Saturday, April 20, 2013

Tanaman sengon investasi masa depan yang tersisihkan

Seiring dengan meningkatnya permintaan kayu olahan albasia di pasar dunia dan semakin menipisnya jumlah bahan utamanya yakni pohon kayunya, maka kesempatan ini banyak dilirik oleh para pemtuk modal untuk menanam pohon sengon dengan skala besar.
Banyak orang mengatakan budidaya sengon atau albasia tidak ubahnya seperti berkebun emas. Keuntungan dari investasi tersebut sangat tinggi pada usia panen 5 th s/d 7 th yang akan datang. Tak heran banyak investor yang bergerak 
di luar bidang non agrobisnis saat ini mulai banyak menggarap ceruk bisnis yang satu ini.

Bagaimana tidak, untuk ukuran kayu dengan diameter 10cm harganya bisa mencapai sekitar 300 ribu per meter kubik. Diameter 20cm sudah mencapai 750 ribu per meter kubik. Dan untuk diameter 25cm sudah diharga 855 ribu per meter kubik.
Ukuran 10cm kayu sengon kira-kira sebesar botol aqua ukuran 1500ml lebih sedikit (botol aqua 8cm), sudah bisa dimanfaatkan untuk keperluan bahan baku mebel. Ini membuktikan bahwa menanam pohon sengon atau albasia sangatlah memiliki prospek yang cerah.
Kebanyakan bahan mebel tadi terutama untuk tujuan ekspor. Negara yang punya permintaannya dan tertinggi nilai jualnya untuk kayu sengon adalah Jepang, tetapi untuk pasar Jepang punya syarat dan kualitas yang ketat pula.


Permintaan ekspor kayu lapis berbahan baku sengon terus meningkat. Sengon, yang sebelumnya hanya dimanfaatkan untuk kemasan, kini sudah diterima pasar internasional sebagai bahan kayu lapis. Sayangnya, pasar Eropa, Amerika, dan Jepang masih sulit ditembus karena syarat sertifikasi legalitas kayu dan sertifikat ramah lingkungan.
Dulu sengon tidak banyak dilirik. Sengon hanya dipakai untuk papan cor atau kemasan mebel. Sekarang sengon menjadi bahan baku kayu lapis dan interior mobil yang banyak dilirik pengusaha. Dengan masa budidaya selama lima tahun, sengon menjadi pilihan bahan baku industri pengolahan, memang semakin giat mempromosikan kegiatan menanam pohon yang bernilai ekonomi tinggi seperti sengon dan jabon. Secara terpisah, Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kemhut Iman Santoso mengatakan, penyerapan kayu rakyat oleh industri kayu lapis berdampak positif bagi pasar kayu dan minat menanam masyarakat.
Disamping mendapatkan keuntungan dari sisi nilai jualnya, kita juga membantu pemerintah untuk mensukseskan program penghijauan untuk negeri Indonesia tercinta ini. 

0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © seputar info burung
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo