Burung yang keracunan, memang biasanya muntah-muntah namun muntahan pertama biasanya bukan langsung berupa darah merah/ darah segar, tetapi darah yang tercampur makanan.
Kematian yang diawali dengan muntah darah segar pada awalnya biasanya adalah adanya luka dalam, bisa di pencernaan bisa pula di tenggorokan.
Karena darah terlihat segar, saya menduga murai batu itu tewas karena mengonsumsi makanan yang tajam dan menyangkut atau merobek dinding tenggorokan.
Jangkrik, ... ?
Berkaitan dengan kematian burung akibat makan jangkrik dengan kaki utuh, hal itu tentu menimbulkan pertanyaan, apakah pemberian jangkrik kepada burung harus selalu dibersihkan kakinya terlebih dahulu? Jawabnya singkat: tergantung.
Ya tergantung. Kalau burung sobat terbiasa diberi pakan jangkrik yang sudah mulus tanpa ada kaki dan bulu-bulunya (bahkan kadang sampai bersih tanpa kepala), maka begitu ketemu jangkrik dia bisa jadi akan langsung menelannya dengan risiko tenggrokan rusak. Namun kalau burung terbiasa diberi jangkrik utuh dengan masih ada kakinya, maka burung akan terbiasa untuk bersabar makan jangkrik dengan membunuhnya terlebih dahulu dan memotong-motong (melepas) kaki jangkrik sebelum melunakkan badan jangkrik dengan cara membentur-benturkan ke tangkringan atau jeruji sangkar, baru kemudian ditelan.
Jadi, kalau sobat terbiasa memberi jangkrik mulus kepada burung, maka selalulah memberikan jangkrik yang mulus, terutama ketika burung dalam kondisi lapar. Dalam kondisi lapar, burung cenderung langsung menelan apa yang dia dapat di paruhnya.
Pemberian jangkrik yang mulus tanpa kaki memang bisa mengurangi risiko jangkrik lari-lari dari wadah pakan burung. Namun kebiasaan ini menyebabkan burung tidak lagi punya kehati-hatian dalam menyantap pakan, khususnya serangga. Akibatnya, apalagi kalau burung lapar, dia akan menyantap serangga apapun yang ada di depannya secara bulat-bulat. Celakanya, kalau yang dia santap adalah jangkrik utuh yang tanpa sengaja masuk sangkar atau lebah dengan sengat racunnya yang beterbangan di dekat dia digantang, maka bisa berakibat fatal.
http://omkicau.com/2011/05/08/beberapa-penyebab-burung-murai-batu-muntah-darah-dan-mati-seketika/
0 comments:
Post a Comment