Burung yang mengalami kekurangan vitamin B1 bisa mengalami polyneuritis, dengan gejala klinis burung mengalami kejang-kejang, tubuhnya menjadi lemah, dengan posisi kepala menghadap ke atas.
Kekurangan vitamin B2 pada burung bisa mengakibatkan jari-jari kaki menjadi bengkok. Khusus untuk burung indukan, terutama induk betina, kekurangan vitamin B2 menyebabkan kualitas telur sangat rendah.
Vitamin ini sangat dibutuhkan burung selama dalam masa berkembang biak, terutama untuk penangkaran murai batu. Mengapa? Pada manusia, vitamin B2 sering digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan katarak. Dibandingkan dengan jenis burung yang lain, murai batu paling rentan mengalami katarak. Itu sebabnya, vitamin ini harus selalu tersedia setiap hari, agar penglihatan MB tak terganggu.
Ketika saya mengatakan MB paling rentan terserang katarak, bukan berarti burung ini secara langsung mengalami kekurangan vitamin B2. Sepengetahuan saya, penjemuran yang berlebihan memang bisa menyebabkan katarak pada sebagian burung murai batu. Adapun pasokan vitamin B2 setiap hari diperlukan untuk mencegah kemungkinan buruk tersebut.
Kalau Om dan Tante pernah menjumpai burung yang bulu-bulunya tumbuh dengan tidak sempurna, sendi-sendinya terlihat membesar, atau bahkan kakinya bengkok, itu merupakan pertanda bahwa burung mengalami kekurangan vitamin B3. Gejala lain yang dialami burung akibat defisiensi vitamin B3 adalah radang pada mulut, dan sering mengalami diare.
Sebenarnya defisiensi vitamin B5 atau asam pantotenat jarang sekali dijumpai. Tetapi, jika Anda menjumpai burung yang kulit di sekitar mata atau parunya mengelupas, itu merupakan pertanda burung kekurangan vitamin tersebut.
Murai batu dan burung pemakan serangga lainnya membutuhkan vitamin B6 dalam jumlah cukup, untuk mencerna asam amino yang ada di dalam pakan berprotein tinggi. Kandungan protein rendah bisa mengakibatkan nafsu makan berkurang, pertumbuhan yang lambat pada piyik, bahkan dalam beberapa kasus juga bisa menimbulkan kejang-kejang.
Pemberian serangga hidup sangat diperlukan murai batu dan burung pemakan serangga lainnya, baik dalam penangkaran, pada masa mabung, juga untuk anakan yang belum dikenalkan dengan pakan buatan (voer).
Burung di kandang penangkaran maupun di sangkar biasanya diberi makanan yang terbatas, seperti yang lazim ditemui di pasaran seperti ulat hongkong dan jangkrik. Tetapi burung hasil tangkapan, terlebih murai batu, di alam bebas biasa memangsa serangga yang bervariasi.
Mungkin hal inilah yang menyebabkan beberapa murai batu tangkapan rentan mati. Biasanya, ia mengalami kejang-kejang terlebih dulu pada masa awal pemeliharaan. Jadi, pemberian vitamin B6 untuk burung bakalan sangat diperlukan, terutama burung tangkaran dan burung hasil tangkapan hutan.
6. VITAMIN B7 (biotin)
Beberapa tanda tanda kekurangan vitamin B7 ini sama sperti tanda pada kekurangan vitamin B5 yaitu dermatitis pada kulit dan pengelupasan pada kulit sekitar mata dan paruhnya. dalam penangkaran murai batu kekurangan B7 bisa mengakibatkan kematian pada embrio dalam telurnya dan juga anakan yang cacat.
Beberapa tanda tanda kekurangan vitamin B7 ini sama sperti tanda pada kekurangan vitamin B5 yaitu dermatitis pada kulit dan pengelupasan pada kulit sekitar mata dan paruhnya. dalam penangkaran murai batu kekurangan B7 bisa mengakibatkan kematian pada embrio dalam telurnya dan juga anakan yang cacat.
Kekurangan vitamin B9 dapat mengakibatkan tersumbatnya lubang pada tangkai bulu, sehingga menyebabkan bulu cepat rapuh dan mudah rontok. Selain itu, kekurangan vitamin B9 atau asam folat juga bisa mengakibatkan anemia, cacat kaki, penurunan daya tetas, kematian embrio dalam telur pada beberapa hari terakhir masa pengeraman.
Defisiensi vItamin B12 bisa menyebabkan radang pada selaput lendir, gerakan sering tidak terkontrol (misalnya, burung salto). penurunan daya tetas (kurang dari 50%), dan piyik yang baru menetas mengalami perubahab bentuk.
Kekurangan B12 bisa disebabkan adanya cacing pita pada sistem pencernaan burung, sehingga vitamin ini tidak bisa dicerna oleh tubuh burung.
Jika tidak mau repot, Om dan Tante bisa memastikan kecukupan vitamin ini dari produk yang beredar di pasaran, terutama yang paling banyak digunakan penangkar-penangkar di Indonesia. Misalnya
BirdMineral, BirMolt, BirdFine, dan BirdVit.
Terkadang saripati vitamin B-Complex tidak bisa diserap dan didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh, karena terhambat oleh parasit bernama cacing pita yang mendekam dalam organ pencernaan burung. Oleh sebab itu, cacing pita mesti diperangi dulu, misalnya dengan AscariStop.
http://omkicau.com/2012/11/01/ragam-vitamin-b-dan-dampaknya-terhadap-burung/
0 comments:
Post a Comment