Thursday, May 2, 2013
Sangkar dan kandang perkutut
Jika bicara burung, tentu tidak dapat lepas dari tersedianya sangkar tempat burung perkutut di pelihara. Sangkar burung perkutut harus di sesuaikan dengan penggunaannya. Sangkar soliter misalnya, untuk burung muda sampai dengan usia ± 2 (dua) bulan, biasanya yang di gunakan sangkar tanpa penutup gema diatasnya. Yang dimaksudkan agar, sinar matahari pagi dapat dengan mudah masuk memberi kehangatan pada saat burung dalam masa penjemuran.
Untuk burung perkutut remaja usia ± 4 – 8 bulan dan burung perkutut yang lebih dewasa bi-asanya digunakan sangkar soliter dengan penutup gema di atasnya, yang dimaksud agar jika burung tersebut berbunyi, gema tersebut akan memantulkan suara ke arah bawah dan men-jadi lebih jelas terdengar. Selain itu, adanya penutup gema yang melengkapi sangkar, juga berfungsi menahan teriknya sinar matahari di siang hari, pada saat penjemuran, latihan, maupun saat burung di lombakan.
Sangkar ternak , sangkar semacam ini khusus di buat dengan ukuran berbeda-beda. Tergantung selera, tersedianya lahan serta sedikit banyaknya modal yang tersedia. Di negeri kita, Indonesia tercinta, mereka yang berternak burung perkutut umum menggunakan, membuat sangkar dengan ukuran ; lebar 70 cm, panjang 120 cm, dan tinggi 160 cm. Sangkar semacam ini pada umumnya terbuat dari kerangka berbahan alumunium yang di kelilingi ram kawat berbahan anti karat, dengan diameter lubang-lubangnya berukuran 5 mm x 5 mm, serta di lengkapi dengan atap sebagai peneduh dan pelindung.
Umbaran, biasa juga di sebut kandang lepas. Kandang umbaran memiliki ukuran luas yang ti-dak pasti, atau sesuai selera. Kandang umbaran umumnya di peruntukan bagi burung-burung berusia muda guna melatih fisik dan suara, agar lebih fit dan sehat.
Labels:
Burung perkutut
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment