- Pada dasarnya dalam proses penyemaian bibit jabon dengan cara di tebar di media tanah subur yang halus seperti biji tanaman bayam ( tidak seperti cara membenihkan biji sengon ) setelah tumbuh kecambah bibit jabon sekira 3 cm bisa dipindahkan ke polybag. Yang perlu diperhatikan dalam penyemaian adalah media penyemaian bibit jabon perlu dijaga supaya jangan terlalu lembab karena dapat menyebabkan benih jabon terkena jamur, karena proses tumbuh kayu jabon memakan waktu antara 14-30 hari. Sebelum ditabur benih jabon media tanam sebaiknya di sterilisasi dengan cara perebusan atau penggorengan maupun penjemuran dibawah sinar matahari guna mematikan jamur dan bibit penyakit.
- Media untuk penyemaian benih bibit jabon sebaiknya diberi tutup plastik ( model bisa seperti tudung saji makanan) agar benih jabon yang disemai tidak terkena air hujan dan angin, selain itu agar menjaga media tetap lembab.
- Selama proses penyemaian bibit jabon sebaiknya jangan dilakukan penyiraman terlebih dahulu, lebih baik apabila media semai dibasahi dengan cara pengembunan dengan menggunakan semprotan percikan halus.
- Serangan jamur dan kerapatan umumnya terjadi pada saat benih jabon tumbuh seukuran 3-6 milimeter, dimana benih yang terlalau rapat sebaiknya dilakukan penjarangan.
- Tahukan anda media tanam bibit jabon terbaik berdasarkan pengembangan dan penelitian kami serta lebih dari ratusan pelanggan kami yang telah berhasil menyemai bibit jabon,media yang terbaik adalah tanah atas (top Soil) dari kebun yang subur,media ini bisa diayak sampai sangat halus dan disterilkan dengan cara dijemur kering dibawah sinar matahari.
Pemilihan lokasi budidaya
Dalam menanam jabon ada lahan lahan sebagai berikut yang perlu diperhatikan antara lain
1. Berdasar Ketinggian dari permukaan laut
Pada dasarnya, Jabon bisa ditanam hingga ketinggian 1300 meter di atas permukaan laut. Namun, hasil yang didapatkan kurang begitu optimal. Pada ketinggian ini, Jabon memang masih bisa tumbuh, namun pertumbuhannya kurang begitu cepat. Jabon memang cocok ditanam pada ketinggian 100-1000 meter dpl .
Jika ingin menanam jabon dengan ketinggian diatas 1000 M dpl dan ingin hasil yang lebih optimal akan bisa didapatkan jika Jabon yang ditanam pada lahan berketinggian 1000-1100 meter di atas permukaan laut. Pada ketinggian ini, Jabon bisa tumbuh lebih bagus dan resiko dari hama ulat pun lebih sedikit. Selain itu, berdasar praktek di lapangan, pada usia 15 bulan Jabon yang ditanam mampu mencapai ketinggian 10 meter dengan diameter 10cm.
Di sisi lain, ada sebuah pemberitaan di media massa yang menyebutkan bahwa menanam Jabon di ketinggian 1000 m di atas permukaan laut akan berdampak pada kerdilnya jabon. Namun setelah dilakukan penelitian, kerdilnya Jabon tersebut bukan disebabkan ketinggian lahan tanam. Melainkan disebabkan oleh struktur tanah di mana Jabon tersebut ditanam yang kurang sehat dan berstruktur keras. Apabila jabon ditanam pada lahan yang berstruktur lembut dan subur, meski pun berada pada lahan yang tinggi, akan tetap mampu tumbuh subur.
1. Berdasar Ketinggian dari permukaan laut
Pada dasarnya, Jabon bisa ditanam hingga ketinggian 1300 meter di atas permukaan laut. Namun, hasil yang didapatkan kurang begitu optimal. Pada ketinggian ini, Jabon memang masih bisa tumbuh, namun pertumbuhannya kurang begitu cepat. Jabon memang cocok ditanam pada ketinggian 100-1000 meter dpl .
Jika ingin menanam jabon dengan ketinggian diatas 1000 M dpl dan ingin hasil yang lebih optimal akan bisa didapatkan jika Jabon yang ditanam pada lahan berketinggian 1000-1100 meter di atas permukaan laut. Pada ketinggian ini, Jabon bisa tumbuh lebih bagus dan resiko dari hama ulat pun lebih sedikit. Selain itu, berdasar praktek di lapangan, pada usia 15 bulan Jabon yang ditanam mampu mencapai ketinggian 10 meter dengan diameter 10cm.
Di sisi lain, ada sebuah pemberitaan di media massa yang menyebutkan bahwa menanam Jabon di ketinggian 1000 m di atas permukaan laut akan berdampak pada kerdilnya jabon. Namun setelah dilakukan penelitian, kerdilnya Jabon tersebut bukan disebabkan ketinggian lahan tanam. Melainkan disebabkan oleh struktur tanah di mana Jabon tersebut ditanam yang kurang sehat dan berstruktur keras. Apabila jabon ditanam pada lahan yang berstruktur lembut dan subur, meski pun berada pada lahan yang tinggi, akan tetap mampu tumbuh subur.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari menanam Jabon di tanah yang berstruktur keras. Sementara, bila masalah yang dihadapi adalah soal kesuburan tanah, bisa diatasi dengan membuat lubang tanam yang lebih besar. Selain itu, perlu dilakukan pemberian pupuk kandang dan hayati agar mampu merangsang pertumbuhan awal Jabon tersebut.
2. Ketersediaan air
Tanaman jabon yang terlalu lama terendam dalam air, bisa menimbulkan efek negatif. Hal ini akan mengakibatkan munculnya penyakit busuk akar serta daun menjadi kuning dan rontok. Penyebab dari kondisi ini adalah bagian akar tidak mampu berevaporasi atau bernafas dengan baik. Walaupun pada dasarnya, Jabon merupakan jenis tanaman yang memiliki toleransi tinggi terhadap genangan air.
Untuk menghindarkan dari dampak negatif ini, langkah yang bisa dilakukan salah satunya adalah membuat parit. Sehingga air bisa mengalir dengan lancar dan menghindarkan terjadinya genangan yang berlebihan.
Tanaman jabon yang terlalu lama terendam dalam air, bisa menimbulkan efek negatif. Hal ini akan mengakibatkan munculnya penyakit busuk akar serta daun menjadi kuning dan rontok. Penyebab dari kondisi ini adalah bagian akar tidak mampu berevaporasi atau bernafas dengan baik. Walaupun pada dasarnya, Jabon merupakan jenis tanaman yang memiliki toleransi tinggi terhadap genangan air.
Untuk menghindarkan dari dampak negatif ini, langkah yang bisa dilakukan salah satunya adalah membuat parit. Sehingga air bisa mengalir dengan lancar dan menghindarkan terjadinya genangan yang berlebihan.
3. Lahan Pasir
Jabon bisa ditanam termasuk pada lahan yang berpasir, meski proses pertumbuhannya kurang begitu sempurna. Penyebabnya adalah akar jabon menjadi sulit menyatu atau lengket dengan media pasir. Biasanya, jabon yang ditanam pada lahan berpasir ini akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil.
Solusi menanam di lahan berpasir adalah dengan melakukan pencampuran media awal. Di antaranya dengan membuat lubang sebesar 50 x x50 atau 60 x 60. Selanjutnya, mengeluarkan tanah berpasir yang ada di dalam lubang tersebut untuk kemudian dicampupr dengan tanah subur yang berasal dari sawah dan pupuk kandang. Perbandingan campuran tersebut adalah 40 : 50 ; 10.
Dengan pencampuran ini, diharapkan kandungan organik yang ada di dalam masing-masing media mampu merangsang jabon untuk tumbuh lebih baik. Jika perlu, bisa ditambahkan pupuk hayati yang fungsinya adalah memperbanyak kandungan mikroba di media tanam. Cara seperti ini bisa pula dilakukan pada tanah yang memiliki struktur keras agar akar muda jabon bisa tumbuh terlebih dahulu di tanah subur, sehingga ketika jabon tumbuh dewasa akarnya kuat untuk memecah lapisan tanah yang keras tersebut.
Jabon bisa ditanam termasuk pada lahan yang berpasir, meski proses pertumbuhannya kurang begitu sempurna. Penyebabnya adalah akar jabon menjadi sulit menyatu atau lengket dengan media pasir. Biasanya, jabon yang ditanam pada lahan berpasir ini akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil.
Solusi menanam di lahan berpasir adalah dengan melakukan pencampuran media awal. Di antaranya dengan membuat lubang sebesar 50 x x50 atau 60 x 60. Selanjutnya, mengeluarkan tanah berpasir yang ada di dalam lubang tersebut untuk kemudian dicampupr dengan tanah subur yang berasal dari sawah dan pupuk kandang. Perbandingan campuran tersebut adalah 40 : 50 ; 10.
Dengan pencampuran ini, diharapkan kandungan organik yang ada di dalam masing-masing media mampu merangsang jabon untuk tumbuh lebih baik. Jika perlu, bisa ditambahkan pupuk hayati yang fungsinya adalah memperbanyak kandungan mikroba di media tanam. Cara seperti ini bisa pula dilakukan pada tanah yang memiliki struktur keras agar akar muda jabon bisa tumbuh terlebih dahulu di tanah subur, sehingga ketika jabon tumbuh dewasa akarnya kuat untuk memecah lapisan tanah yang keras tersebut.
0 comments:
Post a Comment