Birahi adalah sebutan yang sering kita dengar di dunia perburungan, tentu saja hal ini sangat kita perlukan, dengan birahi burung akan semakin gacor, ngotot, dan tentu saja semangat tarungnya akan semakin berkobar, namun hal ini dapat juga malah sebaliknya burung hanya diam loncat sana loncat sini ujung ujungnya ngebatman atau ngejeruji di kurungan.
Disinilah pentingnya kita mengontrol birahi dari burung ocehan kita apalagi jika orientasinya untuk dilombakan, banyak faktor yang bisa memicu birahi tersebut salah satunya adalah Extra Fooding (EF)
Begitu juga untuk burung burung di penangkaran birahi sangat diperlukan, dan rata rata penangkar memanfaatkan EF untuk mendongkrak birahi pasangan burung yang ditangkarkan, dan tentu saja setiap burung akan berbeda asupan dan juga kuantitas ef yang diperlukannya, ada burung jantan diberikan jangkrik 10 ekor sudah bisa birahi, namun banyak juga burung jantan yang lainnya sampai pemberian 50 ekor jangkrik baru birahinya muncul. Ada pula burung yang diberikan jangkrik 50 ekor tidak juga birahi namun begitu diberi cacing 5 ekor langsung birahi atau UH 8 ekor baru muncul birahi.Beda burung/indukan tentulah beda pula EF yang digunakan untuk memicu birahi, tidak selalu kita menggunakan jangkrik sebagai pendongkrak birahi, adakalanya CACING, UH, KECEBONG, IKAN KECIL, KROTO dan berbagai EF lainnya justru lebih bisa memunculkan birahi seekor burung, untuk itulah kenali karakter burung itu sendiri baru kita bisa menemukan jenis EF yang seperti apa yang bisa memicu birahi burung tersebut.
0 comments:
Post a Comment