Thursday, May 2, 2013
Membuat kandang ternak perkutut
Merupakan kebanggaan tersendiri apabila seorang penggemar perkutut mampu membudidayakan perkutut kesayangannya. Terlebih pula bila mampu mengeluarkan jawara berkualitas dari hasil olahan tangannya sendiri. Banyak penggemar perkutut yang melangkah satu step ke depan dengan sekaligus menjadi peternak dan masih sebagai hobby semata.
Namun banyak pula penggemar yang bertindak lebih jauh dengan membangun puluhan bahkan ratusan petak kandang dengan tujuan komersial. Betapa tidak, karena harga piyik perkutut berkualitas saat ini antara jutaan hingga puluhan juta per pasang. Bahkan di banyak peternak besar pasangan-pasangan kandang favorit yang terbukti menghasilkan banyak jawara antrian bookingan untuk mendapatkan sepasang anaknya bisa mencapai angka belasan hingga puluhan orang.
Ada juga peternak perkutut yang membangun ratusan kandang ternak namun bermain di kelas bawah dengan harga jual produk hanya puluhan ribu rupiah per ekor untuk mengisi segmen pasar kelas pemula.
Mau bermain di kelas bawah ataupun di kelas atas, dari segi komersial rasanya beternak perkutut masih sangat menjanjikan.
Kandang Ternak Perkutut
Hal yang mutlak diperlukan dalam beternak perkutut adalah kandang. Sepetak kandang berisi hanya sepasang induk jantan dan betina. Apakah boleh
kandang besar diisi banyak pasangan perkutut? Boleh-boleh saja, karena perkutut adalah pasangan monogami (selalu setia dengan satu pasangannya), namun dikuatirkan bukannya mereka rajin baku-tindih untuk kawin malah baku-tindih untuk berantem karena cemburu atau karena memperebutkan lokasi sarang. Jadi sebaiknya satu petak hanya diisi satu pasang saja.
Ukuran Kandang Ternak
Sudah terbukti bahwa sepasang perkutut bisa diternak di kandang yang berukuran kecil, bahkan di sangkar burung ocehan pun sepasang perkutut bisa rajin berkembang biak. Ukuran kandang tergantung dari luas lahan yang dimiliki. Idealnya memang berukuran agak besar agar pasangan indukan lebih bebas terbang dan lebih sehat tentunya buat pasangan indukan yang ada.
Kandang ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm sudah bisa dipakai sebagai modal untuk mulai beternak perkutut. Bisa juga dibuat petak kandang yang bersusun untuk menghemat lahan. Mau susun dua atau susun tiga juga masih bisa.
Kandang ideal berukuran lebar 120 cm x 180 cm x 270 cm (lebar x tinggi x panjang) agar perkutut bisa bergerak terbang bebas dan mendapat cukup sinar matahari. Namun ukuran umum yang dipakai adalah 90 cm x 180 cm x 180 cm atau ukuran 60 cm x 180 cm x 180 cm.
Karena keterbatasan luas lahan di kota besar maka ukuran yang dianggap normal saat ini adalah ukuran 60 cm x 180 cm x 120 cm (lebar x tinggi x panjang).
Ukuran mana yang mau dipilih, terserah selera masing-masing. Ukuran manapun yang dipilih perkutut tetap bisa berkembangbiak disana.
Materi Bahan Kandang
Bahan rangka kandang bisa terbuat dari kayu, besi ataupun aluminium. Tergantung dari dana dan kesediaan material.
Bahan kayu lebih murah namun kurang awet, bisa lapuk dihajar hujan dan rayap. Bahan besi lebih kuat, pengerjaannya lebih susah karena memotongnya lebih berat, juga untuk mengebornya dan juga besi bisa berkarat. Bahan aluminium lebih mahal dan pengerjaannya lebih mudah dan cepat, serta bentuknya rapi dan manis dipandang serta awet karena tahan karat.
Bahan dinding dan bagian atas kandang dipilih kawat kandang yang digalvanized (dilapis dengan bahan anti karat). Ukuran kotak-kotak kawat kandang sebaiknya yang ukuran 0.5 cm x 0.5 cm. Agar tidak dimasuki cicak, kecoak maupun ular yang membahayakan ketenteraman lingkungan kandang. Kalau ada manusia yang takut banget dengan cicak atau kecoak, maka tidak heran juga kalau ada perkutut yang juga phobia dengan hewan-hewan tersebut. Ukuran kawat kotak-kotak 1 cm x 1 cm yang lebih murah masih bisa dipakai tetapi resikonya masih terlalu besar dibanding penghematannya.
Lantai Kandang
Sebaiknya lantai kandang dipelur dengan semen, jangan hanya beralas tanah. Supaya lebih mudah dibersihkan dengan cara disemprot dengan air. Lantai tanah kelihatannya alami, tetapi akan banyak bakter pathogen yang berkembang biak di tanah dan bisa masuk ke perut perkutut kesayangan kita ketika si perkutut mencari makan di bawah.
Lantai kandang harus dibuat miring sedemikian rupa sehingga air hujan yang masuk bisa segera mengalir keluar kandang, sehingga lantai tidak menjadi lembab sarang kuman.
Lantai kandang harus sering dibersihkan dengan cara disemprot dengan air atau bila perlu masuk kandang dan disikat hingga bersih dari kotoran dan lumut.
Atap Kandang
penutup bagian atas kandang atau atap kandang ternak bisa terbuat dari genting atau asbes. Atap dibuat miring sehingga air hujan tidak tergenang. Dan atap dipasang hanya sepertiga bagian saja menaungi area sarang dan tempat pakan. Sisa dua per tiga area bisa dipakai perkutut untuk bermandi sinar matahari dan atap dibuat menjorok ke depan agar tempat pakan dan sarang tidak terkena tampias air hujan.
Sebaiknya di antara kawat atas kandang dan atap kandang diberi jarak sekitar 15-20 cm agar terdapat sirkulasi udara yang nyaman di daerah sarang.
Pintu Kandang
Untuk kandang ukuran besar perlu dibuat pintu kandang berukuran 60 cm x 90 cm agar perawat kandang bisa masuk untuk membersihkan kandang ataupun untuk menangkap burung. Sebaiknya dibuat engsel pengunci juga di bagian dalam, sehingga ketika perawat masuk ke dalam kandang bisa mengunci pintu kandang dari dalam agar burungnya tidak kabur dari celah pintu.
Harus dibuat juga pintu kecil
Pintu kecil untuk urusan pakan dan minum
ukuran 15 cm x 15 cm yang dipasang di bagian depan sebelah atas dekat sarang, pintu ini gunanya untuk mengecek sarang, mengecelk telur dan piyik yang masih kecil, sehingga perawat tidak perlu masuk kedalam kandang.
Pintu Kecil untuk memantau telur dan piyik
Kemudian satu lagi pintu kecil dibagian depan tengah ukuran 20 x 20 cm untuk mengambil tempat makan/minum ketika mau menambah pakan atau mau membersihkan tempat pakan/minum.
Meja Makan
Tidak hanya rumah pemilik bird farm yang punya meja makan, tapi kandang ternak perkutut pun harus dilengkapi dengan meja makan. Cukup berupa papan kayu melintang yang diletakkan dibagian depan sebelah tengah. Di papan ini bisa diletakkan kotak tempat pakan dan wadah minum perkutut. Ukurannya lebar 20 cm dan tebal 1 cm, panjangnya memyesuaikan dengan lebar kandang.
Jangan lupa memberi lapisan cat pada papan meja makan ini, agar tidak mudah lapuk kena siraman air hujan ataupun siraman air pada waktu kita membersihkan kandang.
Wadah Pakan
Pakan perkutut sebaiknya diletakkan di sebuah kotak yang bersekat-sekat dengan penutup yang berlubang dengan diameter lubang seukuran 4 cm cukup untuk kepala perkutut masuk dan mencongkel-congkel makanannya. Burung perkutut terkenal sebagai burung pemilih yang makannya suka dihambur-hamburkan. Dengan penutup tersebut maka bisa agak dikurangi pemborosan pakannya.
Kotak bersekat gunanya untuk memisahkan pakan antara milet, gabah, juwawut dan yang lainnya, sekali lagi agar tidak dihambur-hamburkan oleh burung perkututnya, selain itu juga untuk lebih mudah mengetahui pakan jenis apa yang disukai oleh pasangan perkutut tersebut. Layaknya manusia ada yang suka capcay, ada yang suka puyunghai, ada yang suka telor ada yang tidak suka sayur, begitu juga perkutut ada yang hobby makan juwawut tapi gak suka ketan hitam, ada yang suka milet doang dan tidak suka gabah.
Wadah Minum
Wadah minum bisa dipakai yang model terbuka, atau juga model tertutup untuk menghindari debu dan kotoran yang mencemari minumannya. Yang model terbuka harus tiap hari diganti agar tidak lumutan dan tidak menjadi sarang jentik nyamuk demam berdarah.
Labels:
Burung perkutut
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment