga sangat terancam, disebabkan wilayah hidup yang sempit dan hilangnya habitat yang menyebabkan penurunan populasi. Saat ini populasi Serindit Sangihe diperkirakan antara 10.000 hingga 46.000 Serindit Sangihe.
3. Serindit Jawa (bahasa Latin = Loriculus pusillus) adalah spesies burung dari keluarga Psittacidae, dari genus Loriculus. Burung ini merupakan jenis burung pemakan madu, bunga, kuncup bunga, buah-buahan kecil yang memiliki habitat di hutan primer, sekunder, kebun teh, kebun campur, tersebar sampai ketinggian 2000 m dpl. Serindit Jawa memiliki tubuh berukuran kecil (12 cm). Tubuh bagian atas berwarna hijau terang. Tubuh bagian bawah hijau-kuning. Tunggir warna merah. Tungging dan penutup ekor merah membara. Bercak kuning pada tenggorokan. Betina: bercak kuning pada tenggorokan lebih kecil. Iris kuning, paruh kuning, kaki jingga. Terbang cepat di atas hutan dalam kelompok. Kepakan menderu sambil bersuara. Merangkak dan merayap pada dahan atau ranting. Tidur dalam posisi menggantung.
Sarang dalam lubang pohon, dilapisi potongan daun. Kadang memakai sarang Takur atau Pelatuk. Berbiak pada bulan Maret, April, Mei. adapun daerah persebarannya adalah daerah bali dan jawa.

zaman sekarang, populasi serindit sedikit berkurang, hal ini dapat dilihat dari susahnya burung ini di temukan. Perkembangan zaman membuat manusia semakin membabi buta untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, seperti semakin merebaknya penebangan hutan sembarang tanpa mempertimbangkan faktor AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang ada, sehingga tidak diragukan lagi banyaknya kerusakan yang ada di sebabkan oleh manusia itu sendiri. Oknum-oknum yang berwenang dalam pertanggung jawaban masalah alam tidak sedikit juga yang menyelewengkan kekuasaannya untuk keuntungan pribadi. Namun tidak di pungkiri bahwasanya tidak sedikit juga yang sangat bertanggung jawab akan pekerjaannya. Burung yang menjadi maskot provinsi Riau ini sudah sangat jarang sekali ditemukan karena rusaknya hutan yang berakibat rusaknya habitat asli burung ini.

seindit jawa
serindit melayu


















sekian artikel tentang burung serindit semoga bermanfaat bagi sobat pecinta burung sekalian....


Read more > Mengenal Burung Serindit

Burung Serindit (Yang lucu, unik dan memikat)



Burung serindit hijau

Brung Serindit mempunyai kebiasaan unik selagi hinggap, yaitu menggelantung dengan kepala mendongok. Atraksi ini membuat burung mungil, yang hanya sebesar burung gelatik ini, nampak lucu dan memikat. Banyak orang tergoda untuk memiliki burung indah ini, namun caranya tidaklah mudah. Cara yang tepat hanyalah dengan menangkarkan, hingga populasi tetap terjaga. Tetapi upaya ini pun bukan tanpa hambatan, sebab kelestarian hidup burung ini pun masih ditentukan oleh tersedianya pakan yang memadai dan suasana yang semirip mungkin habitat aslinya. Oleh karena itu lingkungan tempat kehidupannya mutlak harus selalu terjaga.



Ciri - ciri

Burung Serindit termasuk burung berukuran kecil. Panjangnya mulai paruh sampai ujung ekor hanya sekitar 12 cm, seperti halnya kerabat burung bayam, kakak tua, nuri, dan betet.

Salah satu ciri burung Serindit adalah bulu tubuhnya yang berwarna - warni. Bulu kepalanya berwarna hijau terang, paruhnya berwarna hitam dengan bentuk melengkung, matanya bulat berwarna kuning, dan terdapat semacam jambul biru menghiasi kepalanya. Penampilannya yang telah memikat ini masih ditambah dengan keindahan bulu sayapnya yang berwarna hijau tua dengan warna merah dan hitam di ujungnya.

Warna bulu pada tenggorokannya dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin burung ini. Pada Serindit jantan terdapat bulatan berwarna merah di tenggorokannya, sedang pada Serindit betina berwarna kuning. Kaki burung Serindit berjari - jari empat, dengan warna bulu hitam agak jingga.

Habitat dan makanan

Burung Serindit disebut sebagai burung hutan, sebab habitat alaminya memang di hutan - hutan lebat. Mereka hidup bebas dan selalu berpasangan dalam sebuah kelompok besar.

Burung ini berkembang biak dengan cara bertelur sebanyak 3 butir, yang dieraminya selama 3-4 minggu, pada sebuah sarang yang dibangun di atas pohon yang tinggi. Burung Serindit dapat bertelur 3 atau 4 kali dalam setahun. Makan burung Serindit terdiri dari berjenis buah - buahan yang banyak terdapat di hutan.

Burung Serindit jantan dikenal sebagai burung pemberani. Sifatnya ini sering dimanfaatkan penduduk untuk memikat burung serindit lainnya hingga kelompoknya mudah terjebak dalam perangkap khusus, yang dibuat untuk menangkapnya. Seringkali penangkapan besar besaran pada burung ini demikian gencar, hingga jika tidak diimbangi dengan upaya pembudidayaan dikhawatirkan low populasi / populasi menurun terlebih punah

oke sekian artikel saya tentang burung serindit ini semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan sobat pecinta burung sekalian....
Serindit Melayu atau dalam nama ilmiahnya Loriculus galgulus atau dalam bahasa Inggris disebut Blue-crowned Hanging-parrot (burung bergantung dengan mahkota biru) adalah sejenis burung yang terdapat di dalam genus burung serindit Loriculus. Burung ini berukuran kecil, dengan panjang mencapai 12cm, berekor pendek dan berparuh-bengkok. Bulunya didominasi oleh warna hijau dengan sebagian bulu ekor dan leher berwarna merah. Walaupun ada perbedaan, burung jantan dan betina hampir serupa. burung serindit jantan memiliki bercak kepala bagai mahkota berwarna biru dan bercak tenggorokan berwarna merah, warna secara keseluruhan lebih cerah dan bersih. Burung betina berwarna lebih kusam dibanding jantan. Habitat dan populasi Serindit Melayu tersebar di hutan dataran rendah, dari permukaan laut sampai ketinggian 1,300m di Asia Tenggara terutama negara Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Memiliki area habitat untuk hidup dan mencari makan hingga radius 1.410.000 km2. Serindit Melayu hidup dalam kelompok. Burung ini memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan daripada terbang. Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah dengan menjepit/menggantungkan paruhnya di dahan (hanging parrot). Pakannya terdiri dari sayuran hijau, buah-buahan, padi-padian dan aneka serangga kecil. Perkembangbiakan burung ini melalui telur yang ditetaskan oleh burung betina biasanya menetaskan antara tiga sampai empat butir telur yang dierami sekitar 18 sampai 20 hari. Burung Serindit termasuk keluarga famili Psittacidae dengan Burung Bayan, Burung Nuri, dan famili Cacatuidae Burung Kakatua, tetapi tidak masuk ke dalam famili Bayan Sejati yang lebih memiliki sebaran lebih luas. STATUS BURUNG SERINDIT MELAYU Serindit Melayu (Loriculus galgulus) walau tidak masuk dalam Daftar Hewan (Burung) Berstatus Terancam (Endangered; EN) atau Terancam Punah yang berada di bawah status “Kritis” (CR) yang dikategorikan oleh Redlist IUCN, tetapi Serindit Melayu sudah sangat jarang ditemui bahkan sangat sulit menemuinya di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu Riau. Serindit yang masuk kategori terancam adalah Serindit Flores (Loriculus flosculus) dan Serindit Sangihe (Loriculus catamene) bersama dengan 30 jenis burung yang berada dalam kategori ini seperti : Angsa Batu, Bangau Storm, Berkik Gunung Maluku, Celepuk, Elang Jawa, dll. Berdasarkan Red List Category & Criteria IUCN per tanggal 28 Juli 2010, Burung Serindit Melayu (Loriculus galgulus atau Blue-crowned Hanging-parrot) berada dalam Status (Status konservasi) : Least Concern (Risiko Rendah) History IUCN Red List Category & Criteria : 2010 – Least Concern 2008 – Least Concern 2004 – Least Concern 2000 – Lower Risk/least concern 1994 – Lower Risk/least concern 1988 – Lower Risk/least concern Klasifikasi ilmiah Serindit Melayu (Loriculus galgulus atau Blue-crowned Hanging-parrot) Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Psittaciformes Famili : Psittacidae Genus : Loriculus Spesies : L. galgulus Nama binomial : Loriculus galgulus (Linnaeus, 1758) Habitat berada di Hutan rendah, Forest, Forest - Subtropical/Tropical Moist Lowland, Forest - Subtropical/Tropical Mangrove Vegetation Above High Tide Level, Shrubland, Shrubland - Subtropical/Tropical Dry, Shrubland - Subtropical/Tropical Moist, Artificial/Terrestrial, Artificial/Terrestrial - Plantations, Artificial/Terrestrial - Rural Gardens, Artificial/Terrestrial - Subtropical/Tropical Heavily Degraded Former Forest. Spesies Loriculus * Loriculus vernalis * Loriculus beryllinus * Loriculus philippensis * Loriculus galgulus, Serindit Melayu * Loriculus stigmatus, Serindit Sulawesi * Loriculus amabilis, Serindit Maluku * Loriculus sclateri * Loriculus catamene, Serindit Sangihe * Loriculus aurantiifrons, Serindit Papua * Loriculus tener * Loriculus exilis, Serindit Paruh-merah * Loriculus pusillus, Serindit Jawa * Loriculus flosculus, Serindit Flores Burung Serindit Melayu ini dahulunya banyak hidup di hutan-hutan Riau termasuk juga di lahan perkebunan atau pertanian masyarakat, sehingga menjadi Fauna Identitas Provinsi Riau dan Maskot PON XVIII 2012 PROVINSI RIAU MASKOT PON XVIII RIAU

Read more at: http://www.attayaya.net/2010/07/burung-serindit-melayu-loriculus.html
Diambil dari tulisan aslinya di http://www.attayaya.net
Read more > Burung Serindit (Yang lucu, unik dan memikat)

Seputar Burung Serindit



Serindit (Bahasa Latin : Loriculus, Eng:Hanging Parrot) adalah burung-burung dalam genus burung paruh-bengkok Loriculus. burung-burung ini berukuran kecil dan tersebar di hutan tropis di Asia Tenggara.
Burung ini kerap dicari untuk memaster burung seperti Anis Merah, Muray Batu , Cendet bahkan Lovebird

Merawat burung yang satu ini tidak terlalu sulit. Untuk makanannya cukup diberikan jenis makanan sayuran hijau, buah-buahan, Nasi putih dan juga serangga. Biasanya untuk buah lebih banyak diberikan buah pisang serta air minumnya diberikan gula atau bisa juga madu. Untuk buah seperti pisang sebenarnya dapat diganti dengan makanan bayi semisal SUN. Karena dalam makanan tersebut mengandung gizi yang cukup untuk kebutuhan makan burung serindit ini. Cara tidurnya burung serindit ini pun cukup unik yaitu kepalanya menggantung ke bawah. 

Perkembangbiakan
Musim berkembangbiak antara bulan Januari dan Juli. Sarangnya di lubang pohon yang hidup atau yang sudah mati. Sarangnya terletak sekitar 12 m dari atas tanah. Diameter lubang sarang berukuran kira-kira 8 cm. Kedalaman sarangnya sekitar 45 cm dengan lebar 30 cm. Alas sarang terdiri dari daundaun. Betina membawa bahan untuk sarang dengan cara diselipkan pada bulubulu tunggingnya. Jumlah telurnya rata-rata 3 butir. Telur tersebut menetas setelah dierami selama 3 – 4 minggu.

Jenis-jenis burung Serindit ( klik untuk melihat informasi dan gambarnya )


1. Serindit Melayu (Loriculus Galgulus), Eng : Blue-Crowned Hanging Parrot
2. Serindit Sulawesi (Loriculus stigmatus), Eng : Great Hanging Parrot
3. Serindit Maluku (Loriculus Amabilis), Eng : Moluccan Hanging Parrot
4. Serindit Sangihe (Loriculus Catamene), Eng : Sangihe Hanging Parrot
5. Serindit Papua (Loriculus Aurantiifrons), Eng : Orange-Fronted Hanging Parrot
6. Serindit Jawa (Loriculus Pusillus), Eng : Yellow-Throated Hanging Parrot
7. Serindit Flores (Loriculus Flosculus), Eng : Wallace’s Hanging Parrot 

sekian artikel dari saya semoga bermanfaat dan bisa menjadi refrensi sobat pecinta burung sekalian...

Read more > Seputar Burung Serindit

Gangguan penyakit pada perkutut


Gangguan kesehatan pada burung berkicau ataupun perkutut biasanya didahului dengan terjadinya stres. Penyakit pada burung berkicau umumnya lebih ganas karena sering mengakibatkan kematian. Lain halnya dengan perkutut, fisiknya jauh lebih kuat sehingga penyakit yang menyerang biasanya dapat diobati.

1.  Stres

Stres terjadi akibat gangguan yang dapat mengakibatkan tekanan jiwa pada burung. Gangguan lingkungan yang berlebihan, buruknya kondisi sangkar, dan juga pakan berkualitas rendah adalah penyebab utama terjadinya stres pada burung.
Apabila stres terjadi terus-menerus dan tidak dikendalikan maka burung berkicau menjadi takut mengicaukan suaranya.
Burung perkutut bakalan tidak mau nutut (bersuara) atau bersuara sangat pelan. Jika stres terjadi pada burung betina secara berkelanjutan dapat mengakibatkan mandul.
Biasanya stres yang tidak segera diobati mengakibatkan burung terserang penyakit dan berakhir dengan kematian.

  • Gejala

Burung seperti ketakutan, nafsu makannya berkurang, bulu kepala tampak mengembang, burung naik turun dari tenggeran ke dasar sangkar, burung berkicau takut mengicaukan suaranya, sedangkan burung perkutut tidak mau manggung.

  • Pencegahan

Burung diusahakan dan dihindarkan dari halhal yang memungkinkan terjadinya stres. Beberapa hal yang dapat dilakukan, terutama pada burung bakalan yang kondisinya masih labil adalah sebagai berikut.


  1. Burung bakalan (baru) diletakkan agak tinggi.
  2. Kalau tempatnya rendah, burung berkicau didampingkan dengan burung jenis lain yang lebih kecil, sedangkan perkutut didampingkan dengan burung sejenis yang belum terlalu rajin manggung.
  3. Burung berkicau harus diberi pakan segar setiap hari, sedangkan perkutut harus dijemur setiap hari.
  4. Lingkungan tempat burung diusahakan tidak banyak gangguan yang bisa menyebabkan burung stres.
  5. Tidak memandikan burung bakalan yang baru dibeli karena dapat mengurangi nafsu makan.

Apabila burung sudah diperkirakan terkena stres maka dilakukan upaya untuk memulihkannya seperti berikut:


  1. Apabila stres belum membuat burung lemas, burung ditempatkan di lingkungan yang tenang dan sejuk.
  2. Apabila burung sudah terlihat agak lesu, ditempatkan di ruangan yang hangat (ada penerangan lampu).
  3. Air minum burung berkicau diberi obat. Burung diberi pakan segar, seperti jangkerik dan belalang d. Perkutut diberi obat atau jamu.

Pemberian obat untuk mencegah agar burung tidak terserang penyakit, terutama untuk burung yang sudah lama dipelihara.


2.  Gangguan pencernaan


  • Gejala

Kotoran berubah warna atau menjadi encer dan menempel di dubur. Burung kurang nafsu makan, bulu sayapnya turun.
Pencegahan


  1. Kandang selalu bersih, air minum diganti setiap hari
  2. Tidak memberi pakan alami yang basi atau jangkerik yang mati.
  3. Burung bakalan dihindarkan dari hembusan angin kencang dan searah secara terus-menerus.
  4. Burung bakalan yang baru dibeli sementara tidak dimandikan.



3.  Radang mata


  • Gejala

Pelipis mata tampak merah. Mata mengeluarkan cairan.
Pencegahan
Faktor penyebab biasanya lingkungan yang kurang baik, pakan alami yang berlebihan, atau air mandi yang kurang bersih.


  1. Burung dihindarkan dari debu dan asap.
  2. Pemberian ulat hongkong sebaiknya tidak terlalu banyak (untuk burung berkicau cukup 3—5 ekor per hari).
  3. Air mandi harus bersih.
  4. Radang mata diobati dengan obat mata atau air sirih.


4.  Coryza

Coryza adalah penyakit selesma yang terjadi pada burung berkicau dan perkutut. burung yang terserang penyakit ini sebelumnya mendapat stres dan tidak teratasi secara baik.


  • Gejala

Nafsu makan berkurang, paruh terus terbuka, dan mata tampak bengkak.
Pencegahan
Penyakit ini sering disebabkan oleh buruknya kondisi kandang atau penularan dari burung lain yang baru dibeli. Selain itu, burung bakalan atau burung yang telah lama dipelihara kurang mendapatkan perawatan yang baik.


  1. Burung dihindarkan dari gangguan lingkungan.
  2. Kualitas pakan, kebersihan air minuman, maupun sangkar selalu dijaga.
  3. Burung yang baru dibeli dari pasar harus dijauhkan dari burung lama lebih kurang 1 minggu.

5.  Kaki bersisik

Burung berkicau yang kaki dan jari-jarinya bersisik selalu dianggap sudah tua. Penafsiran seperti ini tidak selalu benar. Penyebab timbulnya sisik lebih dini pada burung berkicau terutama karena keliaran burung sulit dikendalikan, sempitnya sangkar, dan cara memandikan yang kurang baik.

  • Pencegahan

Sisik pada kaki burung berkicau pasti akan timbul setelah burung tersebut dipelihara beberapa tahun, tetapi sedapat mungkin harus dicegah agar tidak terjadi terlalu dini. Berikut cara memperlambat timbulnya sisik pada burung berkicau.


  1. Tidak memaksakan burung bakalan agar cepat jinak dengan selalu menempatkannya di tempat yang rendah.
  2. Sangkar harus memadai dan tidak kekecilan.
  3. Burung berkicau dimandikan dengan sangkar mandi khusus agar kakinya selalu terkena air saat dimandikan.
  4. Kaki burung perkutut digosok dengan bawang merah saat dimandikan

Read more > Gangguan penyakit pada perkutut

Teknik crossing suara perkutut


Kalo kita cermati dan hitung bersama sampai detik ini mungkin sudah ratusan bahkan ribuan peternak perkutut yang keberadaanya tersebar diberbagai wilayah diindonesia. Dan kalo kita hitung lagi dari sekian banyak peternak brapa ratus-ribu perkutut yang dihasilkan? Sudah barang pasti akan mencapai angka ratusan setiap harinya dan jutaan  bulannya, lantas kenapa sampai saat ini berburu perkutut bagus masih menjadi barang langka bahkan sekedar mencari piyik bagus sekalipun.

Kembali lagi beternak perkutut bukan hanya persoalan sekedar menjodohkan sepasang perkutut hingga berujung punya anak, namun dituntut juga feeling dan analisa si peternak bagaimana memadukan karakter suara dari materi yang dimilikinya, Nah, disini bakal menjadi tantangan tersendiri buat para breeder-breeder perkutut untuk saling berlomba berkreasi menciptakan perkutut bagus yang kedepan menjadi incaran kungmania semua.

Dan berikut sedikit berbagi informasi seputar bagaimana memadukan/crossing perkutut berdasarkan analisis tipikal suara”.

Crossing 1. jantan suara tipikal vol besar jalan 4-5 ujung panjang tebal, sangat cocok dengan betina tengah banyak ketukan tengah jelas minimal jalan 7-8 berujung panjang lebih baik tidak bukan persoalan berarti, model pasangan yang demikian sangat ideal untuk mencetak anakan jalan doubel plus dengan ketukan tebal lelah.

Crossing 2. jantan berkarakter suara dobel plus ujung bagus irama akan sangat cocok dengan betina yang bekarakter suara agak soft dengan ketukan tidak terlalu tebal tapi rapi berujung lebih disukai, prediksi anakanya kemungkinan jalan dobel plus dengan irama dominan tipe bapaknya.

Crossing 3. jantan berkarakter suara cristal irama meliuk-liuk akan cocok bila dipadukan dengan betina yang berkarakter suara kering tapi sengang dan tebal usahakan ketukanya jalan trippel, prediksi anakanya berirama tipikal suara cristal tapi tebal

seandainya karakter suara sudah seimbang usahakan trah darahnya mesti berkesinambungan alias nyambung, karena belakangan trah darah yang mengalir dibanyak perkutut indonesia rata-rata dari burung bangkok yang mana tipikalnya tidak mudah untuk dibelokan, jadi sebagai tips biar sukses lebih baik jangan memaksakan memasangkan indukan perkutut yang mempunyai trah darah berlawanan meskipun individunya sangat nyetel, namun begitu semua hal mesti dicoba dahulu bagaimanapun dibreeding perkutut sama sekali tidak ada yang pintar yang ada keberuntungan yang ditunjang dengan pengalaman yang matang.
Read more > Teknik crossing suara perkutut

Memilih indukan perkutut


Apa yang dimaksud dengan indukan perkutut Bangkok atau perkutut lokal karena masih banyak di mata awam bahwa perkutut itu ada yang lokal hasil tangkapan hutan yang bersuara kecil dan susah untuk dibudidayakan, selain itu ada perkutut Bangkok yang bersuara besar dan ngebass.

Untuk gampangnya, kita pakai saja istilah perkutut Bangkok yang akan dipakai untuk indukan di kandang ternak. Saat ini hampir seluruh penghuni kandang ternak boleh disebut dengan perkutut Bangkok, karena semuanya bersuara relatif lebih besar daripada perkutut lokal, karena semua perkutut yang ada itu adalah memang hasil pengembangan dari indukan perkutut yang dari Bangkok, dan sudah beranak pinak hingga beberapa belas atau berapa puluh generasi.

Sampai saat ini indukan perkutut yang asli dari Bangkok pun masih didatangkan juga untuk mengisi kandang ternak di Indonesia, terutama di kandang-kandang peternak besar yang ingin meningkatkan kualitas suara ujung dan volume dari hasil ternakkannya.

Kriteria Indukan Yang Baik

Indukan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:


  1. Burung harus sehat dan tidak cacat. Kalau kakinya cacat, tidak bisa berbakutindih untuk kawin.
  2. Burung berusia minimal 1 tahun (walaupun umur 6 bulan pun sudah bisa bertelur), terlalu muda usia mengakibatkan indukan jadi mudah sakit karena perkawinan di bawah umur. Jangan juga dipilih indukan yang sudah berusia 10 tahun, walau mungkin masih bisa bertelur, namun kualitas suaranya biasanya sudah ketinggalan kereta.
  3. Kualitas suara (volume, irama, ketukan, ujung, latar) sesuai dengan karakter suara yang ingin dihasilkan (kalau ingin anakan bersuara besar harus pilih indukan bersuara besar juga, kalau ingin ketukan tengah banyak harus memilih indukan yang juga bersuara tengah banyak dsb dsb).
  4. Memiliki trah darah yang jelas dari bapak ibu kakek nenek nya. Trah darah ini dipilih yang sesuai dengan kriteria suara yang diinginkan. Ada trah burung yang kuat di suara ujung, kuat di ketukan tengah, kuat di volume dsb dsb.

Read more > Memilih indukan perkutut

Sangkar dan kandang perkutut


Jika bicara burung, tentu tidak dapat lepas dari tersedianya sangkar tempat burung perkutut di pelihara. Sangkar burung perkutut harus di sesuaikan dengan penggunaannya. Sangkar soliter misalnya, untuk burung muda sampai dengan usia ± 2 (dua) bulan, biasanya yang di gunakan sangkar tanpa penutup gema diatasnya. Yang dimaksudkan agar, sinar matahari pagi dapat dengan mudah masuk memberi kehangatan pada saat burung dalam masa penjemuran.

Untuk burung perkutut remaja usia ± 4 – 8 bulan dan burung perkutut yang lebih dewasa bi-asanya digunakan sangkar soliter dengan penutup gema di atasnya, yang dimaksud agar jika burung tersebut berbunyi, gema tersebut akan memantulkan suara ke arah bawah dan men-jadi lebih jelas terdengar. Selain itu, adanya penutup gema yang melengkapi sangkar, juga berfungsi menahan teriknya sinar matahari di siang hari, pada saat penjemuran, latihan, maupun saat burung di lombakan.

Sangkar ternak , sangkar semacam ini khusus di buat dengan ukuran berbeda-beda. Tergantung selera, tersedianya lahan serta sedikit banyaknya modal yang tersedia. Di negeri kita, Indonesia tercinta, mereka yang berternak burung perkutut umum menggunakan, membuat sangkar dengan ukuran ; lebar 70 cm, panjang 120 cm, dan tinggi 160 cm. Sangkar semacam ini pada umumnya terbuat dari kerangka berbahan alumunium yang di kelilingi ram kawat berbahan anti karat, dengan diameter lubang-lubangnya berukuran 5 mm x 5 mm, serta di lengkapi dengan atap sebagai peneduh dan pelindung.

Umbaran, biasa juga di sebut kandang lepas. Kandang umbaran memiliki ukuran luas yang ti-dak pasti, atau sesuai selera. Kandang umbaran umumnya di peruntukan bagi burung-burung berusia muda guna melatih fisik dan suara, agar lebih fit dan sehat.
Read more > Sangkar dan kandang perkutut

Membuat kandang ternak perkutut


Merupakan kebanggaan tersendiri apabila seorang penggemar perkutut mampu membudidayakan perkutut kesayangannya. Terlebih pula bila mampu mengeluarkan jawara berkualitas dari hasil olahan tangannya sendiri. Banyak penggemar perkutut yang melangkah satu step ke depan dengan sekaligus menjadi peternak dan masih sebagai hobby semata.

Namun banyak pula penggemar yang bertindak lebih jauh dengan membangun puluhan bahkan ratusan petak kandang dengan tujuan komersial. Betapa tidak, karena harga piyik perkutut berkualitas saat ini antara jutaan hingga puluhan juta per pasang. Bahkan di banyak peternak besar pasangan-pasangan kandang favorit yang terbukti menghasilkan banyak jawara antrian bookingan untuk mendapatkan sepasang anaknya bisa mencapai angka belasan hingga puluhan orang.

Ada juga peternak perkutut yang membangun ratusan kandang ternak namun bermain di kelas bawah dengan harga jual produk hanya puluhan ribu rupiah per ekor untuk mengisi segmen pasar kelas pemula.

Mau bermain di kelas bawah ataupun di kelas atas, dari segi komersial rasanya beternak perkutut masih sangat menjanjikan.
Kandang Ternak Perkutut

Hal yang mutlak diperlukan dalam beternak perkutut adalah kandang. Sepetak kandang berisi hanya sepasang induk jantan dan betina. Apakah boleh
kandang besar diisi banyak pasangan perkutut? Boleh-boleh saja, karena perkutut adalah pasangan monogami (selalu setia dengan satu pasangannya), namun dikuatirkan bukannya mereka rajin baku-tindih untuk kawin malah baku-tindih untuk berantem karena cemburu atau karena memperebutkan lokasi sarang. Jadi sebaiknya satu petak hanya diisi satu pasang saja.

Ukuran Kandang Ternak

Sudah terbukti bahwa sepasang perkutut bisa diternak di kandang yang berukuran kecil, bahkan di sangkar burung ocehan pun sepasang perkutut bisa rajin berkembang biak. Ukuran kandang tergantung dari luas lahan yang dimiliki. Idealnya memang berukuran agak besar agar pasangan indukan lebih bebas terbang dan lebih sehat tentunya buat pasangan indukan yang ada.

Kandang ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm sudah bisa dipakai sebagai modal untuk mulai beternak perkutut. Bisa juga dibuat petak kandang yang bersusun untuk menghemat lahan. Mau susun dua atau susun tiga juga masih bisa.

Kandang ideal berukuran lebar 120 cm x 180 cm x 270 cm (lebar x tinggi x panjang) agar perkutut bisa bergerak terbang bebas dan mendapat cukup sinar matahari. Namun ukuran umum yang dipakai adalah 90 cm x 180 cm x 180 cm atau ukuran 60 cm x 180 cm x 180 cm.

Karena keterbatasan luas lahan di kota besar maka ukuran yang dianggap normal saat ini adalah ukuran 60 cm x 180 cm x 120 cm (lebar x tinggi x panjang).

Ukuran mana yang mau dipilih, terserah selera masing-masing. Ukuran manapun yang dipilih perkutut tetap bisa berkembangbiak disana.

Materi Bahan Kandang

Bahan rangka kandang bisa terbuat dari kayu, besi ataupun aluminium. Tergantung dari dana dan kesediaan material.

Bahan kayu lebih murah namun kurang awet, bisa lapuk dihajar hujan dan rayap. Bahan besi lebih kuat, pengerjaannya lebih susah karena memotongnya lebih berat, juga untuk mengebornya dan juga besi bisa berkarat. Bahan aluminium lebih mahal dan pengerjaannya lebih mudah dan cepat, serta bentuknya rapi dan manis dipandang serta awet karena tahan karat.

Bahan dinding dan bagian atas kandang dipilih kawat kandang yang digalvanized (dilapis dengan bahan anti karat). Ukuran kotak-kotak kawat kandang sebaiknya yang ukuran 0.5 cm x 0.5 cm. Agar tidak dimasuki cicak, kecoak maupun ular yang membahayakan ketenteraman lingkungan kandang. Kalau ada manusia yang takut banget dengan cicak atau kecoak, maka tidak heran juga kalau ada perkutut yang juga phobia dengan hewan-hewan tersebut. Ukuran kawat kotak-kotak 1 cm x 1 cm yang lebih murah masih bisa dipakai tetapi resikonya masih terlalu besar dibanding penghematannya.

Lantai Kandang

Sebaiknya lantai kandang dipelur dengan semen, jangan hanya beralas tanah. Supaya lebih mudah dibersihkan dengan cara disemprot dengan air. Lantai tanah kelihatannya alami, tetapi akan banyak bakter pathogen yang berkembang biak di tanah dan bisa masuk ke perut perkutut kesayangan kita ketika si perkutut mencari makan di bawah.

Lantai kandang harus dibuat miring sedemikian rupa sehingga air hujan yang masuk bisa segera mengalir keluar kandang, sehingga lantai tidak menjadi lembab sarang kuman.

Lantai kandang harus sering dibersihkan dengan cara disemprot dengan air atau bila perlu masuk kandang dan disikat hingga bersih dari kotoran dan lumut.

Atap Kandang

penutup bagian atas kandang atau atap kandang ternak bisa terbuat dari genting atau asbes. Atap dibuat miring sehingga air hujan tidak tergenang. Dan atap dipasang hanya sepertiga bagian saja menaungi area sarang dan tempat pakan. Sisa dua per tiga area bisa dipakai perkutut untuk bermandi sinar matahari dan atap dibuat menjorok ke depan agar tempat pakan dan sarang tidak terkena tampias air hujan.

Sebaiknya di antara kawat atas kandang dan atap kandang diberi jarak sekitar 15-20 cm agar terdapat sirkulasi udara yang nyaman di daerah sarang.

Pintu Kandang

Untuk kandang ukuran besar perlu dibuat pintu kandang berukuran 60 cm x 90 cm agar perawat kandang bisa masuk untuk membersihkan kandang ataupun untuk menangkap burung. Sebaiknya dibuat engsel pengunci juga di bagian dalam, sehingga ketika perawat masuk ke dalam kandang bisa mengunci pintu kandang dari dalam agar burungnya tidak kabur dari celah pintu.

Harus dibuat juga pintu kecil

Pintu kecil untuk urusan pakan dan minum
ukuran 15 cm x 15 cm yang dipasang di bagian depan sebelah atas dekat sarang, pintu ini gunanya untuk mengecek sarang, mengecelk telur dan piyik yang masih kecil, sehingga perawat tidak perlu masuk kedalam kandang.

Pintu Kecil untuk memantau telur dan piyik
Kemudian satu lagi pintu kecil dibagian depan tengah ukuran 20 x 20 cm untuk mengambil tempat makan/minum ketika mau menambah pakan atau mau membersihkan tempat pakan/minum.

Meja Makan

Tidak hanya rumah pemilik bird farm yang punya meja makan, tapi kandang ternak perkutut pun harus dilengkapi dengan meja makan. Cukup berupa papan kayu melintang yang diletakkan dibagian depan sebelah tengah. Di papan ini bisa diletakkan kotak tempat pakan dan wadah minum perkutut. Ukurannya lebar 20 cm dan tebal 1 cm, panjangnya memyesuaikan dengan lebar kandang.

Jangan lupa memberi lapisan cat pada papan meja makan ini, agar tidak mudah lapuk kena siraman air hujan ataupun siraman air pada waktu kita membersihkan kandang.

Wadah Pakan

Pakan perkutut sebaiknya diletakkan di sebuah kotak yang bersekat-sekat dengan penutup yang berlubang dengan diameter lubang seukuran 4 cm cukup untuk kepala perkutut masuk dan mencongkel-congkel makanannya. Burung perkutut terkenal sebagai burung pemilih yang makannya suka dihambur-hamburkan. Dengan penutup tersebut maka bisa agak dikurangi pemborosan pakannya.

Kotak bersekat gunanya untuk memisahkan pakan antara milet, gabah, juwawut dan yang lainnya, sekali lagi agar tidak dihambur-hamburkan oleh burung perkututnya, selain itu juga untuk lebih mudah mengetahui pakan jenis apa yang disukai oleh pasangan perkutut tersebut. Layaknya manusia ada yang suka capcay, ada yang suka puyunghai, ada yang suka telor ada yang tidak suka sayur, begitu juga perkutut ada yang hobby makan juwawut tapi gak suka ketan hitam, ada yang suka milet doang dan tidak suka gabah.

Wadah Minum

Wadah minum bisa dipakai yang model terbuka, atau juga model tertutup untuk menghindari debu dan kotoran yang mencemari minumannya. Yang model terbuka harus tiap hari diganti agar tidak lumutan dan tidak menjadi sarang jentik nyamuk demam berdarah.
Read more > Membuat kandang ternak perkutut
 
 
Copyright © seputar info burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo