Monday, May 6, 2013

Perbedaan Love Bird klep dan Love Bird non klep

Perkembangan lovebird yang ada di indonesia pada tahun 2013 ini semakin bertambah naik pamornya , hal ini berlaku juga pada lovebird jenis kacamata (klep) ataupun yang non kacamata (non klep).

Sebagai perbandingan saja harga lovebird non kacamata pada dekade 2010-2012 untuk lovebird yang masih muda saja hanya dihargai kisaran 200-300 ribu / ekor. sedangkan pada akhir tahun 2012 hingga awal 2013 ini harga lovebird non kacamata ini sudah naik sekitar 10-20%, dari harga semula. kenaikan ini meski tidak begitu terasa signifikan akan tetapi bisa menunjukan bahwa lovebird ini juga memiliki banyak penggemarnya terutama yang mereka yang sedang belajar ternak lovebird dan juga sebagai burung peliharaan saja dirumahnya. Mudah-mudahan saja satu hari nanti ada EO yang juga melombakan lovebird jenis ini seperti halnya yang Muray Batu Borneo dan Kacer Mbagong yang sekarang sudah mulai dilombakan. 
Sampai saat inipun masih banyak kicau Mania kita yang bingung dengan definisi Klep dan Non klep, Klep disini adalah sebutan kita untuk burung jenis lovebird yang memiliki lingkar mata putih atau kacamata, sedangkan Non klep adalah sebutan untuk burung lovebird yang tidak memiliki lingkar mata putih tersebut atau tidak memiliki kacamata. untuk lebih jelasnya perbedaan antara lovebird Klep dan non klep bisa anda simak berikut ini :

Perbedaan LB klep dan LB non Klep

Mengetahi perbedaan jenis dari Lovebird kacamata dan non kacamata, tentu sangat mudah dilihat dari bentuk dan ukuran tubuhnya. dan untuk lebih jelasnya berikut adalah beberapa perbedaannya :

1. Melihat dari lingkar mata lovebird
Lovebird kacamata memiliki lingkaran mata berwarna putih yang sangat tebal, sementara untuk lovebird non klep lingkaran putih tersebut terlihat tipis ( semi klep /barong) atau tidak ada sama sekali ( non klep) .

2. Melihat Bentuk tubuhnya.
Ukurang tubuh lovebird kacamata dan non kacamata pun sangat jauh berbeda, untuk ukuran tubuh lovebird kacamata biasanya bertubuh lebih kecil dibanding lovebird non kacamata yang rata rata memiliki ukuran tubuh lebh panjang dan besar dari jenis lovebird kacamata.

3. Melihat warna paruh.
Rata lovebird kacamata memiliki paruh berwarna merah, sedangkan lovebird non kacamata berwarna putih atau gading meski ada juga yang berwarna kuning. namun hal ini tidak mejadi patokan karena ada juga lovebird klep atau non klep yang memiliki mutasi dengan warna paruh yang berwarna keduanya .

4. Melihat dari proses bertelur.
Lovebird kacamata secara umum akan masuk masa birahi dan siap bertelur pada usia 8 bulan hingga satu tahun , sedangkan lovebird non kacamata secara umum memiliki birahi yang begitu cepat sehingga pada usia dibawah 8 bulan saja ia sudah bisa ber produksi.

5. Mendengarkan suaranya.
Suara kicauan yang paling banyak disukai oleh penggemar burung di indonesia adalah dari jenis lovebird kacamata, karena suaranya yang memiliki ciri khas yaitu panjang dan cepat gacor, sehingga banyak mengundang minat untuk memelihara dan melombakannya, sedangkan untuk jenis lovebird non kacamata (non klep) hanya burung dengan warna tertentu saja yang bisa mempunyai suara kicauan yang panjang.

6. Melihat warna dari bulu-bulunya
Untuk lovebird kacamata ini ia memiliki warna bulu dari yang standar berwarna hijau hingga yang memiliki warna yang indah dan mewah , sedangkan lovebird non klep memiliki warna yang sangat beragam, sehingga mereka tidak dapat diberi nama sesuai dengan warna bulunya karena saking banyaknya, pada akhirnya sebutan nama untuk mereka adalah dengan melihat warna dominan dari mukanya saja seperti : Lovebird hijau muka merah, Lovebird Biru Muka putih, dsb.

Meskipun tidak begitu memiliki nilai ekonomis dibanding saudaranya yang memiliki kacamata tebal (klep) tetapi memelihara lovebird jenis ini apalagi jika ditangkarkan sangat mudah dan cepat berkembang biak, karena pada usia 7 bulan burung ini sudah mulai bisa ditangkarkan.

Read more > Perbedaan Love Bird klep dan Love Bird non klep

Dampak kekurangan Vitamin B-Complex pada burung


Dalam artikel berikut kita akan mengetahui sejauh mana fungsi vitamin B pada burung dan apa effek yang timbul jika kekurangan vitamin B tersebut terhadap burung peliharaan kita .

Vitamin B-complex ini sangat penting sebgai kebutuhan harian burung kicauan selain resiko yang rendah karena pemberian yang berlebihan (over dosis) dikarenakan cepat larut dalam air dan kelebihan dari vitamin ini tidak disimpan dalam organ organ seperti halnya vitamin larut lemak.

1. VITAMIN B1 (thiamine) 
Kekurangan zat ini bisa menyebabkan polyneuritis bagi burung seperti kejang kejang, burung menjadi lemah dengan kepala menghadap ke atas. 
Sumber makanan yang kaya akan vitamin ini sebagian besar berasal dari sumber tanaman, kacang tanah, kacang polong, gandum dan biji bijian yang sudah kering.

2. VITAMIN B2 (riboflavin)
Kekurangan vitamin ini pada burung bisa mengakibatkan jari jari kaki menjadi bengkok, sedangkan untuk burung burung tangkaran bisa menyebabkan kualitas telur yang buruk. vitamin B2 ini sangat dibutuhkan selama masa berkembang biak khususnya untuk penangkar murai batu dan harus selalu disediakan setiap harinya. selain itu vitamin B2 ini kerap digunakan pada manusia sebagai obat pencegah dan mengobat katarak karena seperti yg kita tahu bahwa murai batu sangat rentan terhadap katarak. 
telur, kacang hijau dan kacang kacangan merupakan sumber yang baik untuk vitamin B2

3. VITAMIN B3 (niacin)
Kekurangan dari vitamin b3 bisa menyebabkan pembesaran sendi, kaki bengkok (membungkuk), radang pada mulut, diare dan bulu bulu yang tidak tumbuh dengan sempurna. 

4. VITAMIN B5 (pantothenic acid)
Kekurangan vitamin B5 pada burung bisa disebut sangat jarang terjadi, kemungkinan yang berkaitan adalah penyakit kulit seperti dermatitis dan kulit yang mengelupas di sekitar mata dan paruh burung. 

5. VITAMIN B6 (pyridoxine)
Murai batu dan burung pemakan serangga lainnya membutuhkan Vitamin B6 yang cukup untuk mencernakan asam amino didalam kandungan pakan yang berprotein tinggi.

Vitamin B-complex ini bisa didapatkan burung dengan memberikan suplemen atau vitamin tambahan selain dari pemberian pakan maupun EF hariannya, karena kita sadari pakan dan EF tersebut masih kurang memiliki nilai kandungan nutrisi seperti yang diterimanya di habitatnya di alam liar. lalu apakah bentuk vitamin yang bisa diberikan ? 
Serbuk atau cairan yang mengandung banyak nutrisi yang bisa dengan mudah diserap oleh tubuh burung adalah salah satu bentuk yang paling banyak dan mudah didapat untuk konsumsi burung. jenis-jenis vitamin tersebut beragam dengan manfaat yang sangat berguna untuk burung kicauan didalam sangkar ataupun dalam penangkaran, dan yang paling saya rekomendasikan selain karena sudah banyak yang membuktikan kekhasiatannya dan juga banyaknya agen yang tersebar di seluruh Indonesia adalah BirdVit dan BirdMineral sebagai tambahan nutrisi pada burung kicauan. 

Read more > Dampak kekurangan Vitamin B-Complex pada burung

Mengenal ragam jenis burung finch


Finch termasuk jenis burung yang populer di pelihara di seluruh dunia, burung ini bisa ditemukan diseluruh dunia tentunya dengan beraneka ragam jenis, bentuk dan warnanya yang mencapai ratusan spesies. kalau di indonesia mungkin kita sudah terbiasa dengan burung sejenis pipit ini yang memiliki bermacam corak dan warna serta namanya yang tersebar di berbagai daerah di indonesia, tapi kali ini kita akan mengenal ragam jenis dari burung finch ini yang berasal dari luar / impor. 

Gouldian finches

Burung Gouldian finches atau Lady Gouldians ini dianggap oleh banyak kalangan sebagai salah satu burung finch (pipit) yang paling indah dengan bulu yang brewarna warni dari jenis finch lainnya, 
Walaupun finch jenis Lady Gouldians ini tidak terlalu sulit untuk dipelihara, akan tetapi harganya cukup mahal dan biasanya hanya dipelihara oleh penggemar yang sudah berpengalaman saja, burung ini sangat mudah untuk dikembang biakan dan akan berproduksi dengan baik baik melalui sistim koloni ataupun sepasang saja dalam kandangnya.

Zebra Finch

Zebra Finch mungkin inilah burung  dari jenis finch yang sangat sesuai dipelihara oleh pemula ataupun penggemar burung, burung jenis ini dikenal lincah dan aktif juga merupakan salah satu jenis burung yang paling mudah dipelihara juga dikembang biakan, zebra finch bisa berumur panjang dengan rentang hidup dalam sangkarnya sekitar 12 tahun.
Zebra finch ii juga merupakan salah satu burung yang paling populer selama lebih dari 100 tahun. berasal dari Australia dari keluarga estrildidea. dalam habitatnya burung ini lebih senang berkoloni  dan berkembang biak dalam koloni tersebut, habitat mereka meliputi padang rumput atau daerah bersemak rendah, daerah terbuka dan ladang perkebunan.

Strawberry Finch

Strawberry Finch dikenal juga sebagai Avadavat merah, sebutan strawberry diberikan karena warna bulu burung jantan yang seperti buah strawberry selama musim kawin. Burung ini sangat menarik untuk dipelihara, dan mudah berkembang biak dalam sebuah sangkar aviary (umbaran) dan sangat cocok untuk pemula yang ingin mengembang biakan burung jenis ini, mereka cukup lincah dan jika anda ingin memelihara burung ini di luar ruangan pastikan suhu dalam sangkarnya selalu hangat .

Spice Finch

Spice Finch sering juga disebut Nutmeg Mannikins dan tentu tidak asing bagi kita, sangat baik dipelihara untuk pemula , burung ini mudah beradaptasi dengan sangkar ataupun dalam lingkungan aviary, burung ini termasuk burung yan gmudah dipelihara dan bisa hidup lama.
Dihabitatnya burung Spice Finch ini senang bekumpul dalam kelompok kelompok kecil dalam sebuah koloni dan kadang bercampur dengan kelompok jenis lain atau kelompok burung lain, Di India dan Indonesia burung ini terkenal karena dijual dengan bulu yang di sipuh berwarna warni.

Fawn-Pied Society Finch

Sebutan Society (Sosial) sangat cocok diberikan untuk finch jenis ini, karena burung ini memang hidupnya sangat mudah bersosialisasi dan bisa menyatu dengan berbagai jenis kelompok burung.  finch jenis ini sangat mudah dipelihara dan juga burung yang sangat produktif.Finch jenis ini juga merupakan salah satu spesis yang paling menarik perhatian, burung ini diyakini telah dikembang biakan di negara negara asia lebih dari 300 tahun yang lalu oleh peternak china dan jepang.
Read more > Mengenal ragam jenis burung finch

Merawat burung ciblek tangkapan


Burung yang semakin banyak digemari oleh pecinta burung kicauan ini lantaran memiliki suara tembakan yang khas. Suara tembakanya biasanya digunakan untuk memaster burung lain. Misalnya untuk memaster burung Anis Merah, Kacer, Murai Batu, Cucak hijau dan burung kicauan lain. Berikut ini saya akan sedikit menceritakan pengalaman pribadi saya tentang memelihara burung ciblek hasil tangkapan dari alam yang masih liar.

  1. Burung ciblek yang hasil tangkapan biasanya belum memakan voer. Oleh karena itu sediakan selalu makanan seperti di habitatnya, yaitu ulat kecil atau kroto selama 3 hari berturut-turut. Selama itu usahakan untuk menutup sangkar dengan menggunakan kerodong yang gelap agar burung tidak stres.
  2. Pada hari keempat makanan mulai dicampur dengan voer. Pilihlah voer yang halus dan campur dengan ulat kecil ke dalam wadah pakan. Sangkar tetap ditutup dahulu.Perbandingan voer dengan ulat hendaknya 30 persen untuk voer dan 70 persen untuk ulat. Dapat juga anda menambahkan kroto segar di pagi hari.
  3. Setelah hampir sepekan perbandingan campuran makanan hendaknya dirubah. Yaitu 50 : 50. Nah pada saat seperti ini kerodong mulai di buka separuh dan sangkar diletakkan di sekitar orang lalu lalang. Lakukan hal demikian hingga kurang lebih 1 minggu.
  4. Selanjutnya kerodong dapat anda buka sepenuhnya dan ulat kecil dapat anda kurangi porsinya. Sebelumnya anda lihat dahulu kotoran pada sangkar. Jika kotoran sudah mengandung voer maka itu pertanda burung sudah mulai suka voer.
  5. Yang perlu diingat adalah jenis burung kecil pemakan serang seperti ciblek, prenjak glatik dan lainnya, meskipun sudah senang makan voer alangkah baiknya tetap sediakan ulat kecil dalam porsi yang kecil setiap hari. Hal ini bertujuan agar burung tetap mendapatkan nutrisi yang baik. Selain itu berilah kroto setiap 2-3 hari sekali.

Read more > Merawat burung ciblek tangkapan

Cara Perawatan Burung Murai Batu

Cara Perawatan Burung Murai Batu - Burung murai batu (Copychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae. Burung keluarga Turdidae dikenal memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara merdu, bermelodi, dan sangat bervariasi. Ketenaran burung murai batu bukan hanya sekedar dari suaranya yang merdu, namum juga gaya bertarungnya yang sangat aktraktif.

Burung Murai Batu

Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Passeriformes
Family: Muscicapidae
Genus: Copsychus
Species: C. malabaricus
Binomial name
Copsychus malabaricus
Synonyms
Kittacincla macrura
Cittocincla macrura

Untuk Cara perawatan burung murai batu secara harian yaitu: burung murai batu tidak perlu dikerodng dan hanya dikerodong malam hari agar tidak kedinginan.

  • Tempat/sangkar: 
Murai batu bisa dipelihara dengan sangkar bulat maupun kotak. Untuk kotak ukuran 50 x 50 x 75 cm sedangkan untuk bulat dengan diameter 50 cm atau 60 cm tergantung dari jenis murai batu yang kita pelihata apakah berekor panjang atau pendek. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dengan kayu asam diameter 1,3 cm; bisa berbentuk palang bersusun mapun leter T.
  • Pakan
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D.

  • Vitamin dan Mineral
Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis kembang adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.

Makanan yang sesuai untuk burung murai batu
  • Voer 
Sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%. Belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung murai batu. Voer harus selalu tersedia di dalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali.
  • EF (Extra Fooding), 
Pakan tambahan yang sangat baik buat burung murai batu yaitu: jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.
Read more > Cara Perawatan Burung Murai Batu

Ternak Burung Murai Batu

Ternak  Burung Murai Batu - Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal Ternak  Burung Murai Batu adalah pakan. Pakan yang baik adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D.

Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis kembang adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.

Dalam ternak burung murai batu yang harus diperhatikan adalah cara menjodohkan yang jantan dan yang betina, sebab jika si jantan tidak suka pada si betina maka burung murai batu ini tak akan menghasilkan telur. Murai jantan dan betina memiliki perbedaan pada warna bulu, dimana murai jantan memiliki warna bulu yang pekat dan tua, untuk bagian atas hitam maka murai jantan berwarna hitam dan berkilau. Sedangkan murai batu betina berwarna pudar untuk bagian atas yang berwarna hitam dan dada yang berwarna coklat pudar.

Untuk memulai beternak murai batu maka dipilih induk jantan yang berumur minimal 1 tahun dan induk betina berumur 10 bulan. Pilihlah induk burung yang rajin bunyi dan tidak cacat fisiknya. Penjodohan dilakukan dengan mendekatkan burung dalam dua sangkar yang berbeda, jika terlihat cocok maka mulailah disatukan kandangnya.

Kandang murai batu memilki ukuran 1m x 2m tinggi 2m. Di dalam kandang harus ditata rapi antara tempat pakan, tempat minum burung, tempat mandinya dan tempat sarang.


Cara menjodohkan burung murai batu

Pertama kita harus tahu dulu mana murai betina dan jantan yang sudah siap di jodihkan atau istilahnya sudah saling jatuh cinta. Cara mengetahuinya mudah sekali yaitu antara satu sangkar Murai jantan dan tiga sangkar masing-masing berisi murai betina didekatkan satu sama lain.

Dari situ, akan terlihat mana Murai betina yang disukai oleh murai jantan yang sudah birai. Setelah kita lihat keduanya siap, baru kita masukkan ke dalam kandang besar untuk perkawinan. Biasanya kalo kedua burung sudah saling cocok, Individu Jantan akan memperlihatkan bahasa tubuh, seperti mengibas-kibaskan ekornya dan menampilkan suara yang merdu untuk menarik perhatian individu betina.

Jika reaksi indukan betina mengambil posisi membungkuk dan melebarkan kedua sayapnya, itu menandakan is sudah benar-benar siap untuk kawin. Maka segera masukkan kedua indukan dalam kandang penangkaran yang besar. Keluarkan betina dari dalam sangkar, sedangkan indukan Jantan usahakan masih didalam sangkar yang digantung di dalam kandang besar. Biarkan proses penjodohan ini berlanjut sampai indukan Betina benar-benar siap untuk dikawinkan. Biasanya indukan betina akan sering hinggap disekitar sangkar indukan Jantan. Burung murai batu normalnya dapat bertelur du atau tiga buah telur dalam sebulan.

Dalam beberapa kejadian, jika burung telah ditempatkan bersama-sama, mereka akan cepat melakukan aktifitas perkawinan. Setelah ini berlangsung, indukan betina akan membangun sarangnya dalam waktu sehari dan akan mulai bertelur pertama kali setelah hari-hari berikutnya. Telur pertama, kedua dan ketiga biasanya merupakan telur yang tidak berproduksi/tidak menetas (infertilitas).

Idealnya, burung harus membangun sarangnya beberapa hari setelah saling mengenal. Biasanya induk Jantan yang mulai menyusun sarang. Setelah separuh dari sarang terkumpul, induk betina akan segera keluar sarang dan mulai menyelesaikan sarangnya.

Biasanya, setelah 2 hari berlangsung sarang akan selesai dan induk betina akan beristirahat. Setelah kurang lebih 4 hari, induk betina akan mulai bertelur. Dalam sehari ia akan bertelur sekali. Jumlah telur yang akan dierami 3 dampai 4 telur. Bahkan ada yang sampai berjumlah 5 telur. Saat jumlah telur sudah mencapai 3 butir, induk betina biasanya sudah mulai melakukan pengeraman.
Read more > Ternak Burung Murai Batu

Mengenal burung hantu dan sejenisnya


Burung hantum,jenis burung hantu,Sunda Scops-OwlBurung hantu adalah merupakan burung yang termasuk golongan buas (ordo Strigiformes ) atau kalau bahasa ilmiahnya adalah karnivora hewan yang suka makan daging dan burung ini ke luar pada malam hari oleh karena itu banyak orang dengan menyebutnya burung hantu, tapi setiap daerah juga memiliki sebutan
sendiri-sendiri misalnya di Sulawesi Utara masyarakat sering menyebutnya dengan Manguni dan di pulau jawa sering disebut dengan nama Deres.

Burung hantu ini memiliki ciri mata yang besar menghadap ke depan dengan paruh bengkok seperti paruh elang dan bulu kepala membentuk lingkaran wajah burung hantu ini penglihatanya sangat tajam karena burung hantu ini bisa memutar kepalanya sampai 180derajat ke belakang di sertai mata yang besar.

Ordo Strigiformes terdiri dari dua suku (familia), yakni suku burung serak atau burung-hantu gudang (Tytonidae) dan suku burung hantu sejati (Strigidae). Banyak dari jenis-jenis burung hantu ini yang merupakan jenis endemik (menyebar terbatas di satu pulau atau satu wilayah saja) di Indonesia, terutama dari marga Tyto, Otus, dan Ninox.

Beberapa contohnya adalah:

  1. Burung hantu Pere David
  2. Burung hantu elang Andaman
  3. Burung hantu kelabu besar

Strigidae

  1. Kokok beluk (Strix leptogrammica)
  2. Punggok coklat (Ninox scutulata)
  3. Beluk ketupa (Ketupa ketupu)
  4. Beluk jampuk (Bubo sumatranus)
  5. Celepuk reban (Otus lempiji)

Tytonidae

  1. Serak bukit (Phodilus badius)   
  2. Serak Jawa (Tyto alba)

Burung ini sering memangsa seperti kodok tikus dan lain-lain.

Read more > Mengenal burung hantu dan sejenisnya

Jenis ciblek sawah


Jenis-jenis burung ciblek sawah - Hallo lagi ciblek mania, Kali ini kita membahas tentang  Jenis-jenis burung ciblek sawah karena Burung Ciblek saat ini bisa dikatakan sedang naik daun, dahulu burung ini dipandang sebelah mata oleh para pehobi burung, tapi belakang ini penggemar burung ciblek ini semakin banyak dan hampir diseluruh Indonesia.

Burung Ciblek ini naik pamor karena memang telah di lombakan dengan kelas khusus, dikarenakan suaranya yang indah dan lengkingan tembakan yang panjang dalam berkicau ketika bertemu atau berhadapan dengan burung ciblek jantan lainnya.

Burung Ciblek ini dikenal juga sebagai burung Kipas, cininin, atau pacikrak, daya tarik burung ini adalah dapat di dimainkan seperti burung merpati artinya burung ini bisa dilepas dan akan kembali lagi ke sangkarnya seperti burung kutilang, tapi itupun kita harus bisa merawatnya dari kecil hingga dewasa jika ingin burung ciblek ini dapat lulut atau nurut dengan si Empunya.

Burung ini penyebarannya didaerah Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan hampir diseluruh kepulauan Indonesia, hidupnya di Ladang atau di sawah dan disekitar pepohonan yang rindang dan pohon singkong, makanan burung ciblek ini adalah serangga-serangga kecil, telor semut.
Read more > Jenis ciblek sawah

Tips agar ciblek jadi gacor


Untuk membedakan burung Ciblek Jantan dan Betina anda bisa lihat di bawah ini :

  1. Bila masih muda dapat dibedakan melalui kuku jari
  2. Kuku jari kaki yang berwarna kusam adalah burung jantan
  3. Kuku jari kaki bersih adalah burung betina 
  4. Biasanya burung ciblek jantan memiliki ekor yang panjang
  5. Dapat juga dibedakan paruhnya kalau betina dibawah paruh berwarna putih pucat
  6. Kalau jantan memliki warna hitam menyeluruh di bawah bagian paruhnya

Untuk menjadikan burung Ciblek jadi Gacor anda dapat melatih nya dengan cara didengarkan suara master burung setiap harinya, dan juga memperhatikan perawatan berikut ini juga sampai cara perawatan.

Perawatan Harian

  1. Makanan utama yang harus selalu ada :
  2. Ulat ( bisa Ulat kandang / Ulat Hongkong )
  3. Kroto
  4. Jangkrik kecil ( atau jangkrik dewasa setelah di potong kepala, kaki dan sayapnya )
  5. Voer lembut ( banyak kicaumania yang menambahkan susu bubuk kedalam voernya )

Perawatan harian untuk Ciblek Dewasa :

  1. Berikan kroto minimal 2 x atau 3 x seminggu
  2. Untuk makanan anda dapat memberikan jangkrik kecil 3 ekor Pagi / Sore
  3. Dapat juga memberikannya ulat ( untuk UH sebelum diberikan sebaiknya kepala ulat dipotong dulu, dan lebih bagus lagi jika diberikan UH yang masih berwarna putih / ganti kulit ) sebanyak 3 ekor P/S
  4. Berikan juga voer lembut dan dicampur dengan susu bubuk.
  5. Lakuakan penjemuran minimal 2 s/d 3 jam setiap hari.
  6. Sewaktu menggantang burung ini usahakan berjauhan dari burung sejenis atau burung predator lainnnya seperti Toed/cendet/pentet.
  7. Tempel dengan burung betina / burung muda maksimal 2 x seminggu selama 1 - 2 jam, untuk mengasah mentalnya.

Read more > Tips agar ciblek jadi gacor

Membuat ciblek jadi gacor


Bagaimana membuat burung ciblek menjadi cepat gacor ? kuncinya ada di perawatan dan juga yang tak kalah penting adalah mental dari si burung itu sendiri. seperti kita tahu ciblek yang sudah kita kenal ada dua macam jenis yaitu Ciblek dada putih dan Ciblek dada putih kekuningan. dari kedua jenis ciblek tersebut terdapat perbedaan karakter dari keduanya. Burung ciblek dada putih misalnya, kalau sudah kalah bertarung biasanya burung ini akan lebih lama pulihnya dibandingkan dengan burung ciblek dada kuning atau putih kekuningan. 
sebelum berlanjut dengan topik perawatan harian, kita bahas dahulu mengenai burung ciblek si burung kecil petarung ini untuk menambah pengetahuan kita. 
Ciblek atau bahasa latinnya Prinia Famillia ini adalah burung kecil yang sekitar tahun 80 - 90an masih banyak bercengkrama di sekitar halaman rumah kita. suara khasnya yang menjadikan burung ini digandrungi oleh para kicaumania di seluruh indonesia dan menjadikan burung ini menjadi naik daun dan berangsur-angsur mulai jarang terlihat di alam bebas. penangkapan yang berlebihan menjadi salah satu sebab menghilangnya burung ciblek di pekarangan ataupun di kebun-kebun.

Ciblek jantan dan betina bisa dibedakan dari warna paruh bagian bawahnya. untuk ciblek jantan dewasa warna paruh seluruhnya adalah berwarna hitam sedangkan untuk jantan muda warna paruh bagian bawahnya berwarna putih kepucatan dengan sedikit warna hitam di ujung paruhnya, sedangkan untuk ciblek betina warna paruh bagian bawahnya berwarna putih.

Variasi suara burung ciblek biasanya senada dan diperdengarkan dengan tempo tinggi (ngotot) dan terus menerus, sehingga enak di dengar. Beberapa ciblek telah dapat di master dengan suara burung lain. Istilah suara tembakan, suara ngebren adalah istilah yang biasa di gunakan oleh penggemar burung ini untuk menggambarkan suara burung ciblek yang sedang berkicau. Suara tembakan adalah suara burung saat memperdengarkan suara kerasnya secara satu persatu dengan tempo nada yang tidak begitu rapat. Ngebren adalah suara ciblek yang di perdengarkan dengan tempo tinggi/rapat dan keras. Rasanya jarang kita temui burung ciblek yang bersuara ”setengah hati”. Variasi suara burung ini akan tergantung pada kecerdasan burung dalam menangkap dan merekam suara burung lain disekitarnya.

Tidak saja untuk di pertandingkan, burung ciblek juga dikenal sebagai burung ”master” yang baik, khususnya untuk burung kenari, branjangan, cucak hijau dan lainnya.

Perawatan harian burung ciblek

Makanan utama yang wajib disiapkan untuk ciblek setiap harinya adalah :
1. Jangkrik kecil ( atau jangkrik dewasa setelah di potong kepala, kaki dan sayapnya )
2. Ulat ( bisa Ulat kandang / Ulat Hongkong ) 
3. Kroto 
4. Voer lembut ( banyak kicaumania yang menambahkan susu bubuk kedalam voernya )

Rawatan harian untuk Ciblek Dewasa

Rawatan harian bisa dimulai dengan pemberian jangkrik kecil 3 ekor Pagi / Sore
Ulat ( untuk UH sebelum diberikan sebaiknya kepala ulat dipotong dulu, dan lebih bagus lagi jika diberikan UH yang masih berwarna putih / ganti kulit ) sebanyak 3 ekor P/S
Kroto sebaiknya minimal 2 x seminggu atau 3 x seminggu. 
Voer diberikan voer lembut dan dicampur dengan susu bubuk. 
Penjemuran minimal 2 s/d 3 jam setiap hari. 
Sewaktu menggantang burung ini usahakan berjauhan dari burung sejenis atau burung predator lainnnya seperti Toed/cendet/pentet. 
Tempel dengan burung betina / burung muda maksimal 2 x seminggu selama 1 - 2 jam, untuk mengasah mentalnya.
Read more > Membuat ciblek jadi gacor

Ciri burung ciblek kristal


ciblek kristal
Kalau berbicara lagi masalah ciblek, ciblek atau ada sebagian orang yang menyebutnya juga dengan sebutan prenjak, atau apapun yang penting maksudnya adalah hewan yang seperti gambar di bawah itu. Ciblek gunung memang punya daya tarik tgersendiri dengan ekornya yang panjang dan siara yang kalau saya gambarkan berbunyi kecrek-kecrek-kecrek yang berulang ulang dan panjang. sedangkan ciblek sawah yang mempunyai bunyi seperti burung gereja dan seperti siara anak ayam yang sangat nyaring dari kejauhan.

Nah untuk burung ciblek kristal ini mirip dengan burung ciblek kebun/kampung” cuma bedanya bagian dadanya sampai ke pantat putih seperti ciblek sawah kan putih tuh. Nah kalau ciblek kampung/kebun bagian dadanya putih tapi bawah perutnya kuning muda, ya pokoknya terlihat jelas kuningnya banyak lah. Nah ada juga burung ciblek yang katanya orang bernama “semi” yang artinya kristal bukan kampung juga bukan, akan tetapi tetap saja menyebutnya semi kristal.

Nah untuk kamu yang penasaran seperti apakah gambar dada ciblek kristal maka langsung lihat saja penampakannya.

Read more > Ciri burung ciblek kristal

Rawatan ciblek gunung


Ciblek gunung (cigun) seringkali mendominasi kelas ciblek di berbagai lomba. Selama ini, yang banyak diburu cigun mania adalah burung asal Tasik (Jawa Barat). Suaranya oke, mentalnya pun bagus. Tetapi semua itu tergantung perawatan dan karakter burungnya.

Selain dari Tasik, cigun asal Trawas (Jawa Timur juga) punya penggemar tersendiri. Bagaimana cara membedakan jantan dan betina cigun? Secara umum, jantan memiliki tubuh yang tegap, kepala besar, dan terkadang ada beberapa helai bulu halus (seperti rambut) yang menjadi ciri khususnya.

Ekor ciblek gunung jantan juga panjang. Pada burung muda, paruhnya memiliki semburat hitam. Tapi jika sudah dewasa, warna paruh berubah gelap. Warna bulu cokelat tua dan suara ngerol, diselingi tembakan

Adapun tubuh betina lebih kecil daripada burung jantan. Warna bulunya pun cenderung lebih terang. Paruh bawah berwarna putih, ekor pendek, dan suaranya terbatas.

Perawatan harian standar untuk ciblek gunung

  1. Jangkrik kecil 5 ekor pagi dan sore.
  2. Kroto segar 2 sendok teh, diberikan pada pagi hari.
  3. Voer yang lembut
  4. Mandi setiap pagi dan sore.
  5. Penjemuran selama 2 – 3 jam, bisa dimulai dari jam 7.00 s/d 10.00.

Perawatan saat ciblek gunung ngedrop


  1. Untuk sementara waktu, burung diisolasi dari burung lain yang gacor.
  2. Dikerodong dulu, kemudian sangkar digantang di tempat yang sejuk dan tenang.
  3. Pada waktu inilah saat yang tepat untuk men-charge dengan burung betina.
  4. Porsi ekstra fooding seperti kroto, jangkrik, ulat hongkong, dan ulat kandang ditambah, sampai burung rajin berbunyi kembali.

Read more > Rawatan ciblek gunung

Merawat burung ciblek


Burung ciblek, merawat  atau memlihara burung ciblek itu tidaklah mudah atau gampang-gampang susah karena burung ciblek ini termasuk susah beradaptasi dengan lingkungan baru. Diperlukan kesabaran cukup tinggi untuk dapat memelihara ciblek ini, jadi mohon anda bersabar bila memelihara burung ciblek agar ciblek ini menjadi ciblek yang anda harapkan.
Agar burung ciblek rajin berkicau, maka anda perlu memperlakukan ciblek kesayangan anda dengan baik, sehingga burung anda merasa nyaman serasa hidup dilingkungan habitatnya. Berikut inni cara merawat ciblek yang perlu anda coba:

  1. Silakan anda bangun pagi sebelum matahari terbit, kemudian buka krodong sangkar ciblek, gantang di luar rumah, tujuannya adalah diembun-embunkan agar ciblek mendapatkan suasana pagi yang segar sebelum mentari terbit. Hampir setiap burung suka suasana pagi menjelang matahari terbit.
  2. setelah agak siang sekitar jam 7 - 8 pagi ciblek diberi extra fooding berupa jangkrik kecil 2-3 ekor, kroto ¼ – ½ sendok teh, ulat hongkong 2 – 4 ekor (pemberian extra fooding bisa disesuaikan dengan settingan), kemudian disemprot dengan setelan semprotan lembut.
  3. Penjemuran bisa dilakukan pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB.
  4. Setelah jam 9 pagi sebaiknya ciblek digantang di tempat yang teduh.
  5. Pada sore hari sekitar jam 16.00 WIB sebaiknya diberi makanan tambahan seperti waktu pagi berupa jangkrik, ulat hongkong dan kroto.
  6. Setelah Sore jam sekitar jam 17.00 WIB burung dikrodong lagi hingga pagi hari.

Read more > Merawat burung ciblek

Menjodohkan perkutut dan kendalanya

Berdasarkan pengalaman dari beberapa rekan peternak perkutut serta bersumber dari informasi lainnya seputar perkutut, bahwa proses penjodohan perkutut bisa dibilang gampang-gampang susah, karena proses 

Penjodohan harus didukung dengan beberapa faktor yang antara lain :

  1. Suara kedua Indukan yang cocok/pas.
  2. Usia kedua Indukan yang serasi.
  3. Menentukan jenis kelamin dari kedua Indukan yang benar.
  4. Sifat-sifat kedua Indukan yang baik.
  5. Menggunakan sistem yang tepat.
  6. Kendala-kendala lainnya.
  7. Suara kedua Indukan

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal yaitu anakan perkutut yang berkualitas, maka kita dituntut untuk mengetahui sebanyak mungkin teori Crossing baik dari membaca ataupun pengalaman yang didapat sehari-hari yang hanya dapat diperoleh dari praktek dan memperhatikan hasil produksi melalui jalan yang cukup panjang dan waktu yang lama, ketekunan dan kesabaran. Tanpa ini semua, maka hasil produksi berupa anakan perkutut hanyalah merupakan anakan perkutut yang asbun ( asal bunyi ) dan tidak akan berkualitas. 

Usia kedua Indukan

Yang ideal dan relatif lebih gampang, usia kedua Indukan seyogyanya seimbang yaitu perkutut Betina lebih tua 1(satu) atau 2(dua) bulan dibanding perkutut Jantan, sebab biasanya perkutut Jantan lebih cepat dewasa dibanding Betinanya. 

Memang bisa atau masih memungkinkan umur keduanya berbeda jauh, tetapi biasanya selain susah juga banyak masalah yang timbul antara lain seringnya berkelahi dan umumnya si Betina akan kalah atau dihajar si Jantan, apalagi kalau si Jantan jauh lebih tua (Silahkan membaca teori Back Cross).

Mengenai kapan waktu usia yang tepat kedua calon pasangan tersebut mulai dijodohkan ? Ada beberapa pendapat yang berbeda satu dengan yang lain. Satu pendapat mengatakan sebaiknya mereka mulai dijodohkan sejak usia kira-kira 3.5-4 bulan, sehingga akan lebih mudah jodoh dan menjadi pasangan yang cocok. Disamping tidak terlalu lama sekitar 2-3 bulan kemudian pasangan tersebut sudah akan mulai bertelor. Pendapat lain mengatakan sebaiknya menjodohkan perkutut pada usia sekitar 10-12 bulan, sehingga keduanya betul-betul sudah matang dan diharapkan keturunan anak-anaknya lebih sempurna disbanding pendapat terdahulu yang sering-kali mengalami kegagalan menetas atau lahir cacat. 

Menentukan jenis kelamin

Sebelum calon pasangan dijodohkan, harus dipastikan dahulu bahwa calon pasangan tersebut adalah perkutut Jantan dan Betina. Perkutut pada usia kurang dari 4 bulan masih agak susah untuk menentukan Jantan atau Betina, walaupun ada beberapa cara untuk dapat mengetahui hal ini antara lain dengan cara : 
Dari bentuk kepala, kapur disekitar mata, sorot mata, suara dan postur tubuhnya.
Tulang dibawah dubur ( supit urang ) sempit atau lebar.
Memakai bandul Sibas, dll.

Lain halnya perkutut yang sudah berusia diatas 7 bulan, akan lebih mudah untuk menentukan jenis kelaminnya baik dengan cara diatas maupun dari penampilannya yang sering mbekur atau pertanda mengajak kimpoi lawan jenisnya bagi si Jantan. 

Sifat-sifat kedua Indukan

Sebaiknya dapat dipilih calon pasangan yang mempunyai sifat yang baik, misalnya si Jantan tidak mempunyai sifat yang sadis kepada pasangannya atau si Betina adalah indukan yang rajin bertelor dan mengerami telornya sampai menetas serta dengan sabar mengasuh anak-anaknya sampai mencapai usia siap disapih sekitar 1.5 bulan. 

Memang tidak mudah mengetahui sifai-sifat ini sebelum keduanya disatukan, akan tetapi setidaknya dari sifat Bapak/Ibu dari kedua calon pasangan tersebut dapat ditelusuri, apakah mereka berasal dari Bapak/Ibu yang sifatnya baik atau tidak. 

Menggunakan sistim yang tepat

Ada beberapa cara atau sistim untuk menjodohkan kedua calon pasangan antara lain sbb. : 
Kedua calon pasangan yang berada dalam sangkar masing-masing didekatkan setiap harinya sampai terlihat tanda-tanda mereka sudah saling mengenal dan bertenggernya sudah berdekatan. Waktunya bisa seminggu, dua minggu bahkan lebih tergantung sifat dan sikap masing-masing, apakah mereka sudah saling tertarik atau tidak.

Bila sudah keduanya dicampur/dimasukkan kedalam satu sangkar untuk beberapa lama untuk meyakinkan bahwa mereka sudah cocok dan tidak bertengkar yang dapat dilihat kalau malam tidurnya sudah berdampingan. Baru kemudian pada sore hari keduanya dimasukkan bersama-sama kedalam kendang ternak. 

Perkutut Betina dimasukkan kedalam kandang ternak, sementara si Jantan juga dimasukkan kedalam kandang tetapi masih didalam sangkar terpisah. Perkembangan mereka dipantau sampai diketahui tanda-tanda cocok seperti keadaan diatas.

Beberapa perkutut Betina dimasukkan kedalam kandang dan bersamaan dimasukkan perkutut Jantan, maka secara alamiah si Jantan akan mencari jodohnya sendiri yang menurut seleranya cocok. Kelemahannya belum tentu si Betina yang terpilih suaranya pas untuk crossing dengan si Jantan, kecuali perkutut-perkutut Betina sudah dipilih yang semuanya pasti pas/cocok.

Bila sudah ada salah satu Betina yang cocok, Betina yang lainnya segera ditangkap dan dikeluarkan dari kandang, bila terlambat bisa jadi Betina-betina yang lain yang tidak terpilih akan dihajarnya. 

Masing-masing peternak mempunyai selera sistim yang mana yang akan digunakan terutama disesuaikan dengan kondisi kandang dan tersedianya calon indukan betinanya. Selama ini saya lebih cenderung memilih cara yang pertama pada uraian tersebut diatas. 

Kendala-kendala 

Kendala kendala yang kerap dihadapi dalam penjodohan perkutut adalah:
Walaupun sudah dicoba dengan beberapa cara, tetap saja mereka tidak mau jodoh. Walaupun hal ini jarang dijumpai, akan tetapi bila hal ini terjadi sebaiknya jangan dipaksakan dan usahakan mencarikan jodoh yang lain.

Mereka sudah jodoh, tetapi tidak juga bertelor. Bila hal ini terjadi biasanya penyebabnya adalah si Betina yang kurang subur, mengatasinya dengan memberinya tambahan vitamin-E.
Mereka sudah jodoh, tetapi tidak ada tanda-tanda perkimpoian. Bila hal ini terjadi biasanya penyebabnya adalah si Jantan. Mengatasinya dengan cara yang sama memberinya tambahan vitamin-E kepada si Jantan untuk menambah birahi.
Sudah jodoh dan terjadi perkimpoian, tetapi setelah periode mengeram selesai, telornya tidak ada yang menetas dengan sempurna.

Kemungkinannya adalah :

Indukan belum mempunyai pengalaman mengeram, sehingga telor sering ditinggalkan dari sarangnya, sehingga mengganggu pertumbuhan janin atau mati. Kondisi sangkar yang kurang nyaman, terganggu orang atau binatang juga menyebabkan pengeraman tidak dapat dilakukan dengan baik.

Perkimpoian antara Jantan dan betina tidak sempurna, bisa disebabkan suburnya bulu disekitar dubur si Betina/Jantan, sehingga mengganggu proses penyerbukan sperma ke- indung telor. Maka mengatasinya dengan mencabuti bulu sekitar duburnya agar proses perkimpoian berjalan dengan baik/sempurna.

Semula sudah kelihatan jodoh, akan tetapi tiba-tiba si Jantan begitu bernafsu dan mengejar-ngejar si Betina. Cara mengatasinya bisa dengan menangkap si Jantan dimandikan atau beberapa bulu sayapnya diikat dengan selotip/karet.
Read more > Menjodohkan perkutut dan kendalanya
 
 
Copyright © seputar info burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo